Gaya HidupSungai Penuh

Bait Lagu Sungai Penuh Bukeang Pondok Tinggi harus di Revisi

Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id -Penerima PIN Emas dan Anugerah kebudayaan Tingkat Nasional BJ Rio Temenggung Tuo mengemukakan bahwa bait syair lagu yang salah satu baitnya menyebutkan’Sunge Pnoh Bukeang Pondok Tinggai” perlu dilakukan revisi,dan saya kira maksud pengarang tidak seperti yang disebut sebutkan banyak orang selama ini,saya kira ada kata yang terlanjur di tulis atau ada yang sengaja mengganti kata yang ada dalam kalimat itu

Hal ini disampaikan Bj Rio Temenggung Tuo menanggapi pertanyaan sejumlah seniman anggota Sanggar Seni Incung yang menanyakan syair dalam lagu yang menyebutkan”Sungei Pnoh Bukeang Pondok Tinggai”.dalam konstek seni multi tafsir itu syah syah saja,dan kita lah yang mengartikannya sesuai dengan sudut pandang kita masing masing. Dan saya akan mencari tahu apa latar belakang ditulisnya kata “Bukeang” atau bukan dalam bait syair itu, jika bisa di perbaiki apa salahnya kita perbaiki,dan tentunya harus ada izin dulu dari pengarang lagu atau ahli warisnya.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Mantan Kepala Bappeda dan Mantan Wakil bupati Kerinci Drs.H.Mohd.Rachman ketika diminta pendapatnya dalam konstek budaya menyebutkan kalimat dalam bait syair lagu yang mengatakan:Sungei Pnoh Bukeang Pondok Tinggai,itu adalah lagunya “Belando” yang patut di duga bermakna pecah belah, saya kira kalimat itu salah tulis atau sengaja di ganti /ditukar

Menurut BJ Rio Temenggung Tuo dalam kontek kebudayaan dan hubungan kekerabatan, antara Pondok Tinggi, Dusun Baru dan Sungai Penuh itu adalah satu dan memiliki akar budaya dan keturunan yang sama, Depati nan Bertujuh atau lazim disebut Kiyai nan Bertujuh itu adanya memang di dusun lama itu, jadi manalah mungkin mereka akan terpisah hanya karena hal hal yang kecil termasuk masalah Pilwako, kalaupun ada yang berbeda bendera dan sikap politik itu adalah wajar wajar saja karena itulah sebuah demokrasi

Baca juga:  Toke Rokok Illegal Diduga Oknum Aparat “BS", APH Tutup Mata, Biaya Pengamaan pun Mengalir

Jika Depati nan Bertujuh itu kita angggap sebuah taman, maka taman itu akan menjadi lebih indah manakala di dalam taman itu ditumbuhi aneka bunga bunga yang berwarna warni, kalau dalam satu Taman hanya di tumbuhi oleh satu jenis tanaman bunga saja, itu bukan taman namanya, itu vas bunga namanya.

Dilain pihak secara adat mereka ibarat Tekuyung dengan batang, satu terendam terendam semua, satu basah maka basalah mereka semua artinya sebagian besar masyarakat adat di 3 dusun ini sangat menjung tinggi adat dan norma norma moral kekerabatan, dan dalam konteks Pilwako, ada keinginan masyarakat di wilayah ini yang menghendaki hanya ada 1 Kandidat Balon walikota yang mesti dimunculkan demi menyamakan visi dan misi membangun negeri, dan saat ini wibawa para elite elite pengurus Lembaga Kerapatan adat di wilayah Depati nan bertujuh di uji oleh masyarakatnya, apakah beliau beliau itu masih punya wibawa dan kekuataan untuk menyatukan anak kemenakan,atau telah mengalami degradasi? dan banyak pihak berharap agar balon balon yang berniat maju harus memperhitungkan untung dan ruginya jika mereka maju, untuk apa kita maju jika kita tahu lawan tanding tak seimbang, saya kira hanya keledailah yang mau jatuh dua kali pada lubang yang sama”Kata BJ Rio Temenggung Tuo”

Baca juga:  WIM Berbagi Paket Takjil di Jembatan Kerinduan

Kesimpulannya kata Bj Rio Temenggung semestinya kalimat yang benar adalah “Sungei Pnoh Iyolah Pundouk Tinggai”(Sungai Penuh iya lah/adalah Pondok Tinggi,Pen) hanya orang yang Idiotlah yang ingin memecah belahkan masyarakat kedua dusun yang memiliki akar budaya dan hubungan nenek moyang yang sama. (Ang)

 

2 Comments

  1. Menurut hemat saya lagu sunge panoah bukeang pundoak tinggai, bkn bermaksud untuk memecahbelahkan masyarakat Kota Sungai penuh, tp mksd & tujuan pencipta lagu ini, sebenarnya ingin memperkenalkan Dusun Sungai Penuh itu sendiri, sprti kt ketahui masyarakat dari daerah lain dlm kab kerinci banyak yang tdk tahu, mana orang Sungai Penuh & dimana dusun Sungea Panoah, mrk pada umumnya mengetahui bahwa orang Sungai Penuh & wilayah adatnya adalah orang Pondok Tinggi..makanya kita mesti memperhatikan dgn jls tiap bait lagu tsb, diantaranya disebut " Sunge Panoah Bukeang Pundoak Tinggai, Dusun Bareu Jaleang di Kurawang" bahwa disini sgt jls mksdnya bhw lagu tsb ingin memperkenalkan daerah Dusun Sungea Panoah..

  2. kerinci itu satu walaupun berasal dari berbagai etnis/suku bangsa tapi kita tetap satu yaitu masyarakat kerinci dalam skala nasional kita adalah bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini isyu etnis adalah isyu yang kampungan….kita adalah bagian dari masyarakat global yang mendunia…maju Kerinci dan majulah Indonesia….!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button