H. Herman Muchtar, SE, MM putra dari H. Muchtaruddin dan Hj. Rahimah Agusmin. Lahir di Dusun Baru Sungaipenuh pada tanggal 4 Juli 1951.
Herman Muctar merupakan putra ke lima dari enam bersaudara, masing masing Kolonel (Purn) Drs. H. Fahmi Muchtar, Drs. H. Hasmi Muchtar (alm), H. Yusnidar Muchtar, BA, HJ. Rosnidar Muchtar, H. Herman Muchtar, SE, MM, dan Dasril Muchtar.
Selain itu, Herman Muchtar juga memiliki enam saudara seayah, yakni Dra. Hj. Asnidar Muchtar (alm), Hj. Listina Muchtar, Dra. Hj. Yasmidar Muchtar, M.Si, Hj. Yulisna Muchtar, S.Pd, Hj. Herlina Muchtar (Alm), dan Hj. Lenny Syofranita Muchtar, MM.
Ayah dari Herman Muchtar adalah H. Muctaruddin merupakan putra asli Koto Renah Kecamatan Pesisir Bukit. H. Muchtaruddin berasal dari Desa Koto Renah Kecamatan Pesisir Bukit, sedangkan ibunya, Hj. Rahimah Agusmin berasal dari Kelurahan Dusun Baru Kecamatan Sungai Bungkal.
H. Muchtaruddin pada zamannya dikenal sebagai salah seorang tokoh terkemuka di alam Kerinci. Pada tahun 1939 dalam Minangkabau Rad, beliau dan Sati Depati Anum menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Belanda agar Kerinci menjadi daerah otonum yang lepas dari Pesisir Selatan.
Perjuangan H. Muchtaruddin dan para tokoh alam Kerinci baru dapat diwujudkan pada tanggal 10 November 1958 dengan diresmikannya daerah otonomi Tingkat II Kerinci dalam wilayah Provinsi Jambi
Ketika itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Mr. H. Muhammad Yamin mengunjungi Kerinci dalam rangka kampanye Pemilu tahun 1955.
H.Muchtaruddin bersama beberapa orang tokoh masyarakat Kerinci lainnya berhasil memperjuangkan berdirinya SMA Negeri, SGA Negeri, STM Negeri, dan SKP Negeri.
Herman Muchtar menghabiskan masa kanak-kanak hingga remaja di Kampung halamannya di Dusun Baru yang termasuk wilayah adat Depati Nan Bertujuh Sungai Penuh.
Meskipun berasal darai keluarga terpandang dan berkecukupuan, Herman Muchtar kecil tidaklah berbeda dengan anak-anak seusia lainnya. Ia juga ikut mandi di kali Sungai Batang Bungkal yang jernih dan penuh bebatuan serta berlarian larian di pematang sawah.
Ia menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Dusun Baru Sungai Penuh, dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Herman Muchtar melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Tekstil Bandung, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi diperoleh di Universitas Darma Agung Bandung dan Strata dua Magister Manajemen beliau peroleh dari salah satu universitas terkemuka di Jakarta.
Dari pernikahan dengan Titi Wiarti, SE. Ak, ia dianugerahi 3 orang putra masing masing Herwianto Muchtar, S.Si, Apt, MBA, Ricky Maulana Muchtar, SMB, MBA dan Gerry Satria Muchtar, SE.
Dalam dunia bisnis, Herman Muchtar memulai usaha konveksi rumahan (skala kecil). Usaha rumahan ini semakin berkembang menjadi usaha garmen yang cukup dikenal di Bandung. Saking kecintaannya terhadap tanah kelahiran, usaha garmen ini diberi nama Kincai Collection Bandung.
Sebagai seorang wirausahawan muda saat itu, Herman Muchtar paham betul akan potensi Kota Bandung yang sejak masa kolonial mendapat julukan “Paris Van Java”
Herman Muchtar pandai membaca peluang bisnis. Ia pun merintis usaha perhotelan yang kala itu industri jasa perhotelan di Kota Bandung belum berkembang seperti saat ini
Berbekal kemauan, disiplin, dan kerja keras Herman Muchtar membangun Hotel Cihampelas di jantung kota Bandung, dan hingga tahun 2015 putra kelahiran Kota Sungaipenuh alam Kerinci ini telah sukses membangun 3 Hotel berbintang di kawasan jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung pengembangan jasa perhotelan Herman Muchtar mendirikan usaha traveling yang dikenal dengan Cihampelas Rental Car.
Beberapa tahun terakhir, BUMN PT. Semen Padang melalui PT. Trimitra Jaya Perkasa memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi Distributor Semen Padang untuk wilayah Bandung Provinsi Jawa Barat.
Bagi Masyarakat Provinsi Jawa Barat khususnya masyarakat Bandung, sosok Herman Muchtar merupakan figur pengusaha sukses yang berhasil membangun jaringan bisnis mulai dari bawah. Dikalangan dunia usaha dan organisasi profesi dan organisasi sosial Herman Muchtar dikenal sebagai leader dan manajer yang diperhitungkan.
Lewat tangan dinginnya, Herman Muchtar mampu membesarkan dan mengharumkan nama baik organisasi dan nama baik Pemerintah dan masyarakat Provinsi Jawa Barat.
Diantara organisasi yang dibesarkan oleh Herman Muchtar ialah organisasi Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADIN) Provinsi Jawa Barat dan BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Provinsi Jawa Barat
Pada tanggal 17 Desember 2014 Herman Muchtar secara aklamasi dipilih kembali menjadi Ketua BPD PHRI Provinsi Jawa Barat melalui Musda XII yang dilaksanakan di hotel Grand Royal Panghengar Bandung, Acara pelantikan itu sendiri dilakukan pada tanggal 7 Januari 2015 oleh Ketua Umum BPP PHRI Wiryanti Sukamdani di Hotel Horison Kota Bandung, Rabu (7/1/2015) dan di hadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Sosok Herman Muchtar dikenal sebagai pribadi yang tegas dan memiliki disiplin tinggi. Watak itu terbentuk melalui olah raga karate yang mulai digemari sejak menjadi mahasiswa dan penghuni asrama Mahasiswa Gunung Kerinci di Bandung. Herman Muchtar di kenal sebagai atlet karate Provinsi Jawa Barat dan hingga saat ini ia masih dipercaya menjadi Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Karate-Do Nasional/Majelis Tinggi Dewan Guru (Karate DAN VII)
Sepanjang catatan perkembangan olah raga di tanah air, Herman Muchtar merupakan satu-satunya putra alam Kerinci kelahiran Kota Sungai Penuh-Provinsi Jambi yang termasuk tim penyusun Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Komite Olah Raga Nasional (KONI) Pusat.
Dibidang sosial dan kemasyarakatan H. Herman Muchtar dikenal sebagai sosok yang disegani oleh masyarakat Minang dan masyarakat Tiong Hoa yang ada di Provinsi Jawa Barat. Hingga saat ini ia tercatat aktif menjadi Dewan Penasehat Keluarga Minang (PKM) Provinsi Jawa Barat dan Dewan Penasehat Masyarakat Tiong Hoa Provinsi Jawa Barat.
Sebagai generasi yang dilahirkan dan dibesarkan ditengah keluarga muslim yang taat. Ia meneruskan jejak perjuangan ayahanya yang dikenal luas sebagai anggota Muhammadiyah Kerinci dan Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jambi mendaulat beliau menjadi salah seorang Dewan Penasehat Muhammadiyah Provinsi Jambi
Meski lebih dari separuh usia Herman Muchtar berada di Bandung, Jawa Barat, maka oleh masyarakat dan kalangan dunia usaha menyebutkan Herman Muchtar itu lebih Sunda dari orang Sunda, dan sebagai anak gunung yang dilahirkan di alam Kerinci ia tak pernah melupakan kampung halaman tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.
Herman termasuk salah seorang tokoh mahasiswa Kerinci di Bandung yang paling getol membesarkan dan memperkenalkan tanah alam Kerinci di rantau orang, Herman termasuk salah tokoh dan sesepuh HKK Jakarta dan Jawa Barat, dan sejak beberapa tahun terakhir ia bersama tokoh-tokoh dan masyarakat Kerinci-Sungaipenuh diperantauan mendirikan organisasi Masyarakat Peduli Kerinci (MPK)-Indonesia dan Herman Muchtar hingga saat ini masih dipercaya menjadi Ketua Umum Masyarakat Peduli Kerinci-Indonesia.
Suatu hari H. Herman Muchtar mengatakan mari kita sama-sama menanam bibit pohon, sama-sama kita pupuk dan kita sirami dan kita rawat dan kelak pohon itu akan berbuah manis dan dapat kita nikmati bersama (bvj)
Riwayat Organisasi.
Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Barat (2013 – 2018)
Dewan Penasehat Muhammadiyah Provinsi Jambi (2012 – 2015)
Dewan Penasehat Keluarga Minang (PKM) Jawa Barat (2013 – 2016).
Ketua Dewan Penasehat IKA JAMBI Jawa Barat (2013 – 2016)
Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat (2012 – 2015)
WKU. KADIN Jawa Barat Bidang Keorganisasian,Hubungan Kelembagaan, Kepranataan dan keanggotaan (2008 – 2013)
Ketua BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Jawa Barat (2015 – 2020)
Ketua BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Jawa Barat (2011 – 2014)
Ketua BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Jawa Barat (2008 – 2011)
Wakil Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok, Jawa Barat (2015 – 2018)
Wakil Ketua I BPD PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Barat (2001 – 2004)
President Indonesian Marketing Association (IMA) Jawa Barat (2006 – 2009)
Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga FKA ESQ l Korwil Jawa Barat (2006 – 2010)
Ketua Dewan Pengembangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung (2004 – 2013)
Tim Penyusun Anggaran Dasar / Anggara Rumah Tangga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat (2007)
Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Karate-Do Nasional/Majelis Tinggi Dewan Guru ( Karate DAN VII ) (2014 – 2018)
Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Institut Karate-Do Nasional Indonesia (INKANAS)/Anggota Dewan Guru (Dan VII) (2001 – 2013)
Ketua Bidang Organisasi / Pembinaan Daerah Pengurus Besar Federasi Olahraga Karatedo Indonesia ( PB FORKI ) (2002 – 2010)
Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Masyarakat Pengrajin Indonesia (BPP HIMPI) (2003 – 2006)
Ketua I Pengurus Besar Lembaga Karate-Do Indonesia (LEMKARI) / Anggota Dewan Guru PB LEMKARI (Dan V) (2002 – 2005)
Bidang Perencanaan dan Anggaran KONI Jawa Barat (2002 – 2006)
Ketua Badan Pelaksana Promosi Keterkaitan Usaha Kota Bandung (2002 – 2006)
Ketua Himpunan Masyarakat Pengrajin Indonesia (HIMPI) Jawa Barat ( BPPKU ) (1999 – 2003)
Wakil Ketua Tenaga Pembangunan Sriwijaya Jawa Barat (1994 – 2002)
Ketua Kehormatan KADIN Kota Bandung (2010 – 2014)
Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kota Bandung (2006 – 2010)
Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADIN) Kota Bandung (1996 – 2006)
Bidang Promosi dan Pemasaran Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Bandung (1991 – 1996)
Ketua Himpunan Masyarakat Pengrajin Indonesia (HIMPI) Kota Bandung (1987 – 1991)
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi FORKI (Federasi Olah raga Karate do Indonesia) Jawa Barat (4 Periode) Manajer Pelatih Kontingen Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat pada PON XI, XII, XIII, XIV, dan XV (1984 – 2002)
Ketua Harian Lembaga Karate-do Indonesia (LEMKARI) Jawa Barat 3 periode (Ketua Umum Kapolda Jabar) (1984 – 1999)
Ketua Umum Lembaga Karate-do Indonesia (LEMKARI) Jawa Barat (1982 – 1984). (mimbarkeadilan).