InternasionalJambiNasional

Sambut Jemaah Umrah, Hotel-hotel di Makkah Banting Harga, Mulai Rp 150 Ribu

Kerincitime.co.id, Berita Makkah – Akibat pandemi yang melanda, hotel-hotel di Makkah terpaksa banting harga. Penurunan tarifnya pun mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya, khususnya di musim Umrah.

Dilansir Arab News, di sejumlah wilayah, tarif harga kamar turun hingga mencapai SR 38 atau 10 dolar Amerika Serikat. Jika dirupiahkan, nilainya hanya Rp 150 ribuan. Tarif tersebut masih lebih murah dibanding hotel-hotel bintang 3 atau 4 di Jakarta.

Hotel bintang lima dengan pemandangan Masjidil Haram di Makkah bersiap-siap untuk melanjutkan aktivitas mereka dan mengembalikan normalitas industri hotel dengan menawarkan diskon besar. Penawaran menarik tersebut menyusul dibukanya kembali umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Kota suci ini memiliki lebih dari 1.400 hotel, yang merupakan lebih dari dua pertiga sektor akomodasi di seluruh Arab Saudi. Kamar hotel di dekat Masjidil Haram saat ini berharga antara SR 250 dan SR 700 atau 77 dolar hingga 187 dolar. Jika dirupiahkan sekitar Rp 978 ribu hingga Rp 2,7 juta.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Sebuah tweet oleh Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten, menarik perhatian hotel-hotel pusat Makkah yang telah bertahan selama masa uji pandemi. Benten mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas penawaran luar biasa yang ditawarkan oleh hotel-hotel Makkah, dan menggambarkannya sebagai lingkungan yang aman yang mempertimbangkan persyaratan kesehatan.

Abdullah Filali, Ketua Komite Hotel Kamar Dagang dan Industri Makkah, mengatakan bahwa promosi yang diumumkan oleh beberapa hotel adalah cara bertahap untuk merevitalisasi sektor tersebut. Filali mengatakan penetapan harga hanyalah awal dari kembalinya kesehatan secara bertahap dan progresif untuk industri yang bermasalah.

Filali menyebut bahwa harga tidak mencerminkan volume pekerjaan, yang jatuh ke level terendah setelah pandemi melanda. Ia mengatakan bahwa semua hotel di negara tersebut harus menggunakan bantuan negara ‘SANED,’ untuk menjaga karyawan mereka dan memperbaiki dokumen mereka.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Menurutnya, hanya empat hotel sentral yang mulai hidup kembali dan pemulihan sektor akomodasi akan berjalan dengan baik pada Oktober 2021. “Daya saing akan kembali pada akhir 2023,” kata Filali.

Manajer salah satu hotel yang menghadap pusat Makkah, Fadel Munqal, mengatakan bahwa upaya negara untuk melayani umat Islam jelas dan terbukti melalui perlindungan keselamatan jemaah.

Pemerintah Arab Saudi membuka fase pertama umrah pada 4 Oktober 2020 setelah tujuh bulan terhenti akibat pandemi corona. Fase pertama umrah ini hanya dikhususkan bagi mukimin (orang lokal dan ekspatriat yang menetap di Arab Saudi) dan jumlahnya hanya 6.000 orang saja.

Calon jemaah lebih dulu harus menginstal aplikasi I’tamarna di lewat PlayStore atau AppStore. Aplikasi milik Kementerian Haji dan Umrah Saudi ini akan tersedia pada 27 September.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Dengan aplikasi ini, jemaah yang bebas corona bisa mendaftar umrah di Masjidil Haram, termasuk melihat tanggal yang tersedia/kosong. Setelah mendapat izin umrah pada tanggal tertentu lewat aplikasi, tiap jemaah mendapatkan waktu 3 jam untuk melaksanakan umrah. Titik kumpul awal dan akhir jemaah juga ditentukan, yaitu area di sekitar Masjidil Haram, Makkah. (Irw)

Sumber: Kumparan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button