JambiKerinciNasional

Syafril Nursal Berdarah Kerinci Resmi Menyandang Bintang Dua

Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Seusai menghadap Panglima tertinggi ABRI, Syafril Nursal–putra Kerinci yang kini menjabat Kapolda Sulawesi Tengah–itu, resmi menyandang pangkat jenderal bintang dua, dilansir Jambilink.com media partner Kerincitime.co.id.

Satu-persatu jenderal tentara dan polisi itu datang menemui Presiden Joko Widodo, Kamis 26 Desember 2019. Ketua Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) itu nongol diantara sederet jenderal yang diundang dalam persamuhan bersama RI 1 tersebut.

Mengenakan setelan dinas polisi lengkap, Syafril Nursal dengan langkah tegap berjalan menghampiri Jokowi di ruang depan Istana Negara. Ia bergegas menggamit tangan RI 1 setelah sebelumnya mengangkat tangan kanan memberi hormat.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih bersih tampak bugar dan kerap mengumbar senyum. Ahlul bait memboyong tetamunya ke ruang tengah dan terlihat berdiskusi singkat. Persamuhan ditutup dengan foto bersama di teras depan Istana Negara.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Seperti lazimnya, jenderal polisi dan tentara yang hendak naik pangkat kudu mendapat restu dari panglima tertinggi. Siang itu, Syafril Nursal memberi penghormatan kepada RI 1 sebelum secara resmi menyandang pangkat jenderal bintang dua.

Dari istana negara, Syafril Nursal bergegas beringsut ke Markas Besar Polri di Trunojoyo, guna mengikuti prosesi penyematan bintang dua oleh Kapolri.

“Pertama dalam sejarah putra terbaik Kerinci jadi Kapolda. Bahkan, perdana putra Jambi jadi Kapolda di luar Provinsi Jambi,”kata Alven Stony, yang turut menyaksikan prosesi kenaikan pangkat di Mabes Polri itu.

Alven mendoakan Irjen Syafril Nursal kian sukses menapaki karirnya.

“Beliau membawa kebanggan dan mengharumkan nama Jambi di level nasional,”ujar kolega jenderal Syafril Nursal di HKKN itu. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button