Kerinci

Iwin Kades Koto Dua Baru Semurup Catut Nama Bupati Adirozal

Iwin Kades Koto Dua Baru Semurup Catut Nama Bupati AdirozalKerincitime.co.id, Berita Kerinci – Nama Bupati Kerinci Adirozal kembali di catut, kali ini oleh oknum Kepala Desa Koto Dua Baru Semurup Iwin, setiap kegiatan Desa nama Bupati Adirozal selalu disebut-sebut dan dibangga-banggakan.

“dia juga sering membangga – banggakan nama Bupati Adirozal untuk kepentingan pelaksanaan proyek Desa, Dikit – dikit nama Bupati yang keluar dari mulutnya”  ungkap warga setempat Sakardi.

Ia mengaku sudah muak dengan kelakuan Kades ini, bahkan pernah ada laporan ke Polres kerinci, namun anehknya hilang. “aneh memang, sudah pernah dilaporkan  ke polisi, tapi hilang saja di tengah jalan tanpa adanya proses hukum yang berkelanjutan” tandas Sakardi dengan nada emosi.

Dijelaskannya bahwa anggaran Desa Desa Sebesar Rp 450 s/d 500 juta yang dicairkan untuk Desa Koto Dua Baru,Kecamatan Semurup, ternyata juga dilaksanakan tanpa musyawarah dengan perangkat Desa setempat.

Bukan itu saja, pekerjaan dana Desa juga tidak jelas dan diduga mark up, seperti dana pembangunan untuk Gedung Serba Guna sebesar Rp 350 juta disinyalir sengaja di mark up oleh oknum Kades. Jumlah dana sebesar Rp 350 juta hanya digunakan pembelian atap dan kerangka baja gedung.

“Padahal Gedung Serba Guna itu terlebih dahulu dibangun masyarakat setempat dengan swadana bukan dari dana Desa,” ungkap Tokoh Masyarakat Sakardi ( 65 ) kepada Siasat Info media partner kerincitime.co.id di kediamannya.

Dikatakan Sakardi, kasus di Desanya betul – betul sudah terlalu luar biasa. ” Masak baru tiga tahun menjadi Kepala Desa sudah tiga mobil dia beli. Kami tau persis bagaimana ekonominya sebelum jadi Kades.

“Disamping dana Desa yang asal dikerjakan malah masih banyak sekali kasus – kasus lain yang merugikan masyarakat sini” ungkapnya.

Belum lagi Kasus Raskin selama 6 bulan diterima warga cuma 2 ( Dua ) sak saja  setiap  warga yang terdaftar. “Lalu 4 saknya lagi di kemanakan oleh Kades” ujarnya.

Dilanjutkan Sakardi, Prona ( Proyek Nasional ) untuk Sertivikat Rumah yang gratis lebih kurang 100 kk malah dimintai uang Rp 500 ribu/ Kepala Keluarga.

“Goyang lidah saja ni Kades dapat uang dari Masyarakat sini. Karena nilai pungutan liar untuk ambil sertivikat mencapai Rp 50 juta” ungkapnya.

Kades Iwin saat di komfirmasikan membantah keras atas tudingan tersebut, tudingan ini terjadi karena ada orang yang tidak puas dengan pekerjaan yang ada, “ada yang tidak puas dengan hasil kerja saya, saya silakan melapor ke Jaksa, Saya tidak takut sama sekali,”tandas kades Iwin.

Menueutnya ia sudah keluarkan dana sebesar rp 350 juta untuk pembangunan gedung serba guna, sementara sisanya sekitar Rp 150 juta, “Saya laksanakan  untuk pelaksanaan pembangunan penutup parit” ungkapnya.

Ia malah menantang agar dilaporkanke pihak inspektorat biar jelas duduk persoalannya. “Jangan seenaknya menuduh saya menggunakan Desa untuk kepentingan pribadi,” tambah Kades Iwin. (saf)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button