Kerincitime.co.id, Kerinci – Transisi pemerintahan di momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi momen dan kesempatan culas oknum pejabat di Kabupaten Kerinci, setelah mencuat dugaan oknum ajudan Bupati Kerinci memungut fee proyek, kabar tak sedap muncul lagi soal dugaan oknum pejabat melakukan monopoli paket proyek di setiap dinas hingga mencapai 140 paket.
Kabar ini sudah beredar luas dikalangan instansi dan rekanan, dan menjadi momok bagi semua pihak.
Kemampuan oknum pejabat yang memonopoli lebih seratus paket proyek lantaran posisi pejabat tersebut adalah di poisisi strategis dalam pemerintahan di Kabupaten Kerinci. Tidak ada pejabat lain bisa menolak keinginnan oknum pejabat tersebut.
Hebat memang cara oknum pejabat tersebut mengelola proyek 140 paket lebih.
Selain perusahaan yang digunakan berbeda-beda, orang yang mengurus surat-menyurat pun adalah orang profesional dibidangnya.
Sehingga kegiatan proses mendapatkan proyek hingga pencairan proyek berjalan dengan lancar dan tidak terkedala.
“semua trik, jurus, dipakainya, semua orang takut untuk tidak mengakomodir keinginan pejabat tersebut” ungkap Isbal Aktivis Kerinci.
Hingga berita ini dipublish, oknum pejabat yang diduga memonopoli ratusan paket proyek tersebut belum dapat dikonfirmasi, lantaran no telpon tidak aktif. (red)
