HukumJambiNasional

11 Keluarga Brigadir J Diperiksa Mabes Polri

Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Setelah 10 jam diperiksa penyidik Mabes Polri akhirnya pukul 20:40 Jumat (22/7) kemaren keluarga Brigadir Yosua Nopryansah Hutabarat alias Brigadir J meninggalkan Mapolda Jambi.

Terlihat wajah mereka cukup kelelahan, wajar mengingat 11 anggota keluarga Brigadir J ini telah berada di Mapolda Jambi sejak pukul 09.30 WIB pagi.

Pantauan Jambi Ekspres, tampak ayah, ibu, bibi dan beberapa anggota keluarga lain meninggalkan Mapolda. Mereka didampingi oleh beberapa pengacara.

Malam ini, mereka langsung bertolak kembali ke Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi,  sekitar 2 jam dari Kota Jambi arah Palembang.

Tak banyak yang berbicara, namun kuasa hukum Kamaruddin, mewakili keluarga mengatakan pemeriksaan ini sebenarnya belum selesai, hari Jumat ini puluhan pertanyaan telah dijawab pihak keluarga.

Tak kalah penting, dalam pemeriksaan hari ini, keluarga kembali menyerahkan satu bukti baru.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

“Untuk bukti baru ini masih dirahasiakan karena kepentingan penyidikan,” tuturnya.

Kamaruddin juga menyinggung soal jadwal autopsi. Ia memastikan autopsi ulang akan dilakukan minggu depan, antara hari senin atau selasa.

Terkait lokasi autopsi, bisa dilakukan di sekitar makam alm Brigadir J atau bisa juga dipindah ke RSUD Sungai Bahar, sesuai dengan kondisi di lapangan nantinya.

Sementara itu Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo pada Jumat (22/7) kemaren mengatakan pihaknya akan memberikan pengamanan selama autopsi berlangsung.

“Pengamanan sudah kita siapkan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit yang ada di Sungai Bahar,” tuturnya.

Sekedar mengingatkan, Brigadir J adalah anggota brimob Jambi yang menjadi ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy Sambo.

Baca juga:  Insiden Pengrusakan Motor Pemuda Belui Dilaporkan ke Polsek Air Hangat

Versi polisi, Brigadir J tewas setelah ada aksi tembak menembak dengan rekan sesama anggota brimob yaitu Bharada E pada Jumat (9/7) lalu.

Masih kata polisi, aksi bermula ketika Brigadir J ketahuan saat mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap Nyonya Fredy Sambo, Putri, di kamar pribadi Putri di lantai 2 rumah dinas Kadiv Propam. Bharada E diakui polisi menembak Brigadir J karena membela diri dari serangan 7 peluru yang dimuntahkan Brigadir J. Bharada E selamat, Brigadir J tamat.

Keesokan harinya jenazah Brigadir J dibawa pulang oleh adik kandungnya yang juga polisi melalui bandara Sultan Thaha Jambi, tanpa pengawalan yang ketat, kata keluarganya.

Atas kejadian ini keluarga tak mau menerima begitu saja keterangan polisi. Pada Minggu (11/7) lalu mereka membuka peti jenazah Brigadir J dan mendapati banyak fakta lain, dimana terdapat luka sayatan, jari yang hampir putus bahkan terakhir menurut Kamaruddin, kuasa hukum keluarga Brigadir J, ada bekas jeratan di leher.

Baca juga:  Toke Rokok Illegal Diduga Oknum Aparat “BS", APH Tutup Mata, Biaya Pengamaan pun Mengalir

Semua kondisi jenazah kemudian didokumentasikan lalu dijadikan alat bukti. Oleh keluarga kemudian dilaporkan sebagai pembunuhan berencana.

Kabar baiknya, Kini Mabes Polri  telah menaikkan status perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Pihak keluarga juga minta dilakukan autopsi ulang agar kasus ini semakin terang benderang.

Kematian Brigadir J menarik perhatian publik, beritanya viral di berbagai sosial media. Tak hanya itu, presiden RI, Joko Widodo bahkan telah dua kali membuat statement terkait hal ini, terakhir ia minta agar Polri menyelesaikan kasus ini secara terbuka agar publik tahu kejadian sebenarnya. (Irw)

Sumber: Jambiekspres.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button