Muara Tebo

Dr Riana Elizabeth Akui Stok Masker Kurang dan Harga Melambung

Kerincitime.co.id, Berita Muara Tebo – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tebo, Dr Riana Elizabeth mengakui meroketnya harga masker di Tebo sekarang ini.

“Saya sudah mengecek ke lapangan memang ada lonjakan harga yang luar biasa terhadap masker sekarang ini dan susah didapatkan,” ujarnya kepada Jambiseru.com media partner Kerincitime.co.id.

Dikatakannya lagi tidak hanya masker saja yang sulit didapat, tapi cairan anti septic pembersih tangan juga sudah mulai sulit ditemui.

“Cairan anti septic pembersih tangan juga sudah sulit dijumpai baik di Apotik maupun di mini market,” lanjutnya lagi.

Untuk mencegah terjadinya praktek penimbunan masker dan cairan anti septic pembersih tangan di Tebo, Riana menyebutkan pihaknya Senin besok akan menggelar rapat dengan pihak terkait terlebih dahulu.

“Rencana Senin besok kita akan rapat bersama instansi terkait seperti Dinas Deperindagkop, Satpol PP, Polres Tebo, setelah rapat akan dilanjutkan dengan turun kelapangan mengecek dan memantau harga masker di Tebo,”terang Riana lagi.

Ketika ditanyakan apakah Dinkes Tebo akan melakukan pemberian masker gratis kepada masyarakat nantinya, Riana mengatakan hal tersebut tidak bisa dilakukan karena minimnya stok masker yang dimiliki oleh Dinkes Tebo.

“Kita hanya memiliki Stok masker sebanyak 13 ribu lembar yang sudah didistribusikan 70 %, tinggal kurang lebih 4000 yang tersisa, satu bok isi 50, sekarang ini kita memiliki kurang lebih 900 tenaga medis yang tersebar seluruh Puskesmas di Kabupaten Tebo, dan mereka wajib memakai masker saat melayani pasien, untuk sekarang ini kita baru mampu memberikan masker hanya untuk pasien yang berobat saja,”jelasnya lebih lanjut.

Disebutkannya lagi bahwa sekarang ini Dinkes Tebo belum bisa menambah stok masker, dikarenakan tidak ada yang menjualnya.

“Staf kami sudah mencoba menghubungi distributor, dan mereka mengatakan belum ada stok sampai beberapa bulan kedepan, kalau berdasarkan E katalog harga masker berkisaran antara Rp 20 hingga Rp 30 ribu, namun stok tidak tersedia, dan harga dipasaran naik mencapai 100 persen lebih, ini yang membuat kita bingung,”pungkasnya. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button