Kerincitime.co.id, Berita Jambi – KPU Provinsi Jambi membuka data sisa suara masing-masing calon Gubernur Jambi setelah dikurangi suara pada 88 TPS yang akan menjalani pemungutan suara ulang (PSU). Perolehan pasangan cagub-cawagub Al Haris-Abdullah Sani tetap di atas Cek Endra-Ratu Munawaroh dengan selisih 10.283 suara.
Komisioner KPU Provinsi Jambi Apnizal menyatakan, pihaknya mulai menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi dengan mengosongkan perolehan suara semua cagub di 88 TPS. Jumlah pemilih tetap pada 88 TPS tersebut sebanyak 29.278,tetapi yang hadir pada pencoblosan 9 Desember 2020 adalah 18.686 pemilih.
Berdasarkan rekapitulasi KPU pada 19 Desember 2020, pasangan nomor urut 01 CE-Ratu memperoleh 6.175 suara, pasangan 02 Fachrori Umar-Syafril Nursal sebanyak 4.054 suara dan pasangan 03 Haris-Sani sebanyak 7.310 suara. “Suara sah sebanyak 17.539, dan tidak sah 1.142 suara, ” ujar Apnizal, Selasa (23/3) lalu.
Minus suara dari 88 TPS tersebut, maka suara sementara CE-Ratu yang sebelumnya 585.203 dikurangi 6.175 menjadi 579.028. Sedangkan Fachrori-Syafril yang mendapat 385.388 suara dikurangi 4.054 tersisa 381.334 suara.
Sementara suara Haris-Sani yang sebelumnya mencapai 596.621 dikurangi sebanyak 7.310 menjadi 589.311 suara. “Selisih sementara antara CE-Ratu dan Haris-Sani adalah 10.283 suara,” tegas Apnizal.
MK memerintahkan PSU pada 88 TPS di 15 kecamatan dalam lima kabupaten setelah memutuskan menerima sebagian gugatan hasil Pemilihan Gubernur Jambi yang diajukan CE-Ratu. Putusan itu dibacakan majelis hakim dalam sidang di Gedung MK, Jakarta, Senin (22/3/2021) lalu.
TPS terbanyak yang diminta PSU berada di Kabupaten Muarojambi (59 TPS), diikuti Tanjung Jabung Timur (14 TPS), Batanghari (7 TPS), Kerinci (7 TPS), dan Kota Sungaipenuh (1 TPS). MK memerintahkan KPU menggelar PSU paling lambat 60 hari sejak putusan dibacakan.
Saat PSU nanti, Fachrori-Syafril tidak akan lagi memerlukan suara, walau tetap sebagai kontestan. Tinggal Haris-Sani dan CE-Ratu yang akan memperebutkan suara pemilih. Belum ada kepastian kemana suara para pemilih Fachrori-Syafril akan berlabuh.
Yang jelas, fakta bahwa Haris memiliki modal 10.283 suara adalah beban berat bagi CE-Ratu. Merujuk ke coblosan 9 Desember 2020, dengan partisipasi 18.686 pemilih, maka Haris cukup menambah 25 persen suara dari 88 TPS itu untuk menang mutlak.
Sedangkan CE-Ratu harus menguras sekitar 80 persen dari keseluruhan suara di 88 TPS untuk memimpin kontestasi Pilgub Jambi pada babak kedua nanti. Juru bicara tim hukum Haris-Sani, Sarbaini, meyakini, dengan selisih yang sangat signifikan, maka Haris-Sani tetap akan unggul dari CE-Ratu.
“Peluang kami menang sangat besar,” tegas Sarbaini. Tingkat partisipasi pemilih, kata dia, menjadi pertimbangan. Kalau partisipasi saat PSU hanya 60 persen saja, lanjutnya, maka itu artinya hanya sekitar 11 ribu pemilih. “CE tidak akan mengambil semua suara itu,” katanya.
Hal lain yang membuat berat beban CE-Ratu adalah keberpihakan para bupati di beberapa daerah yang akan menjalani PSU. Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto dan wakilnya, Robby Nahliansyah, Bupati Muarojambi Masnah Busro dan Bupati Kerinci Adirozal adalah sebagian kepala daerah pendukung Haris.
Ketokohan mereka tidak diragukan lagi dalam mempengaruhi pemilih. Apalagi pasangan Romi-Robby dan Adirozal sudah dua periode memimpin di daerah masing-masing.
Walau sudah menyatakan mundur dari PAN, sejak awal Romi mendukung Haris. Dia mantan Ketua DPD PAN daerah itu. Sedangkan Robby kini memimpin DPD PAN Tanjab Timur, Masnah Busro memimpin DPD PAN Muarojambi dan Adirozal merupakan tokoh senior PAN Kerinci.
Direktur Relawan CE-Ratu, Soni Zainul, menyatakan sangat optimis memenangkan PSU. Dia mengakui bahwa perjuangan CE-Ratu sangat berat, namun tim dan relawan akan solid dan merapatkan barisan. “Tim relawan dan koalisi akan bersatu untuk calon kami,” ujarnya.
Dosen Fakultas Fisipol Universitas Jambi Citra Darminto menyatakan bahwa kedua calon masih sama-sama berpeluang untuk menang. Tentu, kata dia, medan pertempuran di lokasi-lokasi PSU berbeda dari coblosan sebelumnya.
Menurut dia, untuk menang CE-Ratu harus mampu mengumpulkan paling tidak 17 ribu suara dari 88 TPS yang menggelar PSU. “Mesin politik CE-Ratu harus bekerja keras untuk itu semua,” katanya. Kedua pasang calon, lanjut dia, harus mempertimbangkan angka golput dan mewaspadai potensi money politics.
Pengamat politik Ilham Kurniawan menyatakan, suara mengambang dari kalangan pemilih Fachrori-Syafril akan menentukan suara Haris-Sani dan CE-Ratu. Tinggal strategi masing-masing calon merebutnya. Menurut dia, partisipasi pemilih pada PSU nantinya bisa aja meningkat. (Irw)
Sumber: Metrojambi.com