opini

Bercermin Masa Depan alam Kerinci Oleh:Budhi.Rio Temenggung

Pasca Pemekaran Kabupaten Kerinci dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sungai Penuh yang secara resmi mulai berlaku sejak tahun 2008,berbagai perubahan terus dilakukan, Pemerintahan Kabupaten Kerinci pasca Pemerintahan H.Fauzi Siin dilanjutkan oleh Bupati H.Murasman dan Wakil Bupati Drs.H.Mohd Rachman telah berlansung selama 5 tahun, dan setahun terakhir Pemerintahan Kabupaten Kerinci dilanjutkan oleh Bupati Dr.H.Adirozal,M.Si dan Wakil Bupati Zainal Abidin,SH,MH

Pengamatan dilapangan menunjukkan aktifitas pembangunan perlahan namun pasti mulai bergerak,,suara dan ritme kegiatan berkesenian dan berkebudayaan mulai kembali menggeliat, bagaimana dengan anak kandungnya Kota Sunga Penuh? Jawabannya coba kita cari tahu sendiri.

Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si saat menerima kunjungan penulis diawal beberapa hari setelah dilantik menjadi Bupati Kerinci mengemukakan bahwa Bumi Sakti Alam Kerinci(Kabupaten Kerinci) memiliki beragam potensi sumber daya alam,diantaranya adalah potensi pertanian, perkebunan,perikanan,peternakan dan pertambangan yang sangat potensial untuk terus kita kembangkan.

Untuk itu dalam rangka memacu akselerasi pertumbuhan ekonomi Pemerintah Kabupaten Kerinci telah mengambil kebijakkan memberikan peluang yang selebar lebanrnya bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Kerinci.

Salah satu upaya yang paling sederhana yang dilakukan ialah memberikan data serta informasi yang cetap,tepat dan akurat serta melakukan serangkaian promosi, kebijakan lain dengan memberikan pelayanan perizinan yang transparan cepat dan mudah serta mempersiapkan dan meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur investasi yang dibutuhkan dibarengi dengan meningkatkan keamanan san stabilitas daerah.

Menurut Dr.H.Adirozal,M.Si yang juga alumni terbaik Lemhannas 2013, Sakti alam Kerinci dikalangan ilmuawan dan wisatawan sebagai Negeri sekepal tanah surga”, Tanahnya subur, udara yang sejuk, keindahan alam dan keragaman budaya nan eksotik -merupakan sumber daya yang sangat potensial terutama dalam sektor pengembangan bisnis pariwisata.

Kondisi alamnya yang masih sangat alami karena sebagian besar wilayah Kabupaten Kerinci merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), daerah ini dikelilingi bukit barisan. Bila dilihat dari ketinggian, maka Kabupaten Kerinci yang dulunya termasuk wilayah Sumatera Barat dengan nama Pesisir Selatan Kerinci itu akan tampak seperti kawah atau kuali.

Menurut Mantan Wakil Walikota Padang Panjang ini beberapa sumber daya alam potensial yang dimiliki Kabupaten Kerinci, seperti air terjun Telun Berasap, air terjun Pulau Tengah, air terjun Sungai Medang yang memiliki tujuh tingkatan, air terjun Pendung, air terjun tiga beradik Kumun, Sumber Pemandian Air Hangat Sungai Medang, Air Hangat Gaung di Semurup, Danau Kerinci, Danau Lingkat, perkebunan teh PTPN IV Nusantara Kayu Aro yang disebut-sebut sebagai perkebunan teh terluas di Asia Tenggara

Panorama alam bukit barisan, Bukit Kayangan Bina Karya, Gunung Kerinci yang merupakan gunung api tertinggi di Sumatera, serta Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia tenggara. Betapa eksotik, betapa menakjubkan. Danau di atas gunung, Danau yang dikelilingi tujuh gunung. Dan masih banyak lagi potensi alam yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Khusus dua objek wisata terakhir tentu tidak asing lagi terutama bagi mereka yang menyebut diri pecinta alam, serta bagi mereka yang menyukai petualangan.

Tidak hanya potensi alam, daerah ini juga memiliki keunikan dan keberagaman budaya daerah yang dapat dijadikan daya tarik wisatawan asing untuk datang berkunjung ke daerah yang kerab disebut Sakti Alam Kerinci

Diantara bentuk kesenian khas suku Kerinci, adalah seni tale (bersenandung) dan tradisi kunoun (tutur). Ada juga pertunjukan seni budaya megalitik sastra mantra, pantun, seloko, penno, dan tambo. Kemudian tari-tariannya yang unik dan mengandung magis, sebut saja tari asyik, tari iyao-iyao, tari rangguk, tari mandi taman, tari niti mahligai yang membuat penarinya kerasukan, upacara adat Kenduri sko atau kenduri pusaka yang digelar dalam rentang waktu lima tahun hingga duapuluh tahun sekali, dan masih banyak lagi macam kesenian serta ritual adat yang dapat dijadikan atraksi dalam dunia pariwisata.

Selain itu, Kabupaten Kerinci juga dapat dijadikan pusat studi sejarah dan penelitian dunia, karena peradaban di Kabupaten Kerinci termasuk yang tertua. Hal ini terindikasi dari beberapa penemuan fosil yang perkiraan usianya sudah sangat tua serta temuan artefak peninggalan zaman megalitikum.

Di daerah ini juga terdapat banyak naskah kuno, aksara incung yang merupakan aksara asli Kerinci, benda-benda peninggalan sejarah, situs-situs budaya, serta cerita-cerita rakyat tentang makhluk hidup yang tinggal di rimba-rimba pegunungan, penduduk pribumi menyebutnya Uhang Pandak atau orang pendek dengan telapak kaki terbalik. Cerita ini telah menarik perhatian para peneliti dunia. Bahkan ada di antara mereka yang betah tinggal bertahun-tahun di Kabupaten Kerinci karena sangat ingin melihat langsung wujud Uhang Pandak yang legendaris itu.

Meskipun Kabupaten Kerinci memiliki segala kekayaan alam dan budaya seperti yang dipaparkan di atas, namun di segi pariwisata Kabupaten Kerinci belum begitu populer. Hanya segelintir orang saja yang mengetahui kekayaan tersebut, seperti para peneliti dunia dan sejarawan. Hal ini bisa jadi disebabkan berbagai faktor.

Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya promosi pariwisata daerah Kerinci ke dunia luar. Meskipun pemerintah Kabupaten Kerinci rutin mengadakan “Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK)” setiap tahunnya. Namun kegiatan ini belumlah cukup untuk mempromosikan pariwisata Kerinci meskipun banyak wisatawan dari luar daerah yang datang untuk menyaksikan kegiatan ini.

Mesti diakui bahwa kegiatan promosi wisata alam dan budaya di alam Kerinci selama ini belum dilakukan secara optimal ,kedepan kegiatan mempromosikan potensi wisata alam dan budaya Kerinci perlu dilakukan secara kontiniu dan dibarengi dengan usaha mengembangkan pariwisata itu sendiri.

Selama ini faktor lain yang menjadi penghambat perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Kerinci adalah pengelolaan tempat wisata yang belum profesional serta belum optimalnya upaya pemerintah dalam membenahi dan menata infrastruktus di setiap destinasi wisata ,dan kita harus menyadari bahwa pengembagan Pariwisata dan Kebudayaan di alam Kerinci dapat mendukung perekonomian daerah karena adanya multiplier effects of tourism.

Kedepan Pemerintah Daerah secara bertahap dan terencana mesti membuat kebijakan untuk membangun infrastruktur yang dapat mendukung pariwisata itu sendiri, seperti akses jalan yang menjadi penghubung Kota Serambi Madinah ini dengan dunia luar.

Selama ini sarana infrastruktur jalan yang menghubungkan dari dan Kekerinci belum memenuhi standart kualitas jalan, belakangan ruas jalan jalan-jalan di Kabupaten Kerinci yang berlubang dan bergelombang mulai dilakukan perbaikan, demikian juga dengan ruas jalan jalan yang menghubungkan Kabupaten Kerinci dengan ibu Kota Propinsi Jambi dan dengan Kabupaten tetangga di Propinsi Jambi telah mengalami perbaikan dan peningkatan kualitas dan kedepan melalui dana APBN dan APBD Tingkat I ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Kerinci dengan provinsi Sumatera Barat,dan Bengkulu terus diperjuangkan untuk ditingkatkan

Selain itu, sarana akomodasi, restoran, serta berbagai elemen penting pariwisata yang selama ini masih sangat minim perlu dilakukan pembenahan dan pengelolaan yang lebih profesional

Dan untuk merawat dan melestarikan aset kebudayaan Suku Kerinci, Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui dana APBN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik sejak 2013 mulai membangun Musium kebudayaan Sakti Alam Kerinci di kawasan wisata Danau Kerinci

Dengan mengetahui berbagai faktor penghambat perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Kerinci, setidaknya dapat kita temukan solusi yang tepat agar bisnis pariwisata di Kabupaten ini bisa mencapai target yang diinginkan.

Untuk itu, sangat diperlukan kerja sama yang baik dari seluruh pelaku pariwisata dan pemerintah Kabupaten Kerinci, serta seluruh unsur yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung seperti masyarakat setempat.

Pemerintah harus terus melakukan perbaikan terhadap elemen pariwisata seperti mengelola tempat wisata dan mengembangkan pariwisata secara profesional dan konsisten, melatih para pelaku pariwisata agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap wisatawan, menyediakan sarana akomodasi dan restoran, membangun infrastruktur seperti perbaikan badan jalan yang menghubungkan Kabupaten Kerinci dengan dunia luar, serta terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.

Kita sama sama berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama wisata alam dan Kebudayaan di bumi Sakti Alam Kerinci akan dikenal luas dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara dan domestik, dan untuk mengenal lebih dekat potensi alam di Sakti Alam Kerinci penulis menulis sebagian destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kerinci.

Banyak pihak memahami dan menyadari bahwa usia pemerintahan Bupati Dr.H.Adirozal dan Wakil Bupati Zainal Abidin, ibarat belum seumur jagung, diawal pemerintahannya, tampak jelas beliau masih mendalami berbagai akar masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan di Sakti Alam Kerinci, Percepatan Pembangunan akan dimulai secara serius memasuki tahun kedua.

Sebagai sosok intelektual, dosen ,seniman,budayawan dan mantan Wakil Walikota Padang Panjang Sumatera Barat, jelas Adirozal memiliki program untuk membangun negeri tempat beliau dilahirkan, dibesarkan bahkan mungkin tempat menutup mata, sebagai putra daerah yang dipilih secara demokratis H.Adirozal,M.Si dan Zainal Abidin,SH akan mempersembahkan karya terbaik untuk negerinya.

Menjawab pertanyaan Dr.H.Adirozal menjelaskan bahwa pada periode pemerintahannya bersama Wakil Bupati Zainal Abidin,MH tahun 2014-2019 memiliki Visi Terwujudnya Kerinci yang lebih baik dengan misi Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis pertanian,industri micro,kecil dan menengah serta pariwisata.

Misi kedua Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas berakhlak beriman dan bertaqwa, Misi ketiga Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor, Misi keempat Meningkatkan kualitas ekosistim yang berbasis sumber daaya lokal dan kelima Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat,berwibawa,amanah dan bermoral.

Persoalan hari ini yang menjadi pertanyaan bagi masyarakat adalah mampukah Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal dan Wakil Bupati Zainal Abidin,MH mewujudkan impian dan citanya ? jawabannya adalah kita beri kesempatan dan waktu bagi beliau bekerja untuk menggapai impian dan meraih cita cita luhur mewujudkan Kerinci yang lebih baik.

Para pengamat dan tokoh masyarakat Sungai Penuh dan Kerinci menyebutkan bahwa salah satu diantara hasil karya/prestasi dan kenangan yang paling di ingat oleh sebagian besar masyarakat di bumi Sakti Alam Kerinci adalah keberhasilan H.Fauzi Siin dan segenap jajarannya dan segenap anggota DPRD Kabupaten Kerinci dalam memekarkan Kabupaten Kerinci menjadi dua daerah otonum yakni Kabupaten Kerinci sebagai Kabupaten Induk dan kota Sungai penuh sebagai daerah otonom baru.

Mimpi dan maha karya H.Fauzi Siin bersama sama para tokoh dan pimpinan/anggota DPRD Kerinci saat itu ,kini mulai dirasakan manfaatnya, dari sisi Pendapatan secara otomotasi Pendapatan yang bersumber dari DAU dan DAK semakin bertambah,Pelayanan publik semakin mudah, walaupun di bagian hilir Kabupaten Kerinci mesti diakui jika Ibu Kota Kabupaten telah pindah kawasan Bukit Tengah akan memperpanjang dan merepotkan masyarakat di hilir untuk mendapatkan pelayanan, akan tetapi kedepan dengan sulitnya masyarakat di bagian Kerinci Hilir untuk mendapatkan akses pelayanan publik akan membuka lebar pintu untuk pemekaran Kerinci jilid 2.

Akan tetapi dengan adanya daerah otonum baru Kota Sungai Penuh membuka peluang bagi masing masing daerah untuk melakukan terobosan,disamping itu diakui atau tidak dengan pemekaran Kabupaten Kerinci dan pembentukan Kota Sungai Penuh membuka peluang kerja dan memberikan kesempatan untuk menduduki jabatan eselon, dulu jabatan Kepala SKPD semisal kepala Dinas Pendidikan hanya satu SKPD, sekarang sudah tercipta dua SKPD .

Secara Khusus penulis beberapa tahun yang silam sempat melakukan perbincangan dengan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin tentang Dampak Pemekaran, secara lugas H.Fauzi Siin mengemukakan, pemekaran Kabupaten Kerinci dan Pembentukan Kota Sungai Penuh sangat bermanfaat bagi upaya percepatan Pembangunan

Dengan diurus oleh dua orang kepala daerah otomatis pelayanan dan pemerataan pembangunan akan semakin cepat dan jika dilaksanakan dengan sungguh sungguh dalam waktu yang tidak terlalu lama Kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci akan tumbuh berkembang pesat,pusat pemerintahan Kerinci baru secara otomatis akan terbangun, dengan demikian sarana infrastrukturpun pasti ikut terbangun.

Akan tetapi meski secara Admintrasi dan sesuai dengan ketentuan Undang –Undang Kabupaten Kerinci dimekarkan menjadi dua daerah otonum,akan tetapi secara adat Budaya masyarakat yang ada di alam Kerinci baik di Kota Sungai Penuh maupun di Kabupaten Kerinci tetap satu sistim pranata adat dan tetap hidup dalam akar budaya yang sama

Sebuah catatan sejarah mengungkapkan bahwa Sungai Penuh sejak masa Kolonial Jepang dan pendudukkan Jepang hingga akhir Juli 2008,merupakan pusat pemerintahan Kolonal Belanda dan Jepang , pada awal Kemerdekaan Sungai Penuh merupakan Ibu Kota Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci (PSK) dan sejak Kabupaten Kerinci menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Propinsi Jambi Sungai Penuh merupakan Pusat Ibu kota Kabupaten Kerinci hingga daerah ini di Mekarkan pada tahun 2008 yang lalu

Keberadaan Sungai penuh dimasa lalu,masa kini dan masa depan tetap menjadi pusat Pemerintahan Kota Sungai Penuh , dan Sungai Penuh dimasa depan tetap akan menjadi pusat Pendidikan, Perdagangan dan Jasa serta menjadi barometer bagi kecamatan kecamatan lain yang ada di disekitar Kota Sungai Penuh dan daerah Kabupaten tetangga

Pada awal terbentuknya Propinsi Jambi tahun 1957, Daerah Jambi merupakan salah satu Kerisedenan  dalam  lingkungan wilayah  Propinsi Sumatera Tengah,melalui Undang undang darurat Nomor19/1957 tanggal 9 Agustus 1957 terbentuklah Propinsi  Jambi.

Pada waktu Jambi masih dalam bentuk Keresidenan, daerah Kerinci tidak termasuk dalam Keresidenan Jambi,Kerinci merupakan sebuah  Kewedanaan yang berada dalam lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci(PSK )

Setelah satu tahun berdirinya Propinsi Jambi  melalui UU Darurat Nomor 19 /1957,lahir pula Undang undang lain yang memperbaharui Undang undang tersebut,Undang undang tersebut adalah Undang undang nomor 81 Tahun 1958 yang menetapkan Jambi sebagai sebuah Propinsi yang dipermekar daerahnya atau daerah Swatantra Tingkat II yang meliputi .Kabupaten Tanjung Jabung dengan  Ibukotanya Kuala Tungkal,Kabupaten Batanghari dengan Ibukotanya Jambi,Kabupaten Bungo Tebo dengan Ibukotanya Muara Bungo,Kabupaten Sarolangun Bangko dengan Ibukotanya Bangko,Kabupaten Kerinci dengan Ibukotanya Sungai Penuh dan Kotamadya Jambi dengan Ibukotanya Jambi.

Pada tahun 2000 Kabupaten dalam Propinsi Jambi kembali dimekarkan dengan dikeluarkannya  Undang- undang Nomor 14  Tahun  2000  tentang perubahan Undang-undang Nomor 54 tahun 1999  tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun,Kabupaten Tebo,Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sampai  tahun   2007 /  2008  Propinsi Jambi memiliki 9 (Sembilan )  Kabupaten dan  1 (satu)  Kota.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun  2008  tanggal  21 Juli 2008  ( Lembaran Negara RI Nomor  08, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4871 )  terbentuklah Kota Sungai Penuh yang merupakan hasil  pemekaran dari Kabupaten Kerinci ( Kabupaten Induk).

Sebenarnya impian untuk menjadikan Sungai Penuh sebagai sebuah daerah otonom dengan arti kata menjadi sebuah kota telah lama di mimpikan oleh Pemimpin dan Masyarakat Kerinci, awalnya Bupati Kerinci yang saat itu dijabat Bapak H.Rusdi Sayuti telah menggagas dan menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Pusat melalui Jenderal Ali Murtopo yang saat itu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kerinci.

Lebih seperempat abad mimpi untuk menjadi sebuah daerah otonum atau menjadi sebuah Kota terpaksa harus terkubur dalam pusaran kemajuan zaman, baru tahun 2008 yang lalu Mimpi itu muncul kembali dan menjadi kenyataan, lewat perjuangan dan kegigihan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin dan segenap jajarannya dan dukungan DPRD Kerinci,DPRD Propinsi Jambi dan segenap tokoh tokoh Kerinci di dalam dan di luar daerah serta Support dan dukungan Gubernur Jambi H.Zulkifli Nurdin akhirnya DPR-RI dan Presiden Repubik Indonesia melalui Undang Undang Nomor 25 tahun 2008 mengesahkan Sungai Penuh menjadi sebuah kota atau daerah otonum baru.

Memang untuk menjadikan Sungai penuh menjadi sebuah daerah otonum baru bukanlah persoalan yang mudah -semudah membalikan telapak tangan, Mesti di catat dalam sejarah bahwa sosok H.fauzi Siin merupakan aktor utama pelaku sejarah lahirnya Kota Sungai Penuh, berbagai pengobanan material,spritual termasuk air mata telah beliau curahkan untuk memajukan negerinya dan meningkatkan harkat masyarakatnya, kalau boleh penulis umpamakan Beliau (H.Fauzi Siin ) ibarat sebuah Lilin beliau rela berkorban demi untuk menerangkan dan memajukan Negerinya .

Pembentukan Kota Sungai Penuh tidak dilakukan dengan serta merta, sebelum dijadikan sebagai daerah Otonum baru terlebih dahulu dilakukan sebuah kajian dan penilaian melalui kerja sama dengan  Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) program Pasca Sarjana Magister administrasi daerah yang dipimpin oleh Prof.DR. Sadu Wasustiono,MS,beliau juga merupakan salah seorang anggota tim penyusun PP No 129 Tahun 2000 yang memuat persyaratan dan Kriteria pemekaran,penghapusan dan penggabungan daerah

Hasil kajian ini melengkapi  pengajuan  usulan  sesuai dengan mekanisme  proses per Undang- undangan yang secara kronologis administratif tertuang dalam penjelasan UU RI no 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukkan Kota Sungai Penuh.

Undang-undang pembentukan Kota Sungai Penuh di Undangkan tanggal 21 Juli 2008, tetapi peresmiannya  dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Mardianto tanggal 08 November 2008 atas nama Presiden Republik Indonesia,

Sebelum Prof.Dr.KH.Asafri Jaya Bakri,MA dan Ardinal Salim,SE dillantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh yang depenitif, selama hampir 3 tahun Kota yang belum seumur jagung ini di pimpin oleh 3 orang Penjabat Walikota yakni Drs.H.Masril Muhamad, Drs.Hasvia,MT. dan Akmal Thaib

Melalui proses Demokrasi yang alot  dan menegangkan dan Pilwako dua putaran yang penuh dengan pernak pernik yang berakhir melalui sidang di Mahkamah Konstitusi akhirnya Drs.Ahmadi Zubir,M.Pd .harus mengakui ke unggulan  rivalnya  pasangan  Prof.Dr.KH.Asafri Jaya Bakri,MA dan Ardinal Salim,SE.

Pelantikan  Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh  depenitif dilaksanakan hari Sabtu,25 Juni 2011 oleh Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM di Gedung Nasional Kota Sungai Penuh dihadiri Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Sungai Penuh,Anggota BPK RI.DR.H.Rizal Djalil,MM, Anggota DPR.RI.Drs.H.Muradi Darmansyah, Mantan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin,Bupati Kerinci H.Murasman Bupati dan Walikota Daerah tetangga, para Kandidat  peserta Pilwako  tokoh tokoh adat,Ulama dan kalangan aktifis dan  perwakilan  masyarakat Kota Sungai Penuh .

Sebagai  Walikota yang berasal dari kalangan akademisi, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus,MM  pada saat itu mengemukakan untuk menyukseskan program program Pembangunan Kota Sungai Penuh dan mewujudkan Visi dan Misi yang digagas pasangan AJB _ Ardinal  harus  “ Merangkul ”  semua para calon Walikota dan Wakil Walikota yang  ikut  berkompetisi  di  Pilwako,  Walikota dan  Wakil Walikota adalah milik  masyarakat Kota Sungai Penuh dan tidak ada perbedaan, sehingga tercipta suasana yang harmonis

Gubernur H.Hasan Basri Agus dengan tegas dan luas mengemukakan bahwa Walikota dan Wakil Walikota  yang  baru  dilantik agar menciptakan pemerintahan yang Kridibel, Proaktif,Responsive dan bermartabat dalam memberikan pelayanan kepada publik

Dalam amanatnya Gubernur Jambi H.Hasan Basri Agus,MM  berharap kedepan Walikota terpilih untuk dapat meraih penghargaan “Adipura” seperti yang pernah diraih pada masa Pemerintahan   H.Fauzi Siin.

WaliKota-Wakil WaliKota Sungai Penuh untuk tetap menjaga konsolidasi dan komonikasi dengan tokoh  tokoh  masyarakat  Kota Sungai  Penuh  baik yang berada di daerah maupun yang berada di luar daerah teutama dengan pejabat dan tokoh masyarakat yang berada di Pusat dan di Propinsi Jambi, Konsolidasi  dan  Komunikasi dengan para “Perantauan”asal Kota Sungai Penuh itu penting agar kita bisa bersama sama membangun Kota Sungai Penuh.

Selain itu Dr.H.Rizal Djalil,MM /anggota BPK RI mengemukakan dalam menjalankan dan  mewujudkan Pemerintahan  Good Governance  dan Clean  Guvernance,apalagi dalam  menjalankan roda Pemerintahan dengan menggunakan APBD Kota Sungai Penuh yang tepat sasaran

AJB-Ardinal diharapkan untuk merealisasikan janji janji Politik dalam menjalankan pemerintahannya seperti menjadikan Kota Sungai Penuh sebagai pusat pendidikan dan pusat perdagangan

Tidak kalah pentingnya aktifis pemberdayaan dan Penggagas Forum Seniman dan Budayawan Kota Sungai Penuh, berharap agar Walikota dan Wakil Walikota untuk”membangkitkan batang terendam” Potensi dan Prestasi yang pernah dicapai Kota Sungai Penuh sebagai  Pusat Pendidikan di kawasan Barat Propinsi Jambi dan sebagai”Suluh Bindang” alam Kerinci perlu diraih kembali

Walikota dan Wakil Walikota serta SKPD pembantu Walikota harus mampu memenuhi Janji Janji Politik yang dijual pada masa Kampanye

Kota Sungai Penuh merupakan Kota Kecil yang spesifik ,untuk itu penanganannya mesti dilakukan secara spesifik,umumnya masyarakat Kota Sungai Penuh adalah masyarakat yang cerdas, dilain pihak peranan pemangku pemangku adat masih sangat dominan dan mereka menjadi panutan dan tokoh informal yang masih sangat dihargai,untuk itu pembangunan Kota Sungai Penuh juga harus mempertimbangkan pendekatan budaya.

Saat ini kita sangat miris melihat peninggalan peninggalan sejarah, kebudayaan serta peradaban luhur nenek moyang suku kerinci banyak yang kurang terawat,bahkan beberapa diantaranya terancam punah dan ada juga yang Hijrah kenegeri seberang.

Dengan mata kepala saya sendiri melihat puluhan rumah rumah tua, dan peningalan kebudayaan di negeri ini diambang kepunahan,beberapa artefak seperti situs pemakaman tua,punden berundak dan benda benda pusaka mengalami kerusakan, sementara pihak dinas terkait seakan akan tak memiliki kemampuan menyelamatkan asset kebudayaan,mereka lebih sibuk mengurusi proyek dan melakukan kegiatan seremonial serta berbagai kegiatan studi banding ke berbagai kota yang tidak jelas manfaatnya.

Persoalan yang kita lihat dilapangan selama ini kebanyakkan pejabat structural yang mengurus masalah seni dan kebudayaan “kebanyakan selama ini (Maaf !) tidak menguasai masalah, dan sebagian mereka diangkat sebagai”pelengkap pederitaan”yang diangkat sesuai dengan selera bukan sesuai dengan kemampuan.

Secara pribadi beberapa waktu yang lalu saya telah menyampaikan kepada sejumlah pejabat di Kementerian Pariwisata dan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang potret wisata yang ada di alam Kerinci termasuk di Kota Sungai Penuh dan beberapa objek wisata sejarah dan kebudayaan lainnya, yang saat ini belum terkelola secara profesional

Banyak destinasi destinasi wisata yang ada di daerah ini yang terbengkalai, wisatawan mancanegara masih ”malas” datang negeri persoalannya disamping masalah infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya baik terutama ruas jalan via Pesisir Selatan dan kesejumlah destinasi wisata, persolan lain masyarakat dan pemerintah setempat masih setengah hati dan malu malu kucing dalam menggali dan menjual potensi wisata di daerahnya,yang konon memang belum siap untuk jual.

Memang pada waktu promosi misalnya seperti kegiatan Promosi ke TIM dan Pekan Budaya(Pekan Harmoni) misalnya semangat mengebu ngebu,akan tetapi ketika wisatawan datang mereka kelabakan karena tidak siap menyambut wisatawan,atraksi yang di janjikan tenyata tidak dipersiapkan,dilain pihak pengembangan industry kreatif belum dilakukan secara optimal,dan hingga saat Investor asing dan Nasional harus berpikir ulang untuk menanamkan investasi,baru ada Pabrik pengolahan stik Casiavera yang menaruh minat untuk berinvestasi.

Memang harus diakui pula bahwa zaman telah berubah dan orang tidak bisa terbuai oleh romantisme sejarah, kita hanya mengharapkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah mau menjawab tantangan untuk kembali menggairahkan kembali geliat pembangunan di Kota Sungai Penuh yang ‘Nyaris” berjalan di tempat jika tak ingin disebut berjalan mundur.

Dilain pihak tak dapat pula di pungkiri bahwa Pemerintahan saat ini dengan kemampuan yang mereka miliki telah mencoba untuk menggairahkan dan menggelorakan pembangunan di bumi “Sahalun Suhak Salateouh Bdea”,namun upaya yang telah dilakukan belum optimal dan belum memenuhi harapan banyak pihak,berbagai ketimpangan dan problem pembangunan masih sangat dirasakan,belum terlihat adanya terobosan yang berarti dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah.

Tak salah kata MC.Leiland, Dalam suatu masyarakat dan negara terdapat sedikit orang yang unggul karena motif berptestasi,dan Virus berprestasi itu harus disebarkan guna mempengaruhi dan mengubah orang orang dalam masyarakat itu. Sebagian masyarakat di Tengah Kota Sungai penuh menaruh harapan agar siapapun yang kelak yang bakal memimpin Kota Sungai penuh harus mampu untuk memberi warna dan membawa perubahan dalam tatanan dan pembangunan secara keselurahan di setiap jengkal bumi Sahalun Suhak Saleteouh Bdea, ”.sentuhan pemimpin kedepan an aparat SKPD diharapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat di Kota Sungai Penuh tanpa harus mencabut akatr budaya yang selama ratusan tahun mampu menentramkan kehidupan sosial kemasyarakatan masyarakat di negeri ini

Insya Allah Desember tahun ini masyarakat Kota Sungai Penuh untuk kedua kalinya akan melaksanakan Pesta Demokrasi Pemilihan Walikota Sungai Penuh, setelah sebelumnya belum ada calon kandidat yang berani berhadap hadapan dengan Incumben, saat ini telah muncul lebih dari 5 balon kandidat, banyaknya Calon yang memberanikan diri dipandang positif dan barangkala juga menguntungkan bagi kandidat Incumben.

Mesti diakui, banyak upaya yang telah di lakukan Walikota Prof.DR.KH.Asafri Jaya Bakri,MA, Jembatan Kerinduan beliaulah yang menyelesaikannya secara final, meski perencanaan dan program telah di susun oleh Penjabat sebelumnya termasuk dukungan tokoh Sungai Penuh DR.H.Rizal Djalil,MM, Normalisasi Sungai Batang Merao sebelumnya juga telah dilakukan oleh Pemerintahan era Fauzi Siin.

Pada masa Hasvia menjabat penjabat Walikota Sungai Penuh, ia pernah mengatakan, mimpi saya adalah menghitam legamkan jalan jalan dari dan ke kota agar masyarakat Kota Sungai Penuh bisa “Ber siul siul” ketika mengenderai kenderaan di dalam dan pinggiran Kota, dan saya juga ingin sarana Listrik tidak mati mati, kecuali saat pembangkit kehabisan minyak, mimpi itupun terwujud jelang Hasvia maju menjadi 4 Cawako pada Pilkada pertama 4 tahun yang silam, dan alhamdulillah Walikota Depinitif dapat melanjutkan program bahkan saat ini juga harus di akui jalan Propinsi yang ada di Kota sudah lebar ,meski drainase masih perlu direhab ulang karena saluran macet dan bila hujan mengguyur kawasan pusat Kota di Jalan Pancasila dan RE.Martadinata acap digenangi air bah.

Kita memang tidak perlu saling tuding dan mencari meng kambing Hitam kan persoalan, yang penting ialah bagaimana kedepan secara bersama sama kita kembali menata ulang dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan yang kini mulai terasa agak renggang, banyak orang berharap kedepan agar Pemerintah, Ulama,Kaum Adat,kalangan dunia usaha termasuk para sahabat wartawan san aktifis LSM termasuk rang rantau untuk bersatu padu dengan motto”Sahalun Suhak Saleteouh Bdea” membangkitkan batang terendam dan menghidupkan si ranting mati.

Harapan kita bersama tentunya ialah agar pesta demokrasi berjalan dengan sukses,aman dan lancar,lebih dari itu Suara Rakyat yang kerap disebut Suara Tuhan agar tidak di nodai dengan politik pitih(duit), Kalau suara Tuhan yang di wakili oleh suara rakyat dihargai dengan imbalan uang, kita khawatir cita cita membangun Kota Sungai Penuh akhirnya hanya tinggal mimpi, Sungai Penuh yang Maju,tentram Indah dan damai juga tinggal mimpi

Harapan lain ialah siapapun pemimpin Kota Sungai Penuh kedepan hendaknya jangan sekali kali melupakan sejarah pendirian Kota Sungai Penuh, dan Pemimpin Kedepan hendaknya mau belajar untuk berterima kasih kepada tokoh tokoh termasuk berterimakasih kepada Mantan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin aktor utama pembentukan Kota Sungai Penuh, sebesar apapun pemberian yang mungkin akan diberikan kepada beliau tidak akan mampu membalas pengorbanan dan pengabdian yang telah beliau lakukan untuk negeri yang sama sama kita cintai yang telah beliau dirikan dan beliau bangun dengan susah payah dan pengorbanan yang tak terperikan…….Semoga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button