Fraksi PKS Tolak Usulan Biaya Haji Naik Rp 69,1 Juta
Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Anggota Komisi VIII dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf menyatakan, Fraksi PKS tidak sepakat dengan usul pemerintah yang akan menaikkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) mencapai Rp 69 juta.
Menurutnya, hal tersebut terlalu memberatkan masyarakat. Dia menilai, idealnya kenaikan biaya haji maksimal sekitar 50 juta. Jumlah itu lebih tinggi dari biaya haji tahun 2022 sekitar 40 juta.
“Fraksi PKS tentu tidak sepakat dengan usulan pemerintah yang menaikkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) mencapai Rp 69 juta yang tahun kemarin hanya kurang lebih Rp 40 juta. Kita akan berjuang keras bagaimana supaya biaya yang ditanggung jemaah lebih ringan dan terjangkau,” kata Bukhori di Kantor DPP PKS, Jumat (20/1/23) kemaren.
“Saya kira sih kalau bisa sekitar Rp 50 jutaan. Itu sudah angka yang cukup baik dari Rp 40 juta jadi Rp 50 juta,” sambungnya.
Bukhori meminta pemerintah dapat memaksimalkan negosiasi yang baik dengan Arab Saudi agar biaya pelayanan dasar jemaah haji dikurangi.
“Kalau tahun ini negosiasi, mengalami penurunan, kurang lebih 30 persen. Mestinya ketika pemerintah kita memperkuat terhadap lobi dan diplomasi secara informal jauh lebih kuat, saya kira biaya itu masih bisa ditekan,” lanjutnya.
Selain itu, Bukhori menyebut Komisi VIII akan meminta pemerintah melakukan efisiensi pelaksanaan haji dari aspek lainnya agar biaya tidak membengkak.
“Ada dua sumber. Pertama adalah penurunan 30 persen biaya secara umum cost yang ada di Arab. Kedua efisiensi, ini yang menurut saya perlu diperkuat diperdalam,” ungkapnya.
Bukhori menilai, usul kenaikan haji tahun terlalu naik drastis dari tahun sebelumnya. Dia menyebut, akan ada kecemburuan masyarakat dengan jemaah haji tahun sebelumnya.
“Mereka pasti akan berbondong-bondong, tetap saja akan berangkat, tapi dengan menggerutu. Apalagi tahun kemarin dan kemarinnya begitu ‘sangat dimanjakan’. Sementara tahun ini terjadi kenaikan yang sangat memberatkan,” pungkasnya.
Usulan Kementerian Agama agar biaya haji tahun 2023 sebesar Rp 69.1 juta menuai sorotan. Pasalnya, kenaikan itu memberatkan jemaah yang akan berangkat tahun ini.
Salah satu pertimbangan kenaikan biaya haji karena BPKH telah memberikan subsidi besar bagi jemaah tahun lalu. Pada 2022, ada biaya masyair Rp 1.46 triliun yang mendadak harus dibayarkan RI ke Arab Saudi untuk bisa haji. Masyair adalah layanan di tiga lokasi puncak haji, yaitu Arafah, Mina, dan Muzdalifah.
Sebab itu, tahun ini subsidi dikurangi dari 70 persen menjadi 30 persen. Ini dinilai perlu untuk kesinambungan subsidi haji dalam tahun-tahun mendatang dan keberlangsungan BPKH. (Irw)
Sumber: Kumparan.com