Kilas Balik 7 Tahun perjalanan Kota Sungai Penuh Oleh:Budhi Vrihaspathi Jauhari
Insya Allah tanggal 8 November 2015 mendatang Kota Sungai Penuh genap berusia 7 tahun, ibarat murid Sekolah Dasar Kota Sungai Penuh baru menginjak kelas I SD. Pasca dibentuknya Kota Sungai Penuh hingga saat ini belum membawa perubahan yang berarti, tingkat pengangguran relatif tinggi,para sarjana yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi yang ada di Kota Sungai Penuh semakin sulit untuk mendapatkan tiket menjadi PNS, sedangkan peluang kerja di sektor swasta belum mampu menampung angkatan kerja yang semakin membludak
Kota Sungai Penuh sejak Pemerintahan Belanda dan Jepang bercokol di alam Kerinci hingga akhir Juli 2008,merupakan ibu kota Kabupaten Kerinci, pusat Pemerintahan,pusat Pendidikan, Perdagangan dan Jasa serta menjadi barometer bagi kecamatan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kerinci,dan dimasa penjajahan Belanda dan Jepang Sungai Penuh merupakan pusat Pemerintahan dan pusat perdagangan,semua hasil pertanian dan perekebunan kecuali Teh di kumpulkan di Sungai Penuh dan selanjutnya di kirim ke Pelabuhan laut di Padang
Kota Kecil yang berada di puncak andalas pulau Sumatera ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 ( Lembaran Negara RI Nomor 08, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4871 ) Kota dibentuk merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kerinci ( Kabupaten Induk).
Gagasan untuk membentuk Kota Otonom Kota Sungai Penuh telah muncul sejak tahun 1970 an, Bupati Kerinci yang saat itu dijabat oleh H.Rusdi Sayuti,BA (alm) bersama DPRD Kabupaten Kerinci dan masyarakat Kerinci telah memunculkan aspirasi untuk menjadikan Sungai Penuh sebagai Daerah Otonom,Lebih 32Tahun gagasan untuk membentuk Kota Otonom baru dapat terwujud menjelang penghujung berakhirnya jabatan Gubernur Jambi Drs.H.Zulkifli Nurdin dan menjelang berakhirnya jabatan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin.
Pada masa itu ketika Sungai Penuh masih menjadi ibu kota Kabupaten Kerinci Pertumbuhan Sungai Penuh saat itu dinilai cukup pesat, sehingga banyak kalangan yang menilai Kecamatan Sungai Penuh saat itu sudah tidak efektif lagi bila hanya dikelola oleh Pemerintah Kecamatan.melalui kajian dan penilaian melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) program Pasca Sarjana Magister administrasi daerah yang dipimpin oleh Prof.DR. Sadu Wasustiono,MS,beliau juga merupakan salah seorang anggota tim penyusun PP No 129 Tahun 2000 yang memuat persyaratan dan Kriteria pemekaran,penghapusan dan penggabungan daerah.
Berdasarkan hasil kajian ini melengkapi pengajuan usulan sesuai dengan mekanisme proses per Undang- undangan yang secara kronologis administratif tertuang dalam penjelasan UU RI no 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukkan Kota Sungai Penuh..
Undang-undang pembentukan Kota Sungai Penuh di Undangkan tanggal 21 Juli 2008, tetapi peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Mardianto tanggal 08 November 2008 atas nama Presiden Republik Indonesia, dan saat itu Menteri Dalam Negeri melantik Drs. Masril Muhamad .MBA sebagai Penjabat Walikota Sungai Penuh, namun Jabatan Drs.Masril hanya berlansung beberapa bulan, Masril mengakhiri tugasnya karena memasuki usia pensiun yang tidak dperpanjangkan, dalam jabatan yang cukup singkat Drs.Masril mampu mengawali upaya pembenahan struktur dan aparatur Kota Sungai Penuh yang saat itu masih sangat belia.
Gubernur jambi saat itu Drs H.Zulkifli Nurdin,MBA melantik Drs.Hasvia Hasyimi,MTP untuk melanjutkan kepemimpinan Masril selaku Penjabat Walikota ,dan pada masa Penjabat Walikota Sungai Penuh dijabat oleh Hasvia dilakukan Peringatan / Perayaan Hari Ulang Tahun yang Pertama Kota Sungai Penuh yang dilaksanakan pada tanggal 08 November 2009.
Masa jabatan Hasvia Hasyimi selaku Penjabat Walikota Sungai Penuh,harus berakhir,Mantan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan setda Propinsi Jambi dan mantan Staf Gubernur Jambi Bidang Pemerintahan dan Politik juga berakhir ditengah perjalanan,Hasvia dengan dukungan beberapa Partai pengusung ikut bertarung dan menjadi Calon pada Pilkwako,dan dalam pelaksanaan Pilwako,Hasvia pada putaran pertama harus mengakui keunggulan dua pasangan kandidat lainnya yang lebih unggul.
Pada masa Drs.Hasvia Hasyimi,MT menjabat Walikota Sungai Penuh,Putra Rio Mendiho Dusun Sungai Penuh ini dengan dana yang sangat minim dan fasilitas yang sangat terbatas mencoba untuk menata dan membenahi berbagai infrastruktur Kota Sungai Penuh dan menata wajah birokrat (SKPD) yang ada di kota Sungai Penuh.
Hasvia di kenal sebagai sosok dengan latar belakang Birokrat Perencana yang lama bertugas di Bappeda Propinsi Jambi. Ia tahun betul kelemahan dan potensi Kota sungai penuh, ia juga memahami karakter masyarakatnya dan lebih dari itu ia memahami kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakatnya
Suatu hari ia pernah berkata kepada penulis,”Mimpi” saya adalah bagaimana masyarakat Kota Sungai Penuh yang berada di daerah pinggiran seperti masyarakat Tanah Kampung dapat”bersiul-siul” ketika berjalan atau naik kenderaan ke Kota Sungai Penuh,mimpi ini perlahan lahan ia wujudkan, langkah awal Hasvia “Menghitam legamkan” jalan jalan dari dan ke Pusat Kota Sungai Penuh. Hampir 90 % ruas ruas jalan dilakukan pengaspalan,dan sejumlah sentra sentra produksi diakukan pembukaan jalan termasuk perbaikan sarana irigasi dan pembuatan turap pengaman Sungai Batang Bungkal.
Langkah strategis lainnya yang dilakukan Hasvia ialah membuat wajah Kota Sungai Penuh “terang benderang” sepanjang malam hari, ia mampu me Lobby pihak Pimpinan PLN untuk memenuhi pasokan listrik untuk Kota Sungai Penuh
Dalam menggairahkan pembangunan di kota Sungai Penuh, Hasvia melakukan pendekatan budaya, semua tokoh tokoh masyarakat, seniman dan budayawan tanpa kecuali ia rangkul dan yang paling menonjol dalam tempo satu tahun Hasvia mampu meraih penghargaan WTP yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI DR.Budiono.
Sejumlah aparat birokrat Pusat dan berbagai kalangan menyebutkan, pada masa Hasvia lah jembatan yang saat ini bernama Jembatan Kerinduan di rencanakan oleh Hasvia, berbagai kajian dan mimpi mimpi Bupati Kerinci sebelumnya ia rangkum menjadi sebuah Program yang saat itu belum terpikirkan oleh kalangan Birokrat
Hasvia dengan dukungan DR.H.Rizal Djalil,MM melakukan Kajian dan Loby loby ke Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, hasilnya Pemerintah Pusat berkenan untuk mengucurkan dana untuk membangun Jembatan yang disebut jembatan kaki Seribu.
Sayangnya Hasvia tak sempat menyelesaikan pekerjaan besarnya, Hasvia mengundurkan diri sebagai Penjabat WaliKota Sungai Penuh, Hasvia dengan dukungan beberapa partai Pendukung antara lain PAN, PDI dan PKPB maju sebagai Calon Walikota pada Pilwako pertama Kota Sungai Penuh. Untuk mengisi kekosongan Gubernur Jambi melantik Ir.H.Akmal Thaib,MM sebagai Penjabat Walikota Sungai Penuh menggantikan Drs.Hasvia,MTP hingga Pelantikan Walikota-Wakil Walikota Depinitif
Melalui proses Demokrasi yang alot dan demokratis dana Pilwako dua putaran dan meski harus melalui sidang di Mahkamah Konstitusi akhirnya Drs.Ahmadi Zubir,M.Pd .harus mengakui ke unggulan rivalnya pasangan Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA dan Ardinal Salim,SE..dan dengan sikap kesatria semua kandidat yang kalah bersaing harus mengakui keunggulan pasangan AJB-Ardinal,dan mereka menghadiri acara pelantikan Prof.Dr.Asyafri Jaya Bakri,MA – Ardinal Salim,SE yang dilakukan Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM.
Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh depenitif dilaksanakan hari Sabtu,25 Juni 2011 oleh Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM di Gedung Nasional Kota Sungai Penuh dihadiri Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Sungai Penuh,Anggota BPK RI.DR.H.Rizal Djalil,MM, Anggota DPR.RI.Drs.H.Muradi Darmansyah, Mantan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin,Bupati Kerinci H.Murasman Bupati dan Walikota Daerah tetangga, para Kandidat peserta Pilwako tokoh tokoh adat,Ulama dan kalangan aktifis dan perwakilan masyarakat Kota Sungai Penuh .
Sebagai Walikota yang berasal dari kalangan akademisi, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus,MM mengemukakan untuk menyukseskan program program Pembangunan Kota Sungai Penuh dan mewujudkan Visi dan Misi yang digagas pasangan AJB _ Ardinal untuk 5 tahun kedepan maka Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh harus “ Merangkul ” semua para calon Walikota dan Wakil Walikota yang ikut berkompetisi di Pilwako, Walikota dan Wakil Walikota adalah milik masyarakat Kota Sungai Penuh dan tidak ada perbedaan,sehingga tercipta suasana yang harmonis,Walikota dan Wakil Walikota yang baru dilantik agar menciptakan pemerintahan yang Kridibel, Proaktif,Responsive dan bermartabat dalam memberikan pelayanan kepada publik.Dalam amanatnya Gubernur Jambi H.Hasan Basri Agus,MM berharap kedepan Walikota terpilih untuk dapat meraih penghargaan Adipura seperti yang pernah diraih pada masa Pemerintahan H.Fauzi Siin.
Berbagai kalangan tokoh tokoh masyarakat di Kota Sungai Penuh berharap Walikota-Wakil Walikota Sungai Penuh untuk tetap menjaga konsolidasi dan komonikasi dengan tokoh tokoh masyarakat Kota Sungai Penuh baik yang berada di daerah maupun yang berada di luar daerah teutama dengan pejabat dan tokoh masyarakat yang berada di Pusat dan di Propinsi Jambi, Konsolidasi dan Komunikasi dengan para “Perantauan”asal Kota Sungai Penuh itu penting agar kita bisa bersama sama membangun Kota Sungai Penuh.
Selain itu Rizal Djalil mengemukakan dalam menjalankan dan mewujudkan Pemerintahan Good Governance dan Clean Guvernance, apalagi dalam menjalankan roda Pemerintahan dengan menggunakan APBD Kota Sungai Penuh yang tepat sasaran sehingga target Kota Sungai Penuh untuk kembali mempeoleh prediket WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dapat diraih kembali,sebab dalam penilaian BPK RI mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 yang lalu.
Yang paling diharapkan oleh masyarakat di Kota Sungai Penuh adalah AJB dan Ardinal untuk merealisasikan janji janji Politik dalam menjalankan pemerintahannya seperti menjadikan Kota Sungai Penuh sebagai pusat pendidikan dan pusat perdagangan
Mengawali tugas sebagai Walikota Sungai Penuh, Penulis Budhi Vrihaspathi Jauhari melakukan wawancara dengan Walikota Sungai Penuh Prof.DR.KH.Asafri Jaya Bakri,MA , beliau pada saat itu mengemukakan selama 5 tahun masa jabatannya sebagai Walikota Sungai Penuh dengan kemampuan yang ada berupaya untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah disampaikan pada saat Kampanye Pilwako, diantara nya adalah mengembalikan Sungai Penuh sebagai Pusat pendidikan terdepan di kawasan barat Propinsi Jambi,saya ingin mengembalikan kejayaan Sungai Penuh sebagai Kota Pendidikan terdepan dengan memprioritaskan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis keunggulan lokal dan pada tahun 2013-2014 akan merintis Pendirian Universitas Negeri guna menampung lulusan SMTA dan SMK yang jumlahnya terus mengalami peningkatan.
Pemerintah merencanakan akan memanfaatkan kawasan pusat Pemerintahan Kabupaten Kerinci sebelum dimekarkan menjadi kawasan Campus dan Rektorat Universitas,Gedung ini baru dapat dimanfaatkan jika Pusat Pemerintahan Kabupaten Kerinci dipindahkan ke ibu Kota Kabupaten Kerinci di daerah Puncak Bukit Tengah telah dilaksakan.dan jika Universitas ini dibangun dilokasi bekas perkantoran Pemerintah Kabupaten Kerinci Pergurian Tinggi Universitas ini dapat menampung peserta didik dari Kota Sungai Penuh,Kabupaten Kerinci dan kabupaten tetangga Solok Selatan-Pesisir Selatan(Sumatera Barat).
Tahun terus berlalu, hari hari telah dilalui bersama,Insya Allah tanggal 9 Desember mendatang masyarakat Kota Sungai Penuh kembali untuk yang kedua kalinya melakukan pesta Demokrasi pemilhan Wali Kota Sungai Penuh untuk 5 tahun kedepan, sejak 1 bulan terakhir Wajah Kota Sungai Penuh semakin ramai di hiasasi aneka baliho baliho dan spanduk spanduk yang dipajangkan oleh balon balon Kandidat tak terkecuali baliho dan spanduk Incumben termasuk Baliho dan spanduk HBA yang kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jambi untuk periode yang kedua.
Setelah tiarap dan disebut sebut Sungai Penuh tidak memiliki anak jantan,akhirnya wilayah tengah Kota Sungai Penuh memunculkan banyak calon calon, diantara balon balon yang mulai mengepakkan sayapnya adalah Syafriadi,SH, Drs,Hasvia,MT, Hardizal,MH,Defitra Eka Jaya,S.Sos, Feri Satria,SE dan belakangan muncul Figur dari aspirasi masyarakat H.Herman Muchtar,SE,MM.
Sedangkan dari wilayah Hilir Kerinci yang memastikan kembali bertarung pada Pilwako ialah balon kandidat Incumben, sedangkan balon kandidat dari hulu di kabarkan akan muncul sosok Drs.Ahmadi Zubir yang saat ini menjabat Kaban Kesbangpol Kabupaten Kerinci.Dengan demikian hingga media april telah tercatat 8 Balon Kandidat WaliKota Sungai Penuh
Hasil Pantauan wartawan media ini di lapangan dapat dipastikan dari 6 Balon Kandidat dari wilayah tengah Sungai Penuh akan mengerucut menjadi 1 orang Balon Kandidat yang tangguh dan pada Pilwako tahun ini diprediksi 3 kandidat dari Huli,tengah dan Hilir Kerinci akan bertarung pada Pilwako mendatang dan dari informasi yang berkembang di tengah tengah masyarakat kemungkinan besar akan muncul balon kandidat boneka atau pecundang yang akan memecahkan konsentrasi suara pemilih .
Emil Feria,S,Ag. Pengamat Politik dan mantan Aktifis Reformasi Kerinci 1998 ketika dihubungi mengemukakan bahwa Pilwako merupakan cara kita untuk mendapatkan Pemimpin yang berkualitas, untuk itu pelaksanaan Pilwako harus di laksanakan secara Jujur ,Adil dan Damai.