Hutan Rakyat Butuh Perhatian, Kehutanan Kerinci Lakukan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Berita Kerinci, Kerincitime.co.id – Hutan adalah sumber daya alam yang dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Disamping melakukan pengelolaan terhadap hutan negara, pemerintah telah mempromosikan dan mendorong pembangunan kehutanan berbasis masyarakat antara lain dengan menggalakkan penanaman komoditas kehutanan pada lahan–lahan rakyat/ lahan milik.
Kepala Kehutanan Kabupaten Kerinci Efrawadi mengungkapkan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Upaya tersebut memberikan hasil antara lain berupa kayu, getah, buah, daun, bunga, serat, pakan ternak, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat (pro growth) sekaligus penyerapan tenaga kerja (pro job) dan mengurangi tingkat kemiskinan (pro poor) serta menurunkan emisi karbon (pro environment).
Dijelaskannya bahwa untuk Kebun Bibit Desa (KBD) dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat baik laki–laki maupun perempuan melalui pembuatan bibit berbagai jenis tanaman hutan dan/atau tanaman serbaguna (MPTS) yang pembiayaannya bersumber dana pemerintah. Bibit hasil Kebun Bibit Desa digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan.
Sementara itu Kelompok masyarakat sebagai pelaksana KBD menyusun rencana, melaksanakan dan mengawasi pembangunan KBD, Salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dengan pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD). KBD dimaksud untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung DAS. Jenis Tanaman Serba Guna (multi purpose trees species/MPTS) adalah jenis tanaman yang menghasilkan kayu dan bukan kayu (buah-buahan, geta, kulit dll).
“Bibit KBD digunakan untuk kegiatan hutan rakyat, penghijauan lingkungan pada fasilitas umum fasilitas sosial,ruang terbuka hijau, turus jalan, kanan kiri sungai, halaman sekolah/perkantoran/rumah ibadah/pertokoan/pasar, dll)” ungkapnya.
Sementara itu Pelaksanaan pembuatan benih/bibit tanaman kehutanan dilaksankan secara swakelola oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Kerinci dengan melibatkan kelompok tani/organisasi siswa/kelompok masyarakat setempat sebagai pengelola kegiatan melalui sistim surat perjanjian kerjasama (SPKS) antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Kerinci dengan kelompok tani/organisasi siswa/kelompok masyarakat.
Metoda pelaksanaan secara swakelola dengan pola SPKS dimaksud tidak bertentangan dengan Kepres nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan atas Kepres nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah terakhir dengan Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2015 serta sejalan dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.12/Menhut-II/2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kebun Bibit Rakyat.
Hasil dari kegiatan pembibitan akan disalurkan untuk Masyarakat melalui wadah Kelompok Tani dan perorangan, Penghijauan jalan ( kakija), Hutan adat / hutan kota, Instansi pemerintah, Kegiatan hari besar, Organisasi sosial lainnya.
Untuk Pengambilan bibit diluar anggota kelompok pengelola dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Kerinci oleh organisasi/perorangan yang membutuhkan dengn melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kemudian dilakukan pengecekan lapangan kepada pemohon untuk menentukan kebutuhan dan kesiapan penanaman setelah itu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Kerinci memberikan rekomendasi jumlah tanaman dan jenisnya kepada yang bermohon, selanjutnya pemohon dapat mengambil bibit langsung di persemaian sesuai dengan rekomendasi yang diberikan dan pengambilan bibit harus menanda tangani tanda terima bibit yang diambil. “silahkan ajukan permohonan, nanti kita akan bantu bibitnya” ungapnya kepada kerincitime.co.id.
Kemudian untuk pengambilan bibit dengan persyaratan seperti rekomendasi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Kerinci, Pengambilan bibit tidak dibenarkan dengan cara cabutan (langsung dibawa dengan polybagnya), Tidak dibenarkan mengambil bibit dengan cara memilih/ mengacak-acak bibit, ambilah bibit perbedengan. Rapikan Kembali bibit yang tertinggal. Menanda tangani tanda terima bibit sesuai dengan jumlah dan jenis yang diambil.
Pengangkutan dilakukan dengan cara yang aman untuk dapat menjaga keselamatan bibit sampai di lokasi penanaman. Sebaiknya pengangkutan jangan dilakukan saat cuaca cerah lakukanlah pengangkutan saat cuaca mendung atau pagi/ sore hari sebelum di tanam bibit harus dipelihara dengan cara di tempatkan pada tempat yang teduh dan disiram tiap hari.
Kadis Kehutanan Kerinci Efrawadi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir telah menyalurkan bibit hasil kegiatan KBD/Penangkar benih/bibit tanaman hutan kepada masyarakat sebanyak minimal 150.000 batang/tahunnya dengan jenis tanaman sesuai kebutuhan masyarakat / RUKK kelompoktani pengelola diantaranya Surian, Sengon, Mahoni, Jabon, Eucalyptus dan Nangka.
Disamping itu ada program dari Propinsi Jambi melalui BPDAS Batang hari berupa pelaksanaan kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Pada tahun 2011 sebanyak 50 kelompok pengelola KBR dengan jumlah bibit tanaman sebanyak 2.500.000 batang, Pada tahun 2012 sebanyak 35 kelompok pengelola KBR dengan jumlah bibit tanaman sebanyak 875.000 batang, Pada tahun 2013 sebanyak 27 kelompok pengelola KBR dengan jumlah bibit sebanyak 675.000, Pada tahun 2014 sebanyak 13 kelompok pengelola KBR dengan jumlah bibit tanaman sebanyak 325.000 batang, dengan jumlah total bibit sebanyak 4.375.000 batang bibit tanaman.(advetorial)
