Kerinci Dipercaya Jadi Tuan Rumah Festival Kopi Internasional 2019
Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Tahun 2019 ini Kabupaten Kerinci dipercayai sebagai tuan rumah Festival Kopi Internasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
“2019 ini, Kabupaten Kerinci jadi tuan rumah Festival Kopi Internasional” ungkap Sekda Provinsi Jambi, M. Dianto saat berkunjung ke Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci pekan lalu.
Ajang internasional tersebut merupakan program Pemerintah Provinsi Jambi yang akan digelar pada bulan Oktober 2019, “kegiatan Pemerintah Provinsi Jambi, Festival kopi Internasional tempatnya di Kabupaten Kerinci” ungkapnya.
Penetapan Kerinci sebagai tempat Festival kopi Internasional ini ternyata sudah disepakati dalam rapat banggar bersama dengan anggota DPRD Provinsi Jambi.
Para penikmat kopi selain menikmati cita rasa kopi kerinci, mereka (penikmat kopi.red) juga akan diajak melihat kebun kopi yang ada di Kerinci.
Untuk diketahui bahwa Kopi asal Kabupaten Kerinci, Jambi, meraih predikat nasional sebagai “Kopi Terbaik se-Indonesia” dalam Festival Kopi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kopi tersebut terus dipopulerkan oleh Kelompok tani Kopi Alam Kerinci (KAK) yang dibina oleh Yayasan Lahar atas dukungan WWF Indonesia.
Kopi Arabika Kerinci hanya dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700 hingga 1.200 meter dari permukaan laut (MDPL) di daerah Kayu Aro Kabupaten Kerinci.
Selain meraih predikat kopi terbaik se-Indonesia, Kopi Kerinci dengan cita rasa pahit lezat itu juga telah mendapat sertifikat indikasi geografis pada 26 April 2017 dengan nama “Kopi Arabika Sumatera Koerintji” yang diberikan oleh Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Aidir Amin Daud kepada Bupati Kerinci Adi Rozal.
Kebun kopi Arabika di Kerinci itu ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh seluas 629 hektare dengan jumlah petani sebanyak 525 KK serta mampu produksi rata-rata 1,3 ton per tahun.
Sebelumnya Bupati Kerinci Adi Rozal mengatakan Kopi Arabika Kerinci juga beberapa kali meraih juara satu saat mengikuti lomba di Malang dan Surabaya.
“Ada 1.654 hektare lahan Kopi Arabika Kerinci, ternyata memiliki rasa yang khas dan nikmat,” kata Adi Rozal.
Adi mengakui butuh perjuangan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis untuk Kopi Arabika Kerinci dengan melewati beberapa kriteria, di antaranya memilih biji kopi yang benar-benar masak tanpa tercampur dengan yang masih mentah sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dan nikmat.
“Kita tinggalkan cara lama memilih biji kopi dengan mencampurkan mentah dan masak, itu akan mengurangi cita rasa, padahal kualitas kopi kita sudah sangat baik,” ujarnya. (adv)