Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Jalan menuju Renah Pemetik Kabupaten Kerinci semakin hari semakin parah saja, sudah puluhan tahun masyarakat Renah Pemetik, Sungai kuning, Lubuk tabun dan Pasir jaya, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, masih terisolir.
Akibatnya petani kesulitan membawa hasil pertanian mereka, hal ini diungkapkan Nisa Julia, salah seorang warga Desa Renah Pemetik. Menurut dia, sudah beberapa tahun jalan Renah Pemetik tidak dilakukan perbaikan. Apalagi saat musim musim hujan, sehingga kendaraan roda Dua maupun roda Empat sulit untuk melewatinya.
Padahal, jalan Ranah Pemetik yang kondisinya saat ini rusak parah tersebut, menghubungkan Tiga Desa yakni Desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun, dan Sungai Kuning Kecamatan Siulak Mukai.
Untuk melewati jalan tersebut, para petani terpaksa harus menimbun sendiri dengan menggunakan tanah dan koral, supaya tidak licin dan berlumpur. Karena tidak ada ditimbun, terpaksa kita timbun sendiri, karena ini merupakan satu-satunya jalan untuk membawa hasil perkebunan, seperti kentang dan kopi.
Sementara itu, terkait kondisi jalan tersebut, Bupati Kerinci, Adirozal, kepada sejumlah wartawan, sebelumnya juga pernah mengakui saat ini tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, untuk pembangunan jalan, jika sudah masa penggunaannya melebihi dari 5 Tahun, baru bisa dilakukan penggunaan kembali.
“Sudah banyak dana APBD yang kita arahkan ke Ranah Pemetik termasuk jalan, makanya tidak bisa dilakukan perbaikan,” ujar Adirozal.
Makanya sambung Adirozal, Pemkab Kerinci di tahun 2017 ini tidak menganggarkan untuk perbaikan jalan di Renah Pemetik, yang saat ini sudah rusak parah.
Untuk diketahui bahwa semenjak jalan renah pemetik dibuka sekitar awal tahun 2000an nampaknya tidak menyelesaikan duka bagi petani, sampai sekarang jalan menuju Renah Pemetik masih rusak parah.
Bahkan parahnya lagi selama ini Renah Pemetik selalu menjadi bualan politik, bahwa jalan akan diperbaiki, saat pemilihan Bupati dan anggota Dewan, nanum setelah mereka dipilih, sampai sekarang jalan tidak kunjung diperbaiki, bahkan sampai sekarang Bupati dan Wakil Bupati belum pernah melihat nasib rakyatnya di renah pemetik.
“saya bingung strategi pembangunan pemkab Kerinci sekarang, jalan longsor pun pemkab tidak tanggap, apa lagi renah pemetik” ujarnya. (cr1)