Kerincitime.co.id, Sungai Penuh – Belum ada kejelasan aturan yang mengatur terkait biaya tes Kesehatan (narkoba dan kejiwaan) untuk peserta yang lulus PPPK dan PNS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MH A Thalib Kota Sungai Penuh.
Direktur RSUD Sungai Penuh Debi Sartika belum menjawab konfirmasi media, tudingan miring dugaan pungutan liar (pungli) mencapai 1 Miliar pun beredar.
Isbal aktivis Kerinci mengungkapkan bahwa ada 1.300 lebih peserta tes yang lulus PPPK dan PNS di Sungai Penuh, dan biaya yang harus dikeluarkan peserta untuk tes kesehatan di RSUD Sungai Penuh adalah 804.000 per orang.
“Dasar penetapan besaran biaya tes kesehatan itu apa? Jika tidak ada kejelasan aturan hukumnya, maka wajar saja ini dibilang pungli, diperkirakan biaya yang timbul untuk tes kesehatan bisa mencapai 1 miliar lebih” ungkapnya.
Bukan itu saja, pihaknya juga membandingkan dengan daerah lain seperti di Kabupaten Kerinci yang hanya memungut 400 ribu, di Batanghari juga 400 ribu.
Isbal mengakui bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan laporan terkait dugaan pungli tersebut.
Isbal menyayangkan pihak RSUD tidak memberikan klarifikasi terhadap hebohnya pemberitaan terkait biaya tes kesehatan.
Parahnya lagi kata Isbal, ada indikasi tes kesehatan di RSUD tersebut hanya formalitas saja.
“kita mau cek hasil tes 1.300 peserta tersebut, mana bukti fisik hasil tesnya” tegasnya. (Ega)