HOT NEWSKerinci

Simpang Siur Kontrak Danau Kerinci, Rp. 200 Juta Apa Rp. 250 Juta?

Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Kontrak Objek Wisata Danau Kerinci dari Dinas Pariwisata kepada Pengelola Objek Wisata Danau Kerinci simpang-siur, berdasarkan hasil hearing di DPRD Kerinci Kadis Pariwisata Kerinci Ardinal mengaku bahwa kontak objek wisata Danau kerinci adalah Rp. 200 Juta, sementara terpisah informasi yang didapatkan oleh Ketua APPK Arisman dari warga pulau pandan yang meminta namanya tidak disebutkan senilai Rp. 250 juta.

“simpang siur informasinya, beda antara informasi dari Dinas Pariwisata dengan dari warga pulau pandan,  warga bilang Rp. 250 juta bukan Rp. 200 juta seperti yang dibilang kadis pariwisata daat hearing kemarin” ungkap Arisman kepada kerincitime.co.id.

Baca juga:  Toke Rokok Illegal Diduga Oknum Aparat “BS", APH Tutup Mata, Biaya Pengamaan pun Mengalir

Bukan itu saja kata Aris, untuk parkir dikawasan badan jalan di stor ke perhubungan seharga Rp. 4 jt. “informasi lain yang kita dapatkan dari warga bahwa untuk parkir di badan jalan ada lagi setorannya, itu ke dinas pariwisata, dana itu disetor sebelum lebaran ” ungkapnya.

Zalmianto inisiator APPK, menilai pihak Dinas Pariwisata sudah berbohong kepada DPRD dan APPK. Karna pada saat hearing Ardinal menyebutkan nilai kontrak 200 juta. “Pihak ke tiga untuk bicara apa adanya nanti saat proses hukum, agar pihak ketiga tidak menjadi korban dari mavia Pariwisata” tegasnya.

Semnetara itu Jhon afriza ketua LSM Parisai Cobra menyayangkan pihak Pariwisata yang telah berbohong di depan Anggota Dewan. Dia meminta agar kasus ini segera di proses oleh penegak hukum.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

“Kalau benar nilai kontrak 250 juta, brarti Ardinal sudah membohongi masyarakat dan DPR, Saya berharap penegak hukum segra memproses dan serius menaggapi pengaduan dari APPK” Ungkapnya.(ang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button