HOT NEWSKerinci

Bobi Ngaku Tidak Terlibat, Terkait Penipuan Tenaga Kontrak

Berita Kerinci, Kerincitime.co.id – Kasus dugaan penipuan tenaga kontrak yang dilaporkan ke polisi beberapa waktu lalu, melibatkan Mulyadi yang mengaku orang dekat Bupati Kerinci Adirozal, di laporkan oleh sejumlah tenaga honorer ke Polres Kerinci.

Selain Mulyadi disebut juga nama Boy dan Bobi, kerincitime.co.id baru bisa mendapatkan konfirmasi dengan bobi, kepada media ini bobi mengaku tidak ada terlibat sama sekali.

Dari lima orang yang melaporkan ke polisi itu memang ada salah satunya saya bantu untuk menjadi tenaga honor, dan itu sudah selesai, yang bersangkutan sudah menjadi tenaga honor.

“Tidak ada sangkut paut dengan saya, itukan untuk tenaga kontrak, yang saya bantu adalah menjadi tenaga honor, itu sudah selesai, tidak ada masalah” ungkapnya kepada kerincitime.co.id.

Baca juga:  Pembakaran Kotak Suara di Renah Kayu Embun: 1 Pelaku Menyerah, 9 Masih Diburu

Bukan itu saja ia merasa dirugikan dengan adanya laporan ke polisi ini, karen ia tidak melakukan yang dituduhkan.

“Saya bisa lapor balik, pencemaran nama baik, jika tidak ada itikat baik orang itu untuk mencabut, saya akan lapor ke polisi” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Mulyadi yang mengaku orang dekat bupati Bupati diduga lakukan penipuan terhadap tenaga honorer, dengan memugut uang berkisar 5 hingga 7 juta, ia menjanjikan kepada meraka untuk diangkat menjadi tenaga kontrak daehah. Sejumlah tenaga honorer itu melaporkan kejadian itu ke polres beberapa hari lalu.

Kejadian itu sejak 2014 lalu, di mana sejumlah honorer dijanjikan akan diangkat menjadi tenaga kontrak pada April 2015 lalu, dengan syarat harus membayar sebesar Rp 5 juta rupiah kepada seorang yang bernama Mulyadi. Namun setelah lama menunggu, hingga saat ini belum ada kepastian.

Baca juga:  Hasil Quick Count Monadi - Murison Hampir 100 %, Mensediar : Insyaallah, Tim Tetap Kedepankan Pilkada Damai

Ini dikatakan oleh Pismawati (38), salah satu honorer yang ikut melaporkan ke Polres Kerinci kepada wartawan. Dirinya yang datang bersama empat orang tenaga honorer lainnya, yakni Mika Afriyanti, Roni, Kasmawati, dan Juni ini menuntut kepolisian menangkap pelaku dan meminta uang yang telah disetor tersebut dikembalikan.

“Uang Rp 5 juta sudah dikasih dengan bukti kuitansi bermaterai, ada tandatangan Romul. Tapi sampai lewat ketentuan itu belum juga ada kepastian. Dia malah bertele-tele,” kata honorer di salah satu PAUD ini sambil memperlihatkan kwitansi bukti pembayaran dilengkapi tandatangan dan materai 6000.

Menurutnya Mulyadi berani melakukan ini lantaran ada orang belakang mereka, dikabarkan oarang dekat bupati itu adalah Romul yakni adik bupati kerinci adirozal.

Baca juga:  HMI Cabang Kerinci-Sungai Penuh Ajak Masyarakat Hadir ke TPS

Bukan itu saja Pismawati menyebutkan sudah memiliki bukti rekaman pembicaraan dengan pelaku.

Selain itu, dalam materai tersebut dituliskan uang yang dibayarkan sebagai jaminan tes honor kontrak, jika di kemudian hari tidak honor kontrak maka uang dikembalikan.

“Selain Mulyadi, ada lagi yang bernama Boy atau Bobi Sentia. Katanya orang dekat bupati. Pas kami minta uang kata Mulyadi tidak bisa dikembalikan lagi,” bebernya ditemani honorer lain.(Ton)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button