Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Terlepas dari berapa pun jumlah maharparpol yang diserahkan ke DPP Gerindra dari kandidat Calon Bupati Kerinci 2018 yang resmi diusungnya, bahkan kita abaikan juga kasus La Nyalla yang diminta mahar parpol oleh Prabowo dengan jumlah yang sangat fantastis mencapai angka Rp. 200 miliar.
Yang menarik adalah fakta dalam proses dukungan Partai berlambang burung Garuda dalam dukungannya untuk pasangan calon Bupati Kerinci Dan Wakil Bupati Kerinci, dukungan itu dinilai kental dengan sikap dan sifat otoriter, faktanya adalah pasangan Zainal – Arsal jelas tidak mengikuti prosedur dan proses yang telah dilakukan oleh Parpol mulai dari pendaftaran calon hingga penetapan calon.
Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi Sutan Adil Hendra (SAH) menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui jika salah satu kadernya tersebut bakal maju di Pilkada Kerinci. Selain itu kata SAH, Arsal juga tidak pernah berkomunikasi soal niatannya maju di perebutan BH 1 DZ di bumi Sakti Alam Kerinci.
“Beliau tidak pernah berkomunikasi soal mau maju, begitu juga mekanisme partai tidak juga diikuti. Tahu-tahunya sudah berpasangan” sebutnya.
Kemudian ia juga tidak tahu adanya pembekuan Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Kerinci saat pendaftaran pasangan Zainal-Arsal. Ia juga mengatakan, jika tidak dilibatkan oleh DPP soal dukungan tersebut. “Saya tidak tahu soal itu” katanya.
Untuk proses dan mekanisme pencalonan di partai, dimana sesuai usulan dari DPC ke DPD dan DPD ke DPP, begitu juga pertimbangan hasil survei, karena salah satu syaratnya adalah hasil survei.
Terkait persoalan ini mengingat kader Gerindra saat ini mulai terpecah, sebagiannya sudah merapat ke pasangan Monadi-Edison dan begitu juga sebaliknya ke Zainal-Arsal, SAH minta kepada kader agar bersabar menunggu hasil koordinasi dengan DPP, “kader diminta bersabar, nanti apapun keputusan DPP harus kita diikuti” tegasnya.(cr1)