Akibat DBD, Sejak Januari 2019 Sudah 5 Orang Meninggal Dunia di Jambi
Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit berbahaya dan penyebab kematian. Sepanjang 2019, DBD di Provinsi Jambi sudah menelan 5 korban jiwa
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Samsiran Halim, Kamis (21/2). Dikatakannya, 5 korban meninggal dunia akibat DBD tersebut berasal dari Kota Jambi dan Kabupaten Bungo dilansir metrojambi.com.
Samsiran menyebutkan, bulan Januari lalu ada 3 korban meninggal dunia. Rinciannya, 2 orang di Kota Jambi dan 1 orang di Kabupaten Bungo. Sementara itu pada bulan Februari ini, 2 orang di Kota Jambi juga meninggal dunia akibat DBD.
“Penyebab meninggal itu ada dua kemungkinan. Karena Dengue Shock Syndrome (DSS) DBD, atau terlambat membawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Jika pasien terkena DSS DBD, Samsiran menyebut memang sulit untuk menyembuhkan. Karena menurutnya sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Sementara jika terlambat membawa ke RS, juga akan berakibat fatal dan menyebabkan pasien meninggal dunia.
Terkait hal ini, Samsiran mengimbau agar masyarakat tidak mengandalkan fogging untuk membasmi nyamuk demam berdarah atau Aides Aigepty. Terlalu sering fogging, kata Samsiran, akan meningkatkan resistensi nyamuk terhadap obat itu. Sehingga nyamuk akan kebal terhadap fogging.
Dijelaskannya bahwa yang paling efektif, adalah pencegahan dilakukan oleh masing-masing masyarakat. Yakni dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) Plus. Plus artinya, dengan melakukan upaya lain, seperti memasang kelambu ketika tidur atau memelihara ikan yang bisa memakan jentik-jentik nyamuk.
“Makanya fogging tidak dianjurkan. Yang paling efektif adalah PSN dengan cara 3M Plus itu,” tandasnya. (red)