IPMK, Dari Yogya untuk Kerinci
Kerincitime.co.id – Yogyakarta bukan bagian dari Indonesia, Tapi Indonesialah bagian dari Yogyakarta, Ucap budayawan sekaligus tokoh bangsa kenamaan Emha Ainun Nadjib.
Kata ini sangat beralasan, disebabkan Jogja menjadi bukti sejarah lahirnya gerakan-gerakan pembaharuan, baik pada skala kecil maupun besar. Misalnya Muhammadiyah yang dipelopori oleh KH.Ahmad Dahlan, Gerakan Budi Utomo penggerak aktivis muda Indonesia. Pada skala mahasiswa muncul organisasi mahasiswa HMI, yang diprakarsai oleh Lafran Pane di kampus STI sekarang UII Yogyakarta.
Kota ini sangat menawan, aura intelektual serta khas budaya yang kental menghiasi setiap sudut-sudut ruang Yogyakarta, Bukti historis yang kental akan perjuangan, semisal Kraton Yogyakarta, warisan kerajaan mataram yang sangat besar kontribusinya bagi berdirinya Indonesia.
Khazanah pendidikan lewat pemikiran cemerlang Ki.Hajar Dewantara masih bisa kita saksikan sampai detik ini di pusat taman siswa Kusumanegara Yogyakarta, kampus-kampus nan megah lagi menawan, seperti UGM, UNY, UPN, UII, UMY, UIN, ISI dan ratusan kampus lainnya menjadi bukti penting mengapa Jogja perlu untuk dibahas.
Tepat pada 3 Januari 1953 sekumpulan mahasiswa Kerinci yang haus akan ilmu pengetahuan membentuk organisasi yang dinamai Ikatan Pelajar mahasiswa Kerinci Yogyakarta disingkat IPMK-Y, lebih tua dibandingkan organisasi mahasiswa lainnya, seperti PMII, KAMMI, dan organisasi IKPMI yang berskala nasional.
Organisasi Ikatan Pelajar mahasiswa Kerinci Yogyakarta yang bernafaskan kedaerahan dibawah payung pancasila itu belum lah surut, ini terbukti dari terselenggaranya Mubes IPMK Yogyakarta, serta rencana pelantikan pengurus baru IPMK 2013/2014. Alhamdulillah, Mubes IPMK sukses terselenggara dengan lancar Tepat pada tanggal 5 November 2013 dan pelantikannya akan diselenggarakan akhir bulan ini, lebih dari 100 orang berkumpul di Aula Masjid Diponegoro kompleks kantor Walikota Yogyakarta.
Dihadiri oleh para tamu undangan, Kadispora Kota Yogyakarta, dan para alumni IPMK yang sudah sukses di Yogyakarta ,seperti DR. Mahli Zainudin Tago, M.Si (Dosen UMY), Drs. Delyuzar Hermaini,MM (Mantan kepala cabang bank BNI Yogya), Akmaluddin Thaib (Dosen UGM), Agussalim Sofyan, M.Si (Dosen UPN), Kapt (Laut) Yulizar, dan pengacara Muda Yogyakarta, Irawadi Uska, SH.
Dalam sambutan Agung Iranda selaku Ketua umum IPMK 2012/2013 terselanggaranya Mubes IPMK dengan tema Reposisi Gerakan Intelektual yang progressif menuju pembangun daerah yang nyata. Ini dimaksud bahwa IPMK sebagai organisasi mahasiswa daerah dengan modal intelektual, diharapkan nantinya mampu memberi kontribusi terhadap daerah Kerinci, selama ini alumni Yogyakarta selalu mendominasi untuk pembangunan daerah Kerinci, baik pada level eksekutif (PEMDA), Legislatif( DPRD), ataupun yang lainnya.
Adapun alumni sukses saat ini adalah Monadi (Kadis Pendidikan), Bambang Kariadi (Kepala. Bappeda), dan puluhan atau bahkan ratusan pejabat daerah lainnya, dilevel legislatif ada Subur Budiman serta banyak lagi yang lainnya yang merupakan alumni IPMK Yogyakarta.
Hal ini menunjukkan eksistensi dan arah gerakan IPMK Yogyakarta semakin nyata dirasakan oleh masyarakat kerinci. Tahun ini saja ada empat orang yang telah lulus Program Magister diberbagai Kampus Yogyakarta siap mengabdi untuk Kerinci, khususnya sebagai Dosen di STAIN, STIE, STKIP dan kampus Unja, tentunya banyak lagi yang lainnya yang sudah berkiprah untuk pembangunan daerah Kerinci.
Dalam Mubes IPMK 2012/2013 terpilih saudara Valdo sebagai Ketua Umum IPMK 2013/2014, mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta. Dalam sambutan kemenangannya menyebutkan bahwa IPMK tahun ini harus riil untuk pemberdayaan masyarakat.
Visi dan Misi yang digagasnya berupa terwujudnya kegiatan sosial seperti Bakti sosial untuk daerah termaginal Yogyakarta, seperti tahun sebelumnya yang di adakan di desa Terpencil Wangon Gunung Kidul, serta pengajian akbar dengan para alumni dan keluarga kerinci Yogyakarta, mengusung IPMK yang lebih Islamis, yang dilandasi dengan nilai iman dan Taqwa. Serta membangun corak pemikiran mahasiswa Kerinci berupa diskusi ilmiah, Latihan Jurnalistik, bedah buku dan skripsi yang menjadi rutinitas mingguan IPMK.
Kerja besar lainnya adalah menyelenggarakan pameran budaya dan Expo wisata Kerinci yang memang menjadi ciri khas Kerinci untuk diperkenalkan pada masyarakat Jogja dan Indonesia umumnya, akan mengambil tempat di depan Monomuen sebelas maret berdampingan dengan taman budaya Yogyakarta, menurut Valdo ini akan manarik animo masyarakat Jogja, baik masyarakat asli ataupun wisatawan.
Fajran sekretaris umum IPMK Periode 2012/2013 menyebutkan bahwa Expo Wisata khususnya Gunung Kerinci sudah terselenggara tahun kemarin, terbukti lebih dari 95 orang dari kalangan mahasiswa se Yogyakarta dari berbagai daerah misalnya mahasiswa Lombok, Cilacap, Bangka, Sumbawa, dan Palembang, mengkonfirmasi kepada IPMK untuk manaiki gunung Kerinci pada saat tanggal 17 Agustus 2013 yang lalu.
Acara Mubes IPMK terbilang sukses, semaraknya diiringi dengan penampilan khas Kerinci seperti lantunan lagu Majeuw Kincai oleh saudari Olla, serta penampilan Tari Rangguk oleh saudari Firma dan kawan-kawan. Ini membuat kagum Kadispora Kota Yogyakarta saat itu.
Selain itu dalam sambutan alumni IPMK Yogyakarta DR.Mahli Zainuddin Tago,M.Si menyebutkan bahwa Jogja dan Kerinci mempunyai kedekatan budaya yang sangat dalam, banyak sekali budaya kerinci menyerap budaya Jogja, Misalnya istilah tokoh adat kerinci “Depati”, kata depati menurut penelitian beliau itu berasal dari kata Adipati, merupakan istilah tokoh masyarakat atau adat Yogyakarta.
Itu artinya bahwa Kerinci sangat dekat dengan Jogja, begitupun sebaliknya. Dalam rangka mensukseskan semua agenda besar dan sosialisasi budaya Kerinci di Yogyakarta tentu dorongan dan dukungan pemerintah Kerinci dan Kota Yogyakarta serta para alumni sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja IPMK kedepan, atas restu kita semua.(ist)