HOT NEWSHukumJambiKerinciPendidikanSungai Penuh

Yayasan Sakti Alam Kerinci, STIE Dan STIA Dinilai Banyak Masalah

Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id – Yayasan Sakti Alam Kerinci (SAK) dan Perguruan Tinggi STIE dan STIA di Kota Sungai Senuh Provinsi Jambi ternyata menyimpan banyak persoalan, selama ini memang tidak ada yang mencuat, namun hari ini, kondisi dugaan banyaknya masalah dalam kampus ini mulai mencuat.

John Afriza LSM Akbar menegaskan ada banyak persoalan yang ada di tubuh yayasan SAK, STIE dan STIA, mulai dari anggaran, kebijakan yang tidak jelas, hingga status Ketua yang diduga sudah melebihi dari aturan yang ada.

“pembina dan yayasan kita nilai tidak ada konsisten dengan aturan yang ada, seperti jabatan ketua STIE dan STIA yang sudah melanggar statuta, harunsya sudah habis masa jabatan dua periode, malah saat ini sudah masuk ke periode ke 3” ungkapnya kepada kerincitime.co.id.

Baca juga:  WIM Berbagi Paket Takjil di Jembatan Kerinduan

Bukan itu saja, dana masyarakat yakni berupa SPP, Uang pembangunan, KKN, Wisuda, Skripsi, yang nilainya mencapai Rp. 11 miliar per tahunnya, “kemana dana tersebut, satu tahun belasan miliar uang masuk, dikemanakan, apakah ada auditor mengaudit ini” ungkapnya.

Selain itu diduga tunjangan pimpinan kedua perguruan tinggi tersebut melanggar aturan, “saya dapat kabar bahwa mereka (pimpinan) menerima tunjangan sebesar tunjangan eselon satu, aturan dari mana itu?” tegasnya.

Salah satu anggota pembina Atma Jaya ketika diminta dihubungi meminta kepada media ini untuk konfirmasi kepada pengurus yayasan, sebab pihaknya belum mendapat infromasi dari pengurus, namun demikian ada beberapa hal yang harus di perhatikan.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Yakni aturan harus di ikuti, apa pun itu, jika memang tidak sesuai dengan aturan yang ada, maka kewajiban dari pembina untuk menindaklanjutinya, seperti persoalan masa jabatan ketua kedua PT, sudah masuk ke periode ke 3, “nah ini sudah lewat, kita akan tindaklanjuti ini, dan nanti kami akan hubungi pengurus dulu” ungkapnya.

Persoalan keuangan seperti SPP, pembangunan memang di kelola oleh PTS itu sendiri, sesuai dengan jumlah mahasiswa masing-masing, “kita sudah serahkan pengelolaannya oleh PTS itu sendiri, jika memang ada penyipangan kita akan tidak sesuai aturan yang berlaku, itu merupakan kewajiban kita” tegasnya. (cr1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button