63,12% Anggaran PNPM MPd 2014 untuk Prasarana
Berita Jambi , kerincitime.co.id – PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Jambi tahun 2014 masih didominasi oleh kegiatan pembangunan prasarana penunjang ekonomi di perdesaan. Dari total anggaran sebesar Rp. 77.550.000.000, 63,12% diantaranya dialokasikan untuk kegiatan prasarana seperti pembukaan jalan baru, perkerasan, jalan rabat beton, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, pasar desa, irigasi, sarana air bersih, dan dermaga/tambatan perahu.
Porsi di bidang pendidikan berada diurutan berikutnya dengan persentase sebesar 25,80% yang diperuntukkan bagi pembangunan TK/PAUD, madrasah, bantuan beasiswa dan honor guru, serta pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat.
Peningkatan kapasitas masyarakat ditujukan untuk memberikan keterampilan bagi masyarakat perdesaan sehingga dapat membuka usaha secara mandiri. Pelatihan tersebut diantaranya pelatihan menjahit, tata boga, bordir, kerajinan aksesoris, dan pengolahan makanan ringan.
Selanjutnya juga terdapat kegiatan dibidang Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) dengan alokasi sebesar 9,79%. SPP ini diperuntukkan bagi 215 kelompok SPP dengan 1.830 pemanfaat.
Sementara dibidang kesehatan juga mendapatkan alokasi di tahun ini. Hanya saja bidang kesehatan mendapat porsi paling sedikit yaitu sebesar 1,28% yang diperuntukkan bagi pembangunan posyandu/poliklinik desa.
Selain PNPM Mandiri Perdesaan, Provinsi Jambi juga mendapatkan alokasi PNPM Integrasi dengan alokasi Rp. 12.300.000.000 di Kabupaten Battanghari, Sarolangun, dan Kerinci.
Sama halnya dengan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, kegiatan prasarana ekonomi dari anggaran PNPM Integrasi juga menempati porsi terbanyak, yaitu sebesar 56,94%, kemudian SPP 22,31%, dan bidang kesehatan 20,57%.
Selanjutnya juga terdapat kegiatan MP3KI di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sarolangun, Batanghari, dan Tanjung Jabung Timur. Keempat kabupaten ini memperoleh alokasi total sebesar Rp. 12.891.000.000 yang 100% dialokasikan untuk kegiatan peningkatan prasarana.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (BPMPP) Provinsi Jambi Dra. Hj. Eni Harriyati menyebutkan bahwa alokasi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan usulan yang diputuskan melalui musyawarah masyarakat mulai dari tingkat dusun, desa, hingga ke musyawarah antar desa di tingkat kecamatan.
“Khusus untuk kegiatan PNPM Integrasi, keputusan terakhir berada di musyawarah antar kecamatan yang dilaksanakan ditingkat kabupaten. Semuanya diputuskan dengan demokratis berdasarkan pertimbangan kebutuhan peningkatan ekonomi, diperlukan oleh orang banyak, bisa dilaksanakan oleh masyarakat, dan tersedia material lokal,” kata Kaban.
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut, tambahnya, juga merupakan usulan masyarakat yang telah tertuang dalam RPJMDesa. “Bisa dipastikan tidak ada usulan yang masuk selain yang telah tertuang dalam RPJMDesa,” katanya.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Integrasi, dan MP3KI sangat tinggi. Tenaga kerja merupakan warga masyarakat setempat sehingga menjadi peluang tersendiri bagi terbukanya lapangan kerja.
Selain itu juga terdapat sumbangan sukarela atau swadaya yang diberikan oleh masyarakat secara sukarela setelah diputuskan melalui musyawarah desa. Swadaya itu diberikan dalam bentuk uang tunai maupun material untuk keperluan kegiatan.
Untuk PNPM Mandiri Perdesaan saja di tahun 2014 telah menumbuhkan swadaya masyarakat dengan total nilai Rp. 1.792.910.300 atau sebesar 2,47% dari alokasi dana kegiatan.
Ditambahkan Kepala BPMPP, saat ini semua kegiatan tengah dilaksanakan dengan progres rata-data diatas 25%. Ia menyambut baik besarnya animo masyarakat dalam melaksanakan PNPM.
“Semua kegiatan PNPM diputuskan, dilaksanakan, diawasi, dimanfaatkan, serta dipelihara oleh masyarakat. Pemerintah hanya menfasilitasi melalui Fasilitator yang telah ditempatkan disetiap kecamatan,” pungkas Hj. Eni Harriyati. (mensediar rusli-iec pnpm mpd jambi)
