Sungai Penuh

Perlu ditertibkan kawasan hiburan Kincai Plaza

Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id – Berbagai kalangan masyarakat Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci menyayangkan pusat perdagangan Kincai Plaza dijadikan sebagai kawasan tempat hiburan malam(karaoke).

Padahal Kincai Plaza itu di bangun peruntukannya adalah untuk wilayah perdagangan dan bisnis Kota Sungai Penuh

Hal ini disampaikan Karnaini ,SH Anggota DPRD Kota Sungai Penuh dalam wawancaranya dengan wartawan media ini di Gedung DPRD Kota Sungai Penuh, secara pribadi dan sebagai anggota saya minta agar Wali Kota Sungai Penuh Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA untuk segera memerintahkan SKPD terkait termasuk Polisi Pamong Praja untuk segera menertibkan tempat hiburan malam di lantai 3 Kincai Plaza.

Kehadiran tempat hiburan malam di lantai 3 Kincai Plaza disamping tidak sesuai dengan peruntukkannya juga berdampak negatif bagi generasi muda yang ada di alam Kerinci, sebagai kota yang ber adat dan berbudaya saya meminta agar Wali Kota Sungai Penuh untuk melaksanakan komitmen yang telah disepakati termasuk melaksanakan Visi dan Misi yang telah beliau tetapkan.

Dja’far Kadir Datuk Depati warga Danau Kerinci kepada wartawan media usai mengunjungi dan mengamati lansung kegiatan hibuan malam di kawasan lantai 3 Kincai Plaza senin dinihari 4/5. Mengemukakan saya kira bangunan Kincai Plaza merupakan fasilitas umum yang dibangun khusus untuk para pedagang bukan untuk tempat hiburan malam.

Pengamatan wartawan media ini tadi malam, terlihat suara musik karauke yang hinggar binggar, pada hal malam tadi bukan malam minggu, menurut seorang pengunjung biasanya pada malam minggu Lantai III Kincai Plaza dipenuhi oleh pecinta hiburan malam, dan malam tadi terlihat sejumlah perempuan perempuan muda berseliweran di gang gang kios .

Ironisnya sejumlah kios kios yang diperuntukan oleh para pedagang sudah di modivikasi menjadi ruangan ruangan hiburan karake dan tempat permainan bilyard, sementara puluhan kios kios terlihat kosong melompong tidak dihuni, beberapa diantara kios terlihat mengalami kerusakan yang parah, sementara itu di sudut sudut bangunan tercium aroma pesing air kencing dan beberapa botol miras kosong malam tadi terlihat menghiasi pemandangan sudut lantai III Kincai Plaza.

Sejumlah tokoh adat dan tokoh ulama yang keberatan disebutkan namanya mengemukakan, semestinya Wali Kota yang juga seorang tokoh Ulama memperhatikan permasalahan sosial yang ada di Kincai Plaza, memang masalah dosa itu urusan masing masing,tapi sudah menjad tanggung jawab Wali Kota dan jajarannya untuk melakukan penertiban tempat hiburan malam di Kincai Plaza.

BJ .Rio Temenggung Pemerhati budaya Kerinci menyebutkan, dalam adat dan budaya suku Kerinci tidak dikenal adanya hiburan malam ,apalagi ditempat tempat fasilitas umum seperti pasar, biasa nya di Kota Kota besar Plaza atau kawasan pertokoan modren dijadikan tempat usaha perdagangan dan restoran yang dilengkapi fasilitas permainan anak anak, Tapi di Kota Sungai Penuh ini terlihat beda, kalau siang pedagang berjualan kebutuhan masyarakat, kalau malam dijadikan tempat hiburan malam.

Secara pribadi saya menilai Pemerintah Kota Sungai Penuh tidak mampu atau telah gagal dalam menciptakan Kota Sungai Penuh sebagai Kota pendidikan yang agamis dan menjunjung tinggi budaya, untuk apa ada Polisi Pamong Praja jika hal hal seperti ini dibiarkan terus berlarut.

Saya mohon agar para tokoh tokoh adat khususnya yang berada di wilayah Adat Depati Nan Bertujuh untuk ikut memikirkan hal hal seperti ini dan tidak hanya melulu bicara masalah pilkada, saya kira Hiburan Malam seperti yang ada di Kincai Plaza ini sangat bertentangan dengan “Adat yang bersendikan Syara” .

Jika Pak Wali Kota tidak segera menertibkan dan tidak menutup Kincai Plaza sebagai tempat hiburan malam, saya khawatir tidak tertutup kemungkinan para para mantan PSK bekas lokalisasi”Pucuk” akan hijrah ke Kota Sungai Penuh yang dikenal sebagai Kota berbudaya, atau memang para pemimpin di negeri ini sudah tidak punya nyali lagi untuk bertindak tegas, saya sarankan sekali sekali coba lah pak Wali dan SKPD terkait untuk melihat sendiri secara diam diam ke Lantai III Kincai Plaza. Kalau siang hari memang terlihat sepi, jika malampun tiba akan kita saksikan wajah wajah anak anak negeri yang rajin pergi malam pulang pagi

Jika pemerintah Kota Sungai Penuh tidak memberikan respon dan tidak segera menertibkan kawasan hiburan Kincai Plaza, maka jangan salahkan jika saya terpaksa melaporkan hal ini kepada Kementerian terkait termasuk kepada Lembaga Kerapatan Adat Alam Kerinci Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci

Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam hal ini pak Wali Kota hendaknya jeli dan mau melihat lansung persoalan ini lansung ketengah tengah masyarakat bukan hanya mendengar laporan dari bawahan yang hanya ABS.  (Rio)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button