BPBD Ingatkan Ancaman Sungai Batanghari
Kerincitime.co.id, Sengeti -Sejumlah korban banjir musiman di Kabupaten Muaro Jambi mulai mengeluh sakit tulang akibat kedinginan terendam air. Sebagian mereka juga mengeluh sulit bernafas akibat terkena infeksi saluran pernafasan. Bahkan, juga ditemukan kasus serangan malaria. BPBD Provinsi Jambi sendiri mengingatkan warga sepanjang bantaran Sungai Batanghari tetap waspada.
Apalagi beberapa hari terakhir ketinggian permukaan air terus bertambah. Sehingga potensi luapan air sungai terbuka. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi melalui Kabid P2M, Afif Udin mengaku, pihaknya belakangan menerima banyak keluhan sakit korban banjir. “Kita sudah turun ke lokasi banjir, kebanyakan warga mengeluh kondisi cuaca terus dingin,” ungkapnya, Sabtu (18/1).
Sejumlah korban dewasa mengeluhkan sakit tulang. “Akibat rematik,” kata Afif menirukan mereka. Dia menambahkan, di sepanjang DAS Batanghari juga ditemukan kasus malaria. “Kita sudah berusaha memberikan obat-obatan,” ujarnya. Penyakit lain mengancam warga yakni penyakit kulit.
Naiknya air mengakibatkan genangan, dan kondisi air tercemar limbah. “Dari situ berkembangnya penyakit kulit,” jelas Afif.
Ancaman lain, genangan air kerap dibarengi masuknya ular. “Ini harus diwaspadai,” sarannya. Pihaknya mengimbau warga tidak sering turun ke sungai, dan mengurangi aktivitas malam hari, terutama anak-anak. “Waspadai juga luapan air Sungai Batanghari bisa naik secara tiba-tiba,” bebernya.
Banjir kiriman
Terpisah, BPBD Provinsi Jambi juga terus mengimbau warga DAS Batanghari di Jambi mewaspadai banjir kiriman, terutama banjir dari hulu. Berdasar pantauan terakhir BPBD, debit air sungai terus mengalami peningkatan, meski banjir di hulu sekarang mulai menurun.
Hanya aliran airnya baru sampai di DAS Batanghari di Kabupaten Batanghari. Kondisi terakhir, pintu muka air di Kabupaten Batanghari sudah naik 45 sentimeter. Sedangkan arus air di DAS Batanghari di Kabupaten Tebo, Bungo, Sarolangun, Bungo dan Merangin telah menurun.
“Saat ini tinggi muka air di Ancol 13,70 M atau siaga empat. Namun jika airnya sampai ke Jambi, dimungkinkan sampai dengan ketinggian 14 meter lebih, atau siaga tiga. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai harus berhati‑hati,” jelas Dalmanto, Kasi Tanggap Darurat BPBD Provinsi Jambi.
Diperkirakan arus air sampai ke Kota Jambi satu dua hari ke depan. Kewaspadaan diperlukan karena sebutnya, sekarang juga sedang terjadi pasang laut. Sehingga arus tadi tidak bisa mengalir semua ke laut. Mengantisipasinya, BPBD telah memasang tenda darurat di sejumlah lokasi. Juga menyediakan pasok logistik seperti beras, sarden, air minum, perlengkapan bayi, selimut dan sebagainya. “Kalau persiapan, kita mudah-mudahan sudah siap,” janjinya.
 Sumber : Jambi Tribun (20/01/14)