HOT NEWS

Limbah Rumah Sakit M.H Thalib Resahkan Warga

Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id – Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, rawat nginap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dan non medik yang dalam melakukan proses kegiatan hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial, budaya.

Setiap Proses yang dilakukan setiap rumah sakit tentu saja menghasilkan limbah yang dapat dapat membahayakan kesehatan masyarakat.byang terdiri dai Limbah cair dan Iimbah padat yang berasal dan rumah sakit itu sendir dan menjadi media penyebaran gangguan atau penyakit bagi para petugas, penderita maupun masyarakat.yang ada dilingkunganya, seperti Gangguan berupa pencemaran udara, pencemaran air, tanah, pencemaran makanan dan minuman. Pencemaran tersebut merupakan agen agen kesehatan lingkungan yang dapat mempunyai dampak besar terhadap manusia itu sendiri

Sebagai mana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan menyebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu Pemerintah selaku penyelenggara usaha-usaha di lapangan dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakitdan penanggulangan pencemaran, pemulihan kesehatan, penerangan dan pendidikan kesehatan pada rakyat dan lain sebagainya.

Ironinya ini semua tidak diindahkan sama sekali, terlihat dari memnumpukya limbah, yang bersumber dari dalam lingkungan Rumah sakit M.AThalib Kab.Kerinci, ditempat pembua -ngan Samapah sementara (TPS) desa Koto Tinggi yang diperuntukan untuk Limbah rumah tangga Warga

Menyingkapi tumpukan sampah rumah sakit yang menumpuk, di TPS tersebut Doni Selaku Warga Koto Tinggi, Kec. Sungai Bungkal sangat prihatin karena hasil pembicaraannya dengan kepala badan BLHKP kota Sungai penuh Munasri, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengangkat sampah / limbah yang bersumber dari rumah sakit RSU M.A Thalib Kerinci yang sekarang menumpuk di TPS desa Koto tinggi, Dikarenakan Pihaknya sudah berulang kali menyurati Pemerintah kabupaten untuk membayar Restribusi sampah kepada pemerintahan kota sungai penuh, karena selama ini setalah pemisahan wilayah Pihak BLHKP kota yang selalu membersih dan mengakut sampah tersebut akan tetapi mereka, tidak Mengubris surat kami tersebut

Mendengar apa yang disampaikan Kepal BLHKP kota Sungai penuh doni selaku warga Desa Koto Tinggi yang bertetanggaan dengan RSU M.H Athalib. Sangat merasa Khawatir akan peneyebaran Penyakit terhadap lingkungannya Dan Berusaha untuk Menghubungi Direktur RSU M.H Athalib. Noviarzen, melalui Pesan Singkat (SMS). Dengan No.Hp. 0823 7774 xxxx. Noviarpun mebalas SMS tersebut dan Meangarahkan dirinya untuk Menemui bagian Sanitasi Sdr. Andar, andar ketika ditemui sedang tidak Berada Diruangan Kerjanya sehingga kami pun Lama menungu, tak lama berselang waktu, saudara Andar nama yang disebut sang direktur Noviar, muncul dan kami lansung bergegas menemui dan mengiringgi masuk keruangan kerjanya lantai II di atas ruangan UGD, dengan harapan apa yang dikhwatirkan dapat terjawab.

Akan tetapi sangat disayangkan jawaban yang diterima nya, sangat tidak puas serta menambah kekhawatiran. “ jawabanya Kita Tunggu dulu dianas kebesihan Kota. dulu apabila sampah yang suda menumpuk di TPS tersebut tidak diangkat, baru kami Kordinasikan Lagi dengan Pak direktur Noviarzen ujarnya.

Mendengar apa yang disampaikan Kepala bagian sanitasi RSU M.H Athalib ini. sudah seharus nya pemerintah Daerah lebih Koperatif dalam melaksanakan pekerjaanya dan mengefaluasi Kembali para pejabat dan Stafnya yang memiliki Pengalaman Cukup dalam Penyelasaian sampah/Limbah rumah sakit.jika Permasalahan ini dibiarkan begitu lama tanpa ada dilakukan Tindakan tegas dari pihak pengelola Rumah sakit. Akan terjadi dampak buruk terhadap lingkungan Rumah sakit dan masyarakat.(DN)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button