Apa Itu Vagina Mati Rasa, Ini Penjelasannya
Kerincitime.co.id, Berita Kesehatan – Ketika berhubungan seks dengan suami, mungkin Anda akan merasakan berbagai sensasi di area vagina. Misalnya rasa geli atau sedikit nyeri. Tapi bagaimana dengan mati rasa sejenak? Pernahkah mengalaminya?
Kondisi mati rasa pada vagina sebenarnya mirip dengan rasa kesemutan. Tak usah panik, Moms, hal ini ternyata wajar terjadi.
Mengutip Healthline, perasaan mati rasa atau kesemutan vagina ini hampir sama seperti yang Anda rasakan pada kaki Anda ketika tertidur. Sensasi menggelitik tersebut erat kaitannya dengan saraf. Beberapa wanita merasakannya karena bergairah saat melakukan aktivitas seksual atau setelah aktivitas seksual yang ketat.
Meski begitu, kondisi mati rasa pada vagina tetap perlu diwaspadai. Kenapa?
Vagina Mati Rasa Tanda Ada Gangguan Kesehatan
Kondisi mati rasa pada vagina tidak selalu normal. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa saja merupakan tanda gangguan kesehatan serius.
Regina Cardaci, seorang perawat kesehatan wanita dan asisten profesor klinis di NYU Rory Meyers College of Nursing, Amerika Serikat menjelaskan ini karena penyebab mati rasa vagina pun beragam. Apa saja?
Penyebab Vagina Mati Rasa
1.Stimulasi Berlebihan
Vagina mati rasa bisa terjadi akibat stimulasi yang berlebihan.
“Beberapa orang sangat sensitif setelah berhubungan seks dan tidak suka sentuhan lebih lanjut. Akibatnya mati rasa setelah berhubungan seks akan terasa seperti kesemutan. Bagi sebagian orang, ini bisa membuat frustasi, sebab ketika pasangan ingin melanjutkan (seks) Anda tidak mampu merasakan gairah apapun,” kata Cardaci.
Tapi tenang, mati rasa pada vagina yang Anda alami setelah berhubungan seks biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.
2.Penggunaan Mainan Seks
Stimulasi yang dilakukan dengan mainan seks biasanya akan menyebabkan mati rasa sementara setelah orgasme. Cardaci mengatakan beberapa mainan seks, terutama vibrator yang dipasang pada getaran ‘kuat’ atau ‘tinggi’ bisa menyebabkan mati rasa bahkan sebelum Anda orgasme.
“Tapi ini tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang. Turunkan saja modenya menjadi normal,” kata Cardaci.
3.Stres dan Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang disebabkan menopause bisa menyebabkan mati rasa pada vagina atau penurunan sensasi orgasme. Menurut Brooke Ritter, DO, seorang dokter kandungan di Women’s Care Florida di Tampa, Florida, AS mengatakan kondisi tersebut disebabkan kadar estrogen wanita yang rendah sehingga menyebabkan jaringan vulva dan vagina terasa lebih tipis, kering, dan kurang elastis.
Selain itu mati rasa juga bisa disebabkan oleh stres yang terus menerus. “Fungsi seksual sangat tergantung pada apa yang terjadi secara sadar dan tidak sadar, serta apa yang terjadi secara fisik,” kata Ritter.
Satu studi pada 2014 yang diterbitkan oleh National Center of Biotechnology Information (NCBI) AS, menunjukkan bahwa tingkat stres kronis yang tinggi pada seorang wanita bisa menyebabkan gairah seksual menurun. Ini mungkin disebabkan oleh kadar hormon stres kortisol yang tinggi.
4.Komplikasi Persalinan Normal
Persalinan vaginal atau normal bisa menekan, meregangkan atau bahkan melukai saraf dasar panggul. Ini sangat umum terjadi jika Anda melahirkan bayi berukuran besar.
“Setiap kali saraf terputus atau pembuluh yang membawa darah ke area tersebut terputus, akan menyebabkan Anda kehilangan sensasi. Tapi kabar baiknya, kondisi ini akan lebih baik setelah 3 bulan,” kata Cardaci.
5.Trauma
Mati rasa pada vagina juga bisa disebabkan karena trauma atau cedera fisik yang Anda alami. Misalnya bersepeda dengan waktu yang lama bisa menekan saraf pudental di perineum Anda. Selain itu, reaksi psikologis karena merasa takut saat berhubungan seks juga bisa menyebabkan vagina Anda mati rasa, Moms.
6.Penyakit
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang bisa menyebabkan vagina Anda mati rasa. Menurut dr. Kecia Gaither, direktur pelayanan perinatal di NYC Health+ Hospital/Lincoln dan dokter spesialis kandungan, mati rasa pada vagina bisa disebabkan oleh masalah neurologis. Seperti tumor, penyakit autoimun seperti lupus, herpes, atau diabetes.
“Mati rasa pada vagina juga bisa disebabkan oleh multiple sclerosis, obesitas dan penyalahgunaan zat. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi tapi serius, bisa juga disebabkan oleh sindrom cauda equina. Gangguan ini mempengaruhi saraf yang terletak di sumsum tulang belakang bagian bawah dan harus segera dilakukan pembedahan,” kata Gaiter.
Selain itu, mati rasa pada vagina juga bisa disebabkan oleh sakit punggung, nyeri bokong, kaki melemah, mati rasa di area paha, dan adanya gangguan kesehatan di kandung kemih atau usus. (Irw)
Sumber: KumparanMom.com