Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Malu-maluin daerah Kerinci saja, jalan nasional aspal hotmik semula mulus dilewati pengendara mobil dan motor, kini mengalami kerusakan parah di 3 titik lokasi Desa Siulak.
Ini semua akibat dari pekerjaan kontraktor nakal CV Tanah Kelahiran beralamat di Desa Koto Beringin, Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Tak tertampik lagi, akhir – akhir ini sebutan viral nama CV.Tanah Kelahiran ramai menjadi sorotan miring dan buah bibir para warga net di Siulak dan Kerinci umumnya.
Soalnya, setelah merusak badan jalan nasional di tiga Desa titik lokasi yakni, Desa Dusun Baru Siulak, Desa Siulak Panjang dan Desa Koto Beringin, pihak perusahaan dan PPK dari Dinas PUPR Kerinci sepertinya bungkam.
Padahal ini paket tender proyek untuk Penanganan Kawasan Kumuh Siulak, jenis pekerjaan konstruksi. Satker Dinas PUPR Kerinci senilai Rp. 1 Miliar.
Dengan kondisi jalan yang semakin parah, Defra Yulizarman selaku Kades dusun baru siulak bersama perangkat desa terpaksa gotong royong mengecor jalan rusak, Selasa (09/03/2021) kemaren guna mencegah timbulnya angka dari korban kecelakaan.
“ini ulah oknum kontraktor yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya banyak pengguna jalan yang melewati jalan tersebut sering mengalami kecelakaan.
“Bupati diminta untuk segera bertindak tegas terhadap kontraktor dan Direktur CV Tanah Kelahiran serta PPKnya proyek ini,”tandas warga yang sedang berlalu lalang dilokasi jalan rusak.
Bahkan menurut warga Dusun Baru Siulak dan sekitarnya di tiga Desa tersebut, mereka sangat tidak nyaman atas kerusakan jalan ini.
“Jika hujan percikan air bercampur lumpur dari kendaraan berlalu lalang bikin rumah kami kotor. Bila panas, tentu debu pasir beterbangan mengganggu lingkungan kami.
Bukan hanya lumpur dan debu pasir yang rusak lingkungan kami, tapi sering kali terjadi kecelakaan bermotor karena lobang menganga tidak ditutupi,”jelas sumber Kerincitime.co.id.
Gerah dengan pihak kontraktor dan dinas terkait, Defra Yulizarman, Kades Dusun Baru Siulak ambil sikap dengan mengerahkan perangkatnya untuk kerja bakti menimbun jalan rusak dengan biaya sendiri.
Aneh, pihak CV Tanah Kelahiran hingga saat ini masih cuci tangan. Sementara pihak Dinas PUPR yang bertanggung tentang pelaksanaan proyek tersebut juga bungkam.
“Daripada kita menunggu entah sampai kapan akan di perbaiki, lebih baik kita yang memperbaiki dulu walaupun itu untuk sementara, apa lagi ini kan jalan nasional banyak yang lalu lalang sebelum terjadi kecelakaan yang bisa berakibat fatal, “ujar Kades.
Walau diperbaiki sementara oleh pihak Desa setempat, namun RAB terhadap mutu pekerjaan CV Tanah Kelahiran perlu diusut aparat penegak hukum segera. (Irw)