Berita Kerinci, Kerincitime.co.id – Inspektorat Kabupaten Kerinci diduga lakukan pungli terhadap Kades di 285 Kades di Kerinci dengan modusnya untuk memuluskan SPJ pengunaan ADD dan Dana Desa agar tidak banyak temuan.
Dengan alasan tersebut setiap Kades wajib setor 1 juta. LSM Nuansa Syafri kepada kerincitime.co.id mengungkapk bahwa setiap tim inspektorat turun mengecek pekerjaan dana desa dan alokasi dana desa, maka kades harus menyiapkan sejumlah uang agar pekerjaan proyek desa tidak bermasalah.
“hasil investigasi kita menemukan keluhan sejumlah kades yang menyatakan bahwa setiap tim inspektorat turun, kami harus siapkan uang, agar spj kades aman” ungkapnya.
Seperti dilansir jambituntas bahwa jafrial salah satu mantan Kepala Desa, di Kerinci, mengatakan, waktu dirinya menjadi kepala desa dan mengelola dana desa, juga sudah terjadi pungutan. Menurutnya meski mereka tidak minta secara terus terang namun mereka minta secara kiasan.
“Mereka tidak minta secara langsung, tapi dengan bahasa lain, misalnya salah seorang tim membisikkan di telinga kades, tolong jugo bantu tim yang turun (bantu uang,redy),”jelas Jafrial menirukan bahasa salah seorang tim.
Dia menambahkan semua kepala desa ya terpaksa menyiapkan dana untuk insfektorat, kalau tidak disiapkan maka prosesnya dipersulit dan banyak masalah. “Kalau tidak dibayar maka Akan dipersulit, masinh kepala desa yang memberi berpariasi antara 300 ribu sampai 500 ribu lebih, kalau saat ini kabarnya memang sudah sampai satu juta,”pungkasnya
Sementara itu, Kepala Inpektorat Kerinci Zainal Efendi belum lama ini saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui tingkah laku anak buahnya, dia mengaku akan mengecel siapa oknum yang minta uang dengan kepala Desa. “Terima kasih infonya nanti akan kita cek oknum tersebut,”pungkasnya
Informasi yang diperoleh dari salah seorang pegawai inspektorat Kerinci mengatakan dana yang dikasih kepala desa kepada infektorat diduga juga diterima oleh Kepala Inspektorat Kerinci. “Saya dengar memang ada dana dari kepala desa, tapi apakah hanya untuk tim saja atau sampai ke kepala itu saya tidak tahu,”jelas sumber koran ini yang minta namanya tidak disebutkan. (Cr1)
