opini

MUNGKINKAH TOKOH KERINCI MENJADI WAKIL GUBERNUR

MUNGKINKAH TOKOH KERINCI MENJADI WAKIL GUBERNUR

(PENENTUAN WAKIL PADA PILKADA PROVINSI JAMBI)

Oleh Syamsul Bahri, SE Pengajar pada STIE-SAK, dan Conservationit di Jambi

 

Pemilihan Kepala Daerah langsung atau PILKADA(L) untuk wilayah Prop Jambi melalui rezim UU No. 1 tahun 2015, merupakan pilkada serentak pertama yang akan diwujudkan dalam pemilihan kepala derah langsung pada bulan Desember tahun 2015, dan di Propinsi Jambi dilaksanakan serentak bersamaan dengan Pilgub dengan Wilayah Pemilihan Bupati/Wako yaitu Bungo, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Batanghari dan Sungaipenuh, yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015.

Dalam penentuan dan penguatan elektabilitas sang Calon, proses pemilihan dan penentuan wakil Gubernur dalam Pemilu Kepala Daerah secara langsung sangat menentukan nilai kesukses dan nilai kemenangan pada Pilkada nantinya, karena faktor wakil akan ikut menjadi vot getter yang sangat efektif dari suatu daerah yang potensial dengan mata pilih yang cukup banyak, apabila dalam penentuan dengan perhitungan yang baik, matang dan teat.

Penentuan wakil Kepala daerah/gubernur yang akan bertarung di hari H memiliki nilai yang sangat strategis untuk menuju keberhasilan nantinya, dan dari banyak kajian, kemungkinan besar pada pilkada nantinya akan muncul 2 (dua) calon BH 01 satu untuk Propinsi Jambi yaitu HBA dan Zumi Zola, sehingga proses pilkada akan terjadi head to head (sangat seru), sebagaimana terjadi pada Pemilihan Presiden RI tahun 2014, yaitu pasangan Jokowidodo dan M. Yusuf Kala dengan Pasangan Prabowo Subianto dan Muhammad Hatta Rajasa, harapan kita jangan sampai terjadi head to head, sehinggan untu propinsi Jambi dihrapkan tidak terjadi head to head.

Penentuan Pendamping para balon sudah melakukan pendekatan untuk mencari pedamping/ pasangan masing-masing, baik HBA maupun ZZZ sampai ke plosok wilayah dengan pola pencitraan, namun ada beberapa hal yang sangat menentukan suksesnya pelaksanaan pemerintahan dengan gubernur terpilih nantinya adalah ketepatan pasangan yang terpilih atau dipilih yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan misi penguatan ekonomi dan misi mencegah dan menghentikan kerusakan alam dan lingkungan, terutama masalah PETI, Kebakaran Hutan dan lahan, Illegal logging yang membawa dampak tidak berdasarkan perspektif wilayah kabupaten/Kota, melainkan tembus kewilayah perspektif ekologis dan biologis menjadi persoalan penting untuk diminimalir oleh Pemerintah Gubernur terpilih pada Pilkadal Desember 2015.

Dan Jika kita cermati ketentuan UU No 1 tahun 2015, pasal 168 ayat (1) huruf (c) yang berbunyi “Provinsi dengan jumlah penduduk di atas 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 10.000.000 (sepuluh juta) jiwa dapat memiliki 2 (dua) Wakil Gubernur, dan saat ini, bahwa Jumlah Penduduk Provinsi Jambi 3.406.178 jiwa, memiliki peluang untuk menempatkan wakil Kepala Daerah sebanyak 2 (dua) orang.

Untuk penentuan wakil gubernur pada Pilkada nanti, dengan 2 orang wakil tentunya sangat memiliki nilai-nilai strategis bagi HBA dan ZZ, untuk mendapatkan dukungan disamping memenuhi azas kepartian, juga bisa memenuhi kepentingan kelompok/etnis yang memiliki kelompok mayoritas dalam Propinsi Jambi, menjadi salah satu kajian.

Secara Statistik prediksi etnis yang mendiami Propinsi adalah Kerinci diperkirakan mencapai komunitas terbesar ke dua yaitu 23,12% yang mendiami hampir seluruh pelosok Kabupaten Kota dalam Propinsi Jambi, terutama terkosentrasi di Kota Jambi, dan komunitas Jawa yang mendiami perkebunan di lokasi transmigarsi seluruh wilayah Jambi sebasar 27,64%, Komunitas melayu Jambi sebesar 22,13% yang mendiami perkampungan tradisional di Propinsi Jambi dan Etni yang berasal dariMelayu Sumatera Utara/Batak, Palembang, Minang dll sebesar 27,11%.

Dasar data bahasan tersebut diatas, diakui dari aspek geopolitik dan budaya, masyarakat Prop Jambi dihuni oleh multi etnis, namun masyarakat tempatan berbasiskan emosional dan budaya masih tetap kuat dan eksis dalam proses kehidupan berpolitik di propinsi Jambi, sehingga keinginan kelompok atau basis masa tradisional dengan kekuatan yang cukup potensial berusaha untuk memunculkan calon berdasarkan basis kedekatan tradisional atau emosional sesuatu yang cukup beralasan, termasuk berkeinginan untuk menjadi pendamping dari balon yang sudah on the way (OTW) seperti HBA dan ZZZ.

Jika kita cermati di media sosmed, kecenderungan keinginan tokoh dan masyarakat berbasis tardisional/emosional atau genetical Kerinci baik yang ada di Kerinci, Wilayah lain di Propinsi Jambi, bahkan di luar Propinsi jambi yang menjadi tokoh nasional, berkeinginan untuk menjadi pendamping dari balon yang sudah on the way saat ini, adalah sesuatu yang tidak berlebihan.

Dari Aspek Managemen bahwa untuk pemimpin Jambi pasca Pilkada Propinsi jambi dibutuhkan pemimpin tidak saja berbasis managemen birokrasi dan leader ship, namun handaknya didukung oleh Tokoh yang memiliki dan mendukung berlakunya era pasar bebas yaitu “Asean Community 2015” atau Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 (MEA).

Tentunya pemimpin yang memiliki kemampuan bisnis yang berbasiskan ekonomi kreatif dan berpihak dan berjuang pada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), yang diinginakan bahkan dibutuhkan untuk membangun Jambi masa yang akan datang, dengan penuh tantangan berat untuk memanfaatkan MEA 2015, atau kita dimanfaatkan oleh MEA sebagai pasar dari barang dan jasa yang berasal dari negara/daerah lainnya.

Pasar bebas MEA adalah membiarkan pasar bekerja tanpa distorsi, keyakinan ini berakibat bahwa perusahaan swasta harus bebas dari intervensi pemerintah, apapun akibat sosial yang dihasilkan, sehingga membuka kebebasan arus perdagangan barang dan jasa menjadi indikator utama, bahkan pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, consultan, perawat, tenaga tehnis dan lainnya.

Persaingan kompetisi produk hasil dari enterpreneurship/usahawan Propinsi Jambi akan ikut berkompetisi secara fair di pasar bebas atau akan seutuhnya menerima produk negara lain di Propinsi Jambi, begitu juga apakah peluang tenaga kerja profesional yang dididik dari Propinsi Jambi dapat diterima di negara tetangga atau tidak, sebuah tantangan yang sangat berat, bukan berarti tidak bisa.

Untuk mendukung Propinsi Jambi berkompetisi dalam perdagangan bebas tersebut, dibutuhkan pasangan Pemimpin yang memiliki Managemen birokrasi dan leadership serta Enterprenuership yang baik terutama ekonomi kreatif, dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek, disamping persyaratan yang bersifat personal, financial tentunya persyaratan yang bersifat administratif dan persyaratan lainnya yang justru jangan sampai terlupakan oleh para balon, karena Pilkada rezim UU No 1 tahun 2015 adalah rezim 1 (satu) putaran, hanya berdasarkan perolehan suara terbanyak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button