Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Angin reshuffle kian santer berhembus di kalangan Pemerintah Provinsi Jambi. Melihat banyaknya pejabat daerah yang diundang mengikuti asesmen yang digelar sejak dua hari lalu, besar kemungkinan bakal banyak pejabat lama tersingkir.
Dari penelusuran Metro Jambi, figur-figur daerah yang diundang mengikuti asesmen calon pejabat Pemprov Jambi masih memegang jabatan bergengsi. Sebut saja, dari Merangin ada Jangcik Mohza yang kini menjabat Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Lalu, ada Fajarman, mantan Kepala Bappeda dan Kadis PU Merangin yang kini menjabat Kepala BPKAD di daerah itu. Nama lainnya, Rumusdar, yang menjabat Kepala Dinas Pertanian, lalu Kepala Dinas Sosial, Sardaini dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Merangin, Tandri Adinegara.
Lalu, ada sosok Kepala Dinas Lingkungan Hidup Merangin, Zulhifni, Kepala Dinas Perkim, Aspan, dan Agus Zainudin yang menjabat sebagai Kepala Bappeda.
Dari daerah lain juga tidak sembarang figur. Ada Kepala PMD Batanghari, Arif Budiman, Kepala PMD Muarojambi, Raden Najmi, Sekretaris DPRD Tanjab Barat, Hendrizal, dan Kepala BPBD Tebo, Sulaiman.
Namun, seorang sumber di lingkup Pemkab Merangin menyebutkan bahwa kemungkinan dari delapan pejabat Merangin yang ikut asesmen, tidak semua ditarik ke Pemprov. “Jadi, belum tentu semua yang diundang itu akan lolos asesmen,” ujar sumber ini, Selasa (31/8) kemaren.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, assesmen dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan kompetensi para pejabat. “Apakah cocok atau masih memiliki kompetensi di jabatan tersebut atau justru lebih kompeten pada jabatan lainnya,” kata Sekda, Selasa (31/8) kemaren.
Seperti diberitakan, sebanyak 40 pejabat pemprov dan 12 pejabat kabupaten mengikuti asesmen untuk menempati sejumlah posisi di Pemprov Jambi. Mereka menjalani tes tertulis, mengikuti focused group discussion (FGD), psikotes, wawancara dan lain sebagainya.
Kepala PTSP Merangin Jangcik Mohza mengakui tengah mengikuti assesmen yang berlangsung selama empat hari sejak Senin (30/8) lalu. Katanya, asesmen adalah mekanisme dan prosedur yang harus diikuti oleh pejabat tinggi pratama. “Seperti biasa,” ujar dia.
Apakah mendapat kendala atau mengalami kesulitan semasa menjalani asesmen? “Tidak juga,” jawabnya. Katanya, dia tidak memasang target dalam asesmen ini. Jika memang tidak masuk kriteria, imbuhnya, dia akan tetap menjabat di Merangin.
“Kalau memang saya tidak masuk, jabatan kan masih ada, tidak lepas. Dan yang di provinsi juga. Bukan seperti pencalonan bupati,” katanya. Dia mengaku tetap berharap pada hasil terbaik dari asesmen ini. (Irw)
Sumber: Metrojambi.com