Bina Potensia pertanyakan keseriusan Pemkot Merawat Budaya
Sungai Penuh. Direktur Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha Kota Sungai Penuh Budhi VJ Rio Temenggung,mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam merawat dan mereboisasi nilai nilai dan benda budaya yang ada di Kota Sungai Penuh.
Hingga saat ini Aksara Incung yang telah di gembar gemborkan untuk dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal yang diperkenalkan dan diajarkan kepada peserta didik hanya isapan jempol, Kota Hijau yang di dengung dengungkan hanya sebuah pernyataan dan tidak diikuti dengan bukti nyata.
Sebagai contoh, bunga bunga dan tanaman hijau yang ada di dalam ruangan kantor Walikota dan di sejumlah SKPD adalah bunga dan tanaman palsu alias bunga plastik dan tanaman plastik
Terus terang saja,secara pribadi saya kecewa dengan perilaku beberapa orang oknum oknum pejabat yang mengajak masyarakatnya untuk menggunakan pakaian batik produk dalam negeri, akan tetapi dia sendiri menggunakan busana seperti batik khas Incung dan batik motive ukiran khas suku Kerinci buatan pabrikan di luar Kota Sungai Penuh
Saya pernah diajak untuk sebuah acara di salah satu kota di Jawa Timur, pada waktu saya sedang membantu mereka mempersiapkan keperluan pameran hingga dinihari, justru oknum pejabat itu mengatakan” Mok Serius niang, anggap bae kito jaleang jaleng / useik ( Jangan serius benar, anggap saja kita jalan jalan (rekreasi= bermain).
Anehnya,ketika Staf Ahli Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif RI dan para walikota dari daerah/kota lain memberikan apresiasi, justru mereka tak bergeming alias cuek bebek, bahkan ada diantara mereka yang luntang lantung dan petantang petenteng ,apakah begini gaya dan sikap seorang petinggi negeri? Ini sebuah potret buram yang mesti diganti dengan potret baru, saat ini masyarakat melihat perilaku,bukan mendengar ucapan ” Kata BJ. Rio Temenggung”(ang/bj)