Alhamdulillah,
Mana pernah kita tahu apa yg Tuhan rencanakan untuk kita makhluk-nya.
Pagi ini, dan sudah beberapa kali pagi aku bertanya pada diri sendiri pada Tuhan. Bagaimana dan kemana harus di ceritakan semua.
Pagi ini, ketika masih dalam kegelisahan yg sama seperti pagi-pagi kemarin, sahabat saya, Riyadi ( Tebo ) komen di status WA sy, pada Poto anak-anak sanggar seni Rumah Kreativ Merangin sedang berlatih menggambar dan melukis.
Akhirnya, bertegur sapa lah kami. Saling berbagi kabar dan bercerita di seputaran Rumah Seni Presisi yang sampai sekarang ini masih membuka galerinya, pameran lukisan. Pameran yang di gelar awal bulan Desember lalu.
Di karenakan masyarakat Tebo masih antusias makanya pameran ini masih tetap di buka, itu yang di katakan Syahrial ( pemimpin Rumah Seni Budaya Tebo )
Saya dan beberapa pelaku seni dari kabupaten Merangin pun ikut pajang karya, berpameran bersama di sana.
Saya membawa 4 lukisan berukuran lumayan besar. Lukisan Tiga Anak Kubu, Lukisan Bunga Mawar, Lukisan Kerbauku (Alhamdulillah sudah di pinang oleh Kasat Pol.PP Tebo ) dan Lukisan Jerat Zikir, lukisan yang pernah lolos kurasi untuk di pamerkan di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta pada tahun 2017 lalu dan satu-satunya utusan dari provinsi Jambi, orang Bangko Kabupaten Merangin )
Dan pagi ini, akhirnya Tuhan jawab semuanya. Tujuh tahun lukisan ” Jerat Zikir” berkelana. Berpameran di Galeri Nasional Indonesia di jakarta, berpameran di hotel Novotel Jambi pada pameran PALAMJAMBE, dan di pamerkan pula di Pameran Senirupa di Tebo.
“Jerat Zikir ” yang menurut saya ” sesuatu ” itu akhirnya pagi ini bertemu dengan jodohnya. Riyadi (Kasipidsus Kejari Kabupaten Tebo) dengan bangga meminangnya.
Beliau katakan, ” lukisan ” Jerat Zikir” dari sejak saya amati ketika di pamerkan di Tebo cukup menyentuh hati saya, menggugah perasaan saya”, kata beliau.
” Entah kenapa, pagi ini, orang yang pertama saya chat adalah Alhendra Dy, teman pelukis yang berdomisili di Bangko Kabupaten Merangin, sepertinya Tuhan yang telah menuntun saya”, tuturnya.
“Ah ternyata benar, inilah kekuatan yang Allah selipkan dari berkahnya sebuah silahturahmi, meskipun hanya lewat WA “, sambungnya.
“Akan saya pajang di ruangan saya”, tutupnya mantap dan bangga.
Ada yang ingin saya sampaikan pada kabar baik pagi ini. Bahwa kita berusaha saja, ada atau tidak hasilnya itu Tuhan yang atur. Jangan pernah berburuk sangka atau pesimis dengan perjuangan hidup ini. Tuhan telah mengatur segalanya, pertemuan, jodoh, rezeki dan maut.
Dan nilaibhanyalah sebuah angka-angka, sedangkan persahabatan dan rasa kasih di atas segalanya.
Mari tetap terus berkarya dan berikhtiar dengan jalan hidup yang telah kita pilih. Istiqomah dan pasrahkan kepada Zat yang telah mengatur segalanya.
“Terimakasih Abg Riyadi, Saya sangat terharu dan bahagia sekali pagi ini “,
“Semoga persahabatan ini di ridhoi dan yang kita lakukan menjadi berkah “, ucapku mengakhiri dialog kami.
AHMAD RIYADI PRATAMA,S.H.,M.H Â adalah
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Tebo.
“Alhamdulillah, Lalu nikmat Allah yang mana lagi yang engkau dustakan ?”. *