opini

Mengenal Lebih Dekat H. Herman Muchtar,SE,MM Oleh Budhi Vrihaspathi Jauhari

Dalam rangka menyongsong Pesta Demokrasi Pemilihan Wali Kota Sungai Penuh yang akan di gelar 9 Desember 2015 yang akan datang, sejumlah tokoh Partai Politik,beberapa Anggota DPRD Kota Sungai Penuh,pejabat Birokrat Sungai Penuh –Kerinci dan Pengusaha sukses Putra Kota Sungai Penuh termasuk Incumben dipastikan ikut ambil bagian dalam proses seleksi penyaringan dan penjaringan bakal calon kandidat Walikota untuk periode 2016-2021.

Salah satu balon kandidat kuat yang bakal maju pada pesta demokrasi 9 Desember mendatang adalah Putra terbaik dari wilayah Adat Depati Nan Bertujuh Sungai Penuh tercatat sosok H.Herman Muchtar,SE,MM pengusaha sukses yang memimpin sejumlah organisasi profesi organisasi sosial dan Dewan Guru Karate-Do Inkanas yang saat ini berdomosili di Bandung-Propinsi Jawa Barat.

Beberapa orang tokoh adat dan pemuka masyarakat dari wilayah adat Depati Nan Bertujuh yang keberatan disebutkan namanya dengan alasan tertentu mengakui bahwa H.Herman Muchtar,SE,MM diminta untuk pulang membangun negerinya Kota Sungai Penuh.

Untuk mengenal lebih dekat sosok dan ketokohan H.Herman Muchtar,SE,MM- Penulis Budhi VJ Rio Temenggung Tuo melakukan penelusuran jejak langkah Herman Muchtar dalam membangun dunia bisnis dan memimpin berbagai organisai profesi dan organisasi sosial baik di Jawa Barat maupun di tingkat nasional. Hasil tinjauan lapangan dan wawancara dari berbagai nara sumber di rangkum dalam tulisan ini.

Dengan membaca tulisan ini diharapkan sidang pembaca terutama masyarakat Kota Sungai Penuh termasuk pemilih pemula dapat mengenal lebih dekat sosok HM sebelum memutuskan untuk menjatuhkan ketetapan hati dengan terlebih dahulu mengedepan naluri akal sehat.

 

 

Hari itu minggu sore, sejak pagi hujan mengguyur wajah kota Sungai Penuh, puluhan hektar areal persawahan di kawasan Jembatan”Kerinduan” terendam Banjir, dan sekitar 100 meter dari ujung jembatan arah rumah dinas Walikota Sungai Penuh dan kawasan Amik terendam air, saluran drainase yang baru dibangun dan diperbaiki seakan tak mampu menampung aliran air yang menuju arah Jembatan Kerinduan.

Penulis yang menggunakan kenderaan sepeda moto jenis kharisma warisan bantuan Menteri Sosial tahun 2003 terpaksa harus bergerak perlahan menghindari percikan air dari kenderaan yang melewati lokasi banjir, sejumlah pengendera mengeluhkan saluran drainase yang buruk yang menjadi penyebab melimpahnya air ke ruas jalan menuju station Pancasila itu.

Meski harus berbasah basah ria, penulis akhirnya sampai di Dusun Baru Kecamatan Sungai Bungkal dan saat itu hujan tinggal rintik rintik .

Tak jauh dari rumah kuning peninggalan nantan H.Muchtarudin penulis memarkirkan kenderaan, seorang lelaki paruh baya dan istrinya menyambut ramah kedatangan penulis, setelah berbasa basi sejenak dan menghirup secangkir air teh Kajoe Aro penulis berbincang bincang lepas dalam suasana santai,dari penuturan yang dituturkan dengan dialeg dusun baru yang kental tua rumah menceritakan tentang sosok H.Herman Muchtar.

 

H. Herman Muchtar, SE, MM putra dari H. Muchtaruddin dan Hj. Rahimah Agusmin. Lahir di Dusun Baru Sungaipenuh pada tanggal 4 Juli 1951.

Herman Muctar merupakan putra ke lima dari enam bersaudara, masing masing Kolonel (Purn) Drs. H. Fahmi Muchtar, Drs. H. Hasmi Muchtar (alm), H. Yusnidar Muchtar, BA, HJ. Rosnidar Muchtar, H. Herman Muchtar, SE, MM, dan Dasril Muchtar

Selain itu, Herman Muchtar juga memiliki enam saudara seayah, yakni Dra. Hj. Asnidar Muchtar (alm), Hj. Listina Muchtar, Dra. Hj. Yasmidar Muchtar, M.Si, Hj. Yulisna Muchtar, S.Pd, Hj. Herlina Muchtar (Alm), dan Hj. Lenny Syofranita Muchtar, MM.

Ayah dari Herman Muchtar adalah H. Muchtaruddin merupakan putra asli Koto Renah Kecamatan Pesisir Bukit. H. Muchtaruddin berasal dari Desa Koto Renah Kecamatan Pesisir Bukit, sedangkan ibunya, Hj. Rahimah Agusmin berasal dari Kelurahan Dusun Baru Kecamatan Sungai Bungkal.

H. Muchtaruddin pada zamannya dikenal sebagai salah seorang tokoh terkemuka di alam Kerinci. Pada tahun 1939 dalam Minangkabau Rad, beliau dan Sati Depati Anum menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Belanda agar Kerinci menjadi daerah otonum yang lepas dari Pesisir Selatan.

Perjuangan H. Muchtaruddin dan para tokoh alam Kerinci baru dapat diwujudkan pada tanggal 10 November 1958 dengan diresmikannya daerah otonomi Tingkat II Kerinci dalam wilayah Provinsi Jambi

Ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Mr. H. Muhammad Yamin mengunjungi Kerinci dalam rangka kampanye Pemilu tahun 1955. H.Muchtaruddin bersama beberapa orang tokoh masyarakat Kerinci lainnya berhasil memperjuangkan berdirinya SMA Negeri, SGA Negeri, STM Negeri, dan SKP Negeri.

Herman Muchtar menghabiskan masa kanak-kanak hingga remaja di Kampung halamannya di Dusun Baru yang termasuk wilayah adat Depati Nan Bertujuh Sungai Penuh.

Meskipun berasal darai keluarga terpandang dan berkecukupuan, Herman Muchtar kecil tidaklah berbeda dengan anak-anak seusia lainnya. Ia juga ikut mandi di kali Sungai Batang Bungkal yang jernih dan penuh bebatuan serta berlarian larian di pematang sawah.

Ia menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Dusun Baru Sungai Penuh, dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Herman Muchtar melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Tekstil Bandung, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi diperoleh di Universitas Darma Agung Bandung dan Strata dua Magister Manajemen beliau peroleh dari salah satu universitas terkemuka di Jakarta.

Dari pernikahan dengan Titi Wiarti, SE. Ak, ia dianugerahi 3 orang putra masing masing Herwianto Muchtar, S.Si, Apt, MBA, Ricky Maulana Muchtar, SMB, MBA dan Gerry Satria Muchtar, SE.

Dalam dunia bisnis, Herman Muchtar memulai usaha konveksi rumahan (skala kecil). Usaha rumahan ini semakin berkembang menjadi usaha garmen yang cukup dikenal di Bandung. Saking kecintaannya terhadap tanah kelahiran, usaha garmen ini diberi nama Kincai Collection Bandung.

Sebagai seorang wirausahawan muda saat itu, Herman Muchtar paham betul akan potensi Kota Bandung yang sejak masa kolonial mendapat julukan “Paris Van Java”

Herman Muchtar pandai membaca peluang bisnis. Ia pun merintis usaha perhotelan yang kala itu industri jasa perhotelan di Kota Bandung belum berkembang seperti saat ini

Berbekal kemauan, disiplin, dan kerja keras Herman Muchtar membangun Hotel Cihampelas di jantung kota Bandung, dan hingga tahun 2015 putra kelahiran Kota Sungaipenuh alam Kerinci ini telah sukses membangun 3 Hotel berbintang di kawasan jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung pengembangan jasa perhotelan Herman Muchtar mendirikan usaha traveling yang dikenal dengan Cihampelas Rental Car.

Beberapa tahun terakhir, BUMN PT. Semen Padang melalui PT. Trimitra Jaya Perkasa memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi Distributor Semen Padang untuk wilayah Bandung Provinsi Jawa Barat.

Bagi Masyarakat Provinsi Jawa Barat khususnya masyarakat Bandung, sosok Herman Muchtar merupakan figur pengusaha sukses yang berhasil membangun jaringan bisnis mulai dari bawah. Dikalangan dunia usaha dan organisasi profesi dan organisasi sosial Herman Muchtar dikenal sebagai leader dan manajer yang diperhitungkan.

Lewat tangan dinginnya, Herman Muchtar mampu membesarkan dan mengharumkan nama baik organisasi dan nama baik Pemerintah dan masyarakat Provinsi Jawa Barat.

Diantara organisasi yang dibesarkan oleh Herman Muchtar ialah organisasi Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADIN) Provinsi Jawa Barat dan BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Provinsi Jawa Barat

Pada tanggal 17 Desember 2014 HYPERLINK “http://www.tribunnews.com/tag/herman-muchtar/” Herman Muchtar secara aklamasi dipilih kembali menjadi Ketua BPD PHRI Provinsi Jawa Barat melalui Musda XII yang dilaksanakan di hotel Grand Royal Panghengar Bandung, Acara pelantikan itu sendiri dilakukan pada tanggal 7 Januari 2015 oleh Ketua Umum BPP PHRI Wiryanti Sukamdani di Hotel Horison Kota Bandung, Rabu (7/1/2015) dan di hadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

Sosok Herman Muchtar dikenal sebagai pribadi yang tegas dan memiliki disiplin tinggi. Watak itu terbentuk melalui olah raga karate yang mulai digemari sejak menjadi mahasiswa dan penghuni asrama Mahasiswa Gunung Kerinci di Bandung. Herman Muchtar di kenal sebagai atlet karate Provinsi Jawa Barat dan hingga saat ini ia masih dipercaya menjadi Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Karate-Do Nasional/Majelis Tinggi Dewan Guru (Karate DAN VII)

Sepanjang catatan perkembangan olah raga di tanah air, Herman Muchtar merupakan satu-satunya putra alam Kerinci kelahiran Kota Sungai Penuh-Provinsi Jambi yang termasuk tim penyusun Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Komite Olah Raga Nasional (KONI) Pusat.

Dibidang sosial dan kemasyarakatan H. Herman Muchtar dikenal sebagai sosok yang disegani oleh masyarakat Minang dan masyarakat Tiong Hoa yang ada di Provinsi Jawa Barat. Hingga saat ini ia tercatat aktif menjadi Dewan Penasehat Keluarga Minang (PKM) Provinsi Jawa Barat dan Dewan Penasehat Masyarakat Tiong Hoa Provinsi Jawa Barat.

Sebagai generasi yang dilahirkan dan dibesarkan ditengah keluarga muslim yang taat. Ia meneruskan jejak perjuangan ayahanya yang dikenal luas sebagai anggota Muhammadiyah Kerinci dan Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jambi mendaulat beliau menjadi salah seorang Dewan Penasehat Muhammadiyah Provinsi Jambi

Meski lebih dari separuh usia Herman Muchtar berada di Bandung, Jawa Barat, maka oleh masyarakat dan kalangan dunia usaha menyebutkan Herman Muchtar itu lebih Sunda dari orang Sunda, dan sebagai anak gunung yang dilahirkan di alam Kerinci ia tak pernah melupakan kampung halaman tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.

Herman termasuk salah seorang tokoh mahasiswa Kerinci di Bandung yang paling getol membesarkan dan memperkenalkan tanah alam Kerinci di rantau orang, Herman termasuk salah tokoh dan sesepuh HKK Jakarta dan Jawa Barat, dan sejak beberapa tahun terakhir ia bersama tokoh-tokoh dan masyarakat Kerinci-Sungaipenuh diperantauan mendirikan organisasi Masyarakat Peduli Kerinci (MPK)-Indonesia dan Herman Muchtar hingga saat ini masih dipercaya menjadi Ketua Umum Masyarakat Peduli Kerinci-Indonesia.

Suatu hari H. Herman Muchtar mengatakan mari kita sama-sama menanam bibit pohon, sama-sama kita pupuk dan kita sirami dan kita rawat dan kelak pohon itu akan berbuah manis dan dapat kita nikmati bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button