Sepasang Muda-Mudi Dituduh Berbuat Mesum Di Tempat Karaoke
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Sepasang muda-mudi dituduh berbuat mesum di tempat Karaoke Q Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh.
“Iya, tadi ada sepasang kekasih kedapatan berbuat asusila oleh karyawan karaoke, makanya kami kesini,” ujar warga setempat kepada wartawan, Sabtu (15/9/2018) sore.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepolisian Sektor Sungai Penuh, Sabtu (15/9) malam. Mereka adalah berinisial AS (ex pelajar), warga Kabupaten Kerinci, dan NR warga Kota Sungai Penuh (Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Kerinci/ Kota Sungai Penuh).
Adapun kronologis kejadian tersebut, Menurut Kapolsekta Sungai Penuh, Iptu Yudi Stira mengatakan, tamu tersebut datang sekira pukul 9. 30 Wib. “Tamu menayakan kepada penjaga karaoke ada room yang Kosong dijawab ada di lantai 2 room Nomor 4,” katanya meniru ucapan penjaga karaoke.
Selanjutnya, tamu tersebut naik ke lantai 2, sekira 30 menit berlalu penjaga merasa curiga Karena Ada music Tapi tidak Ada Suara orang bernyannyi.
“saksi mengecek ke atas (lantai 2) dan dapat dua orang tamu tersebut sedang berciuman, selanjutnya saksi mengatakan kepada teman yang lain dibawah, ada yang diduga sedang mesum,” jelasnya.
Sekira pukul 11.00 wib, lanjut Kapolsek balok dua itu, pada saat tamu mau pulang dihentikan oleh saksi ‘Y’ dan teman temannya.
“kalo mau aman harus bayar, kalo gak mau bayar diancam akan disebarkan dan dilaporkan perbuatanya. Karena pelaku merasa takut dan mau membayar namun tidak cukup uang sesuai dengan permintaan para saksi, sebanyak Rp. 250.000,” ungkap Kapolsek itu.
Kemudian, pada saat teman cowoknya sedang mencari pinjaman, saksi melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar, tentang adanya dugaan tindak pidana mesum, dan selanjutnya warga melaporkan kejadian tersebut.
“semuanya sudah kita mintai keterangan, kemudian dari hasil mediasi di Polsek Sungai Penuh bersama Kades Sumur Anyir, Kades Koto Tengah, dan Kades Sungai abu serta kedua orang tua terduga mesum tersebut, bahwa masalah ini diselesaikan di desa” ungkapnya. (ega)
