JambiPariwisata/Budaya

Tak (Tik) Senja Memjemput Dipergelarkan Teater Tonggak Jambi Akhir Pekan Ini

Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Sabtu (16/11/2019) Teater Tonggak Jambi, persembahkan pergelaran ‘Tak (Tik) Senja Menjemput’ di gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi, Jl. Arbai I No. 9-10 Sungai Kambang-Telanaipura, kota Jambi.

“Karya ini lahir dari perjalanan saya selaku wartawan, menelusuri berbagai sisi kehidupan, tetapi tidak mungkin saya sampaikan kepada khalayak secara verbal. Sehingga dikemaslah dalam bentuk pergelaran dengan simbol dan makna tersirat, secara umum saya mengkritik diri kita semua tentang kesadaran terhadap lingkungan dan bumi. Insha Allah bisa dicerna semua umur,” Terang Hendry Nursal, Pemilik karya dan sutradara pergelaran (Sabtu, 3/11/2019).

Sebelumnya, Teater Tonggak Sukses melaksanakan ‘roadshow’ di 13 Sekolah dalam kota Jambi. Roadshow yang berlangsung sejak 19-31 Oktober 2019 diisi dengan pengenalan tentang sejarah berdiri dan perjalanan Teater Tonggak, kini telah berusia 20 tahun berada di kancah dunia perteateran Jambi.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

Selain itu, tujuan utama dari Roadshow ialah sebagai ajang promo dan memperkenalkan ‘Tak (Tik) Senja Menjemput’ Karya/Sutradara Hendry Nursal.

Menarik untuk disaksikan, dipergelarkan Pukul 16.00 wib dan 20.00 wib (16 November) lalu Pukul: 20.00 wib (17 November) dengan harga tiket masuk Rp 20 ribu bagi pelajar/mahasiswa dan Rp 30 ribu bagi Umum.

Hendry membeberkan proses karya tercipta bukanlah dalam waktu yang singkat, perjalanan sejak tahun 2010 hingga 2018 bagaimana bentuk kegelisahan dan rasa amarahnya atas perlakuan tidak ramah lingkungan, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id.

“Lingkungan disini memiliki arti yang luas, lingkungan alam, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja dan lainnya menyatu di Tak (Tik) Senja Menjemput, terkadang manusia lupa dan mencoba melupakan bahwa akhirnya semua akan binasa. Tetapi mengapa begitu tamak terhadap alam, bahkan terhadap sesama manusia hanya karena nafsu. Kita semua berdosa terhadap lingkungan, hanya saja sejauh mana kita menyadari kesalahan dan berusaha berbuat agar tidak mengulangi hal yang sama,” Ujar Hendry. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button