HOT NEWSSungai Penuh

Jeritan Warga Minang Perantauan Di Sungai Penuh Yang Menjadi Korban Kebakaran

Jeritan Warga Minang Perantauan Di Sungai Penuh Yang Menjadi Korban KebakaranKerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh –  Redaksi Kerinci time menerima laporan dari warga minang perantauan di Sungai Penuh yang menjadi korban bencana kebakaran Pasar Baru beberapa waktu lalu.

Miris memang mendengar jeritannya, perlu empati pemerintah untuk memberikan kepedulian yang maksimal untuk korban bencana. Berikut tulisan jeritan warga minang perantauan di sungai penuh yang menceritakan jeritan korban bencana kebakaran.

Aneh bagi saya, kita begitu giat memperjuangkan nasib negara kita, dan kita peduli akan pemimpin yang berkeadilan, tapi terhadap keluarga kita, masyarakat kita.

Sebagai warga minang yang merantau di sungai penuh, yang saat ini menderita akibat kebakaran, ada yang luka bakar tanggung sendiri biaya pengobatan dan menompang hidup ditempat saudaranya, ada yang melarat kocar kacir banyak utang, untuk lanjut berjualan dan tempat berjualan yang tak nyaman, tak karuan, kita seakan tak peduli.

Saya Azwardi,SHI secara pribadi, saya warga minang yang merantau ke Sungai Penuh ini, bukanlah korban, tapi ketika saya melihat nasib saudara saya diperlakukan tidak adil, empati saya bangkit, untuk membantu saudara saya sebagai sama-sama perantau senasib sepenanggungan, walau terkadang perjuangan ini dapat cacian dan ocehan, tapi karena ketidakadilan inilah saya bangkit berjuang, bersama teman-teman yang mau peduli, sekali layar terkembang, pantang surut berjuang, nyawa saya taruhkan Demi keadilan ditegakkan.

Korban kebakaran di Pondok Tinggi menerima bantuan dari pemkot 40 jt per KK, dan sungai penuh 15 jt per KK, sementara masyarakat minang di desa pasar baru, yang mengalami musibah kebakaran, tidak ada sedikitpun bantuan Dana dari Pemkot Kota Sungai Penuh.

Bahkan untuk dana yang sudah jelas notulen rapatnya/Dana tanggap darurat, harus berjuang bersama warga untuk mendapatkannya, bahkan sudah hampir setahun pasca kebakaran sampai saat ini setelah diperjuangkan.

Masih ada juga korban kebakaran yang tidak mendapatkan bantuan, dan pihak yang berwenang tidak transparansi data warga penerima bantuan, bahkan saat ini ada warga yang stres dan dibawa kepadang, karena menanggung beban hidup yang kian susah.

Dan kita seakan tak peduli, akan keadaan ini, Nurani saya bangkit ini harus diperjuangkan, kezaliman ini tak bisa dibiarkan, bersatulah lawan ketidak adilan, Mari kita berbuat untuk masyarakat ketika belum menjadi apa-apa, dan jangan memberikan janji ketika jadi Apa-apa, walau dalam perjuangan ini terkadang kita seperti besi dalam menguatkan bangunan.

(Istimewa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button