Kualatungkal

Demi Bersihkan Sampah Tiga Warga Tungkal Nyemplung ke Sungai

Kerincitime.co.id, Berita Tungkal – Kesadaran warga terutama yang bermukim di tepi anak sungai, Parit Dua kualatungkal ternyata masih sangat kurang.

Pasalnya sampah di anak sungai terlihat menumpuk. Sehingga menghambat aliran sungai. Selain itu mengganggu keindahan kota, serta air menjadi keruh dan berbau.

Ternyata masih ada segelintir orang berjiwa besar untuk membersihkan sungai menjadi akses para nelayan setempat.

Pantauan Brito.id media partner Kerincitime.co.id, tak merasakan risih dengan bau menyengat air sungai beberapa warga RT 21, Jalan Panglima Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjab Barat bersemangat membersihkan sampah di Parit Dua Kualatungkal secara sukarela.

Tiga orang warga rela menceburkan diri ke sungai walapun kondisi air keruh dan berbau tak sedap demi menghalang sampah.

Umar warga RT 21 Jalan Panglima mengatakan, aktifitas ini sengaja dia lakukan lantaran risih melihat sampah yang menumpuk di anak sungai. Bahkan ia mengaku sudah berkali-kali melakukan pembersihan secara sukarela tanpa diperintah siapapun.

“Kalau bersih kan kita juga yang nyaman, ya berhubung bukan hanya saya yang tinggal di pinggiran sungai, jadi susah,” katanya saat dijumpai di lokasi Selasa, (29/10).

Semetara Zulpar salah petugas PPKTB Tanjab Barat yang juga ikut membersihkan anak sungai mengaku mendapat perintahkan Dinas untuk ikut memberasihkan sungai.

“Kami diutus untuk membantu warga membersihkan sampah,” katanya singkat.

Sementara Rudy tokoh masyarakat Kualatungkal menyanyangkan kurangnya kesadaran warga akan sampah. Padahal kata dia, warga sadar betul, peran sungai Parit Dua. Katanya, merupakan urat nadi pembuangan air dalam kota. Kemudian jalur utama pembuangan air di saat hujan deras atau banjir rob.

“Bukan rahasia lagi kalau pasang airnya meluap sampai ke dalam kota, maka terjadi banjir rob, itu lantaran sampah yang menghambat anak sungai. Jika sungai parit dua bersih maka banjir rob tidak akan terjadi dan air hujan akan cepat mengalir ke laut,” terangnya.

Rudi juga mengkritik Dinas terkait yang kurang peka terhadap masalah sampah di dalam kota kualatingkal. Meski beralasan kurangnya armada mobilisasi, petugas kebersihan dilapangan yang terbatas hingga tong sampah yang belum merata.

“Pemkab juga harus gencar melakukan sosialisasi, membuat perda akan sampah, menyiapkan segala kebutuhan terkait sampah,” katanya. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button