Untuk Menggali Dan Merawat Budaya Direktur Bina Potensia Temui Dua Kepala SKPD
Kerincitime.co.id, Sungai Penuh – Pasca Pelantikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh Drs.Pagaruyung.H dan Pelaksana Tugas/Sekretaris Dinas Porabudpar Kota Sungai Penuh Suhatril,SH,S.Sos,MM oleh Walikota Sungai Penuh Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA beberapa waktu yang lalu,mendapat respon reaksi positif dari sejumlah kalangan, kedua pejabat penanggung jawab SKPD yang menangani masalah Pendidikan – Pemuda,Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata itu di tuntut untuk bertindak lebih profesional dibandingkan dengan kepala SKPD sebelumnya.
Secara khusus Selasa (27/1) dan Rabu (29/1) Budhi VJ Rio Temenggung Tuo Direktur Eksekutif Lembaga Bina Potensia/penerima PIN Emas dan Anugerah Kebudayaan tingkat Nasional menemui penjabat Kepala Dinas Porabudpar Kota Sungai Penuh Suhatril,SH,S.Sos,MM dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh Drs.Pagaruyung Harahap.
Kunjungan ke Dinas Porabudpar Kota Sungai Penuh disambut positif ,dan penjabat Kepala Dinas Porabudpar memberikan apresiasi dan sinyal positif untuk menggali merawat dan mengembangkan potensi Tangible dan Intangible yang ada di Kota Sungai Penuh,Selama ini Dinas Porabudpar Kota Sungai Penuh seolah olah sepi dari aktifitas seni dan kebudayaan,jangankan mengajak para seniman dan budayawan bekerja sama membangun dunai berkesenian dan berkebudayaan,menata ruang kantor agar tampak lebih berbudaya dan indah saja mereka tak mampu.
Kantor yang konon mengurus seni dan budaya tak memiliki potret artefak budaya,kalaupun ada yang di kundang kundang kulu kilir cuma benner mini,anehnya pada waktu Kongres JKPI di Kota Belitar Jawa Timur tahun lalu mereka hanya membawa potret wisata alam dan budaya ukuran 4 R yang tak layak untuk dipamerkan pada forum berskala nasional kelihatanya tupoksi pejabat yang mengelola pariwisata tumpang tindih,kalau begini caranya bagaimana wisata akan tumbuh dan berkembang
Sedangkan Pejabat Bidang kebudayaan kerjanya cuma ngurusin tari menari, kita bukan tidak suka dengan kegiatan tari menari,tapi urusan kebudayaan itu luas cakupannya,bukan hanya mengurus tari menari yang nota bene telah di urus oleh sanggar sanggar tari yang ada di sekolah kolah atau sanggar sanggar milik masyarakat, kalau mau jujur saat ini banyak benda benda budaya/arfetak yang tidak terurus, contoh kecil saja banyak beduk beduk/tabuh tabuh larangan yang pecah dan atap pelindung yang bocor belum mendapat perhatian,kalau begini caranya untuk apa Kota Sungai Penuh menjadi anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia(JKPI)
Penjabat Kepala Dinas Porabudpar Suhatril,SH dengan lapang dada menerima masukkan yang disampaikan Bj Rio Temenggung, Insya Allah kedepan kita akan perbaiki dan kita akan tingkatkan kinerja Porabudpar dan pihak Porabudpar akan mendukung program program yang digagas para seniman dan budayawan yang ada di Kota Sungai Penuh.
Ditempat terpisah, penerima Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional itu juga menyampaikan beberapa harapan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh agar SKPD yang bertugas mencerdaskan anak anak bangsa untuk segera mempertimbangkan pengajaran budaya daerah termasuk aksara incung dengan menjadikan sebagai mata pelajaran kurikulum muatan lokal yang diperkenalkan dan diajarkan kepada setiap peserta didik yang ada di Kota Sungai Penuh.
Selama ini angan angan menjadikan Budaya Daerah dan Aksara Incung sebagai mata pelajaran muatan lokal ibarat mimpi ditengah hari yang tak pernah menjadi kenyataan,usulan usulan yang telah disampaikan oleh para seniman,budayawan dan tokoh pendidikan dianggap angin lalu,padahal budaya daerah termasuk adat istiadat mengajarkan generasi muda/peserta didik untuk dapat lebih berbudaya dan berbudi pekerti, belajar di sekolah itu tidak akan punya arti jika hanya mampu menciptakan generasi yang pintar tapi lemah budaya, belajar budaya itu melatih anak didik untuk lebih peka, punya perasaan, mampu menciptakan harmonisasi dalam kehidupan dan pandai menjaga hati sesama.
Kepala Dinas Pendidikan Drs.Pagaruyung.H. menyambut positif usulan untuk menjadikan aksara Incung dan budaya daerah sebagai mata pelajaran yang diperkenalkan dan diajarkan kepada peserta didik sebagai mata pelajaran kurikulu muatan lokal, Insya Allah kita akan pelajari dengan seksama gagasan muatan lokal ini”Kata Pagaruyung.H”
Pada kunjungan silaturahmi di dua SKPD tersebut Direktur Bina Potensia juga menyerahkan Rekomendasi hasil Temu Dialog Budaya alam Kerinci yang baru dilaksanakan tanggal 16 Januari 2014 di Hotel Kerinci Kota Sungai Penuh.
Atas nama Peserta Temu Dialog saya minta agar Rekomendasi ini benar benar di telaah dan dipetimbangkan dengan cermat dan seksama, Rekomendasi ini merupakan sebuah pernyataan sikap dan usulan para seniman dan budayawan se alam Kerinci kepada para pengambil kebijakkan, Insya Allah tahun ini kita kembali akan gelar temu dialog budaya guna mengevaluasi Rekomendasi yang telah ditanda tangani perwakilan tokoh pemuda, seniman,budayawan dan pimpinan DPRD Kota Sungai Penuh dan Pimpinan DPRD Kabupaten Kerinci.”Imbuh Budhi Rio Temenggung Tuo. (Bj)