Pasien Jamkesmas Keluhkan Pelayanan RSUD
Berita KERINCI, Kerincitime.co.id – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daeah (RSUD) Mayjen H A Thalib Kerinci bukannya semakin bagus tapi justru kian buruk terutama di bagian kebidanan. Kekesalan itu diungkapkan oleh pasien pengguna Jamkesmas yang merasa pelayanan RSUD tidak baik.
Pasalnya, kata Rohim, suami salah satu pasien RSUD, saat isterinya hendak melahirkan, dokter RSUD terkesan pilih kasih dalam memberikan pelayanan sehingga banyak dari pasien yang telat mendapatkan pelayanan bahkan sampai ada kasus bayi yang meninggal yang diduga karena kurang baiknya pelayanan yang diberikan.
Rohim menceritakan saat istrinya yang akan melahirkan menggunakan fasilitas kartu Jamkesmas, pelayanan RSUD terkesan sangat lambat dan sangat buruk.
“Sampai bayi kami meninggal salah satunya juga disebabkan karena lambatnya pelayanan. Istri saya seharusnya bisa cepat dibedah karena tidak mampu melahirkan secara normal, padahal air ketuban sudah pecah, kami minta di operasi namun dokternya lambat sehingga bayi kami tidak terselamatkan,” ungkap Rohim kepada Harian Jambi, Minggu (26/04).
Dikatakan Rohim, perbedaan pelayanan dokter RSUD terlihat jelas saat dia mengurus isterinya yang hendak melahirkan. Menurutnya, pihak RSUD cenderung sigap melayani pasien yang ada uang. Sedangkan untuk pasien yang tidak ada uang atau menggunakan layanan Jamkesmas dibiarkan terlantar menunggu.
“Kami sangat kecewa dengan pelayanan dokter kandungan di RSUD, seharusnya diberikan pelayanan sama karena ini menyangkut dengan hidup atau mati, bayi kami meninggal meski itu ajal namun salah satunya juga disebabkan lambatnya pelayanan,” kata Rohim lagi.
Saat ditanya apakah dokter meminta uang saat hendak dilakukan operasi, Rohim mengatakan iya.
“Kalau mau operasi cepat harus pakai uang. Dia (dokter –red) minta kami carikan uang 10 juta, dimana kami mencarinya,” jelasnya.
Selain itu Rohim juga menceritakan ada pasien yang menggunakan kartu jamkesmas yang juga dimintai uang.
Kata Rohim waktu itu ada yang bayar juga ke Dokter sampai 10 juta karena tidak tahan lagi. Segera setelah diberikan uangnya langsung ditangani dengan cepat oleh dokter, dan langsung operasi.
“Pakai Kartu Jamkesmas masih dimintai uang, orang yang pakai jamkesmas itu orang yang tidak punya, dokter justru minta uang,” ujar Rohim seraya menyesalkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak RSUD. Ketika Harian jambi berusaha mneghubungi Dirut RSUD Mayjen H A Thalib, Arman melalui nomor Handphone yang biasa digunakannya bernada tidak aktif.(harianjambi.com)