HOT NEWSPolitikSungai Penuh

Ahmadi Zubir, Anak Petani yang Berhasil Jadi Walikota dan Tetap Bertani

Kerincitime.co.id , Berita Sungai Penuh – Ahmadi Zubir, anak seorang petani, yang memulai karir dari seorang Guru, Akademisi, Birokrat hingga menjadi orang nomor satu di kota Sungaipenuh.

Mengingat lupa, Ahmadi Zubir lahir pada 10 Oktober 1964 di Desa Sungai Liuk, dulu masuk dalam administrasi Kerinci, sekarang kecamatan Pesisir bukit, kota Sungaipenuh. Ia merupakan anak petani yang hidup serba sederhana. Atas semangat dan juangnya, kesuksesan mengantarkannya menjadi motivasi di mata negeri.

Ia merupakan anak pertama dari 6 saudara, dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) 13/III Sungai Liuk, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhamadiyah Sungaipenuh, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sungai Penuh, SI Jurusan Kimia di Universitas Jambi (UNJA), S2 Manajemen Universitas Surapati Jakarta.

Pada tahun 1989, Ahmadi mengabdi sebagai guru honorer di SMA Kabupaten Kerinci. Pada tahun 1991 Ia menjadi guru SMA Negeri 3 Sungai Penuh, Pengawas SM kanwil Pendidikan prov jambi dari tahun 1999 sampai 2001. Pengawas sekolah menengah dinas pendidikan kab Kerinci dar tahun 2001 sd 2010, dan menjadi koordinator pengawas sekolah Kabupaten Kerinci hingga tahun 2009, dan kabid Sekolah Menengah tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2012, Ia ditugaskan menjadi Sekretaris Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kerinci hingga menjadi Kepala Badan (Kaban). Selain itu ia juga mengabdi sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhamadiyah pada tahun 1990 hingga menjadi Ketua dari tahun 2000 sampai 2021.

Baca juga:  13 Tahun Kerinci Time, Momen Sejarah Media Online Tertua di Bumi Sakti Alam Kerinci

Adapun riwayat organisasinya ialah Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Hamparan Rawang periode 1998-2023, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kerinci 2022-2024, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pesisir Bukit 2006-2011, Pengurus Kerapatan Adat Kerinci 2006-2009, Pengurus Kabupaten PGRI Kabupaten Kerinci 2007-2009, Pengurus Muhamadiyah Kerinci 2007-2012.

Atas dedikasinya dan pengalaman di birokrasi dan organisasi, ia juga mencalonkan diri sebagai walikota Sungaipenuh pada tahun 2010 berpasangan dengan Mushar. Yang kala itu nasib Pemilihan menjadi dua periode karena suara tidak mencapai target, Di periode pertama Ahmadi berhasil meraih suara unggul dan mengalahkan tiga calon lainnya.

Di tahun 2020 ia kembali tempur mencalonkan diri sebagai Walikota Sungaipenuh berpasangan dengan Alvia Santoni, dan berhasil memenangkan kontestasi walikota Sungaipenuh 2021-2026.

Meskipun belum genap 3,5 tahun memimpin kota Sungaipenuh, Ahmadi Zubir telah banyak menoreh prestasi, baik ditingkat daerah maupun di tingkat Nasional, diantaranya:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2022.

2. Peringkat Kedua tingkat Nasional untuk prevalensi stunting terendah tahun 2023.

3. Penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award sebagai wujud nyata dan komitmen Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam mendukung program jaminan kesehatan Nasional bagi masyarakat.

4. Peringkat Satu Provinsi Jambi pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2023.

5. Pemerintah Kota Sungai Penuh meraih hasil pengawasan kearsipan tahun 2023 dengan kategori baik.

Baca juga:  Kerincitime.co.id 13 Tahun Membangun Jembatan Hati

6. Peringkat 5 musabaqoh Tilawatil Qur’an ke 52 tingkat Provinsi Jambi.

7. Pemerintah Kota Sungai Penuh meraih penghargaan sebagai Kabupaten Kota Sehat KKS Swasti Saba kategori wiwerda. Dan masih banyak torehan prestasi-prestasi yang diukir.

Jejaknya itu sebagai motivasi untuk generasi, bahkan Ahmadi juga berharap agar semangat kaum muda tidak boleh goyah. Karena perjuangan itu memiliki kesungguhan yang tiada henti. Karena ia menyadari, bahwa kedudukan dan kekuasaan hanyalah amanah untuk masyarakat.

“Dari Pendidikan dan karir itu berkat semangat dan perjuangan itu berkat kita sungguh sungguh. Saya secara pribadi itu tidak cepat putus asa, tidak goyah dan menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup saya. Makanya saya kalau udah kumpul sama mahasiswa saya sewaktu menjadi Ketua STKIP itu selalu saya kasih semangat dan dorongan untuk mereka agar mereka mengenal nilai nilai perjuangan agar cita citanya tercapai” ujarnya

“Saya pekerja keras, tidak mengeluh dan selalu berinteraksi dengan masyarakat. Makanya kalau saya udah kumpul itu pembahasannya tentang edukasi. Hingga mengantarkan saya jadi Walikota Sungai Penuh, kinerja dan Visi dan Misi saya hanya untuk masyarakat Kota Sungai Penuh. Saya peduli, saya sayang dengan masyarakat saya karena ini adalah kewajiban”

“Dulunya saya sering ke kebun orang tua, menebang pohon, hingga telapak tangan saya sakit. Orang tua saya bilang berhenti untuk menebang pohon dan beraktivitas di kebun, saya jawab tidak mak karena saya ingin membantu dan hal ini juga merupakan kewajiban saya sebagai anak”, tutur dia .

Baca juga:  Berintegritas di Tengah Arus Digital

Setelah menamatkan pendidikan di Unja, Ahmadi Zubir menjadi sorang Guru. Sehingga, dirinya mampu membantu kedua orang tuanya, untuk membiayai biaya kuliah adik-adiknya. Berkat kerja keras dan keuletannya, selain memiliki jabatan di Struktural, mulai dari staf biasa, Eselon IV, III dan Eselon II, sampai memasuki masa pensiun dini pada 2019, karena mencalonkan diri sebagai calon walikota 2019.

Selain pengalaman kerja di Birokrasi pada pemerintah kabupaten Kerinci, Ahmadi Zubir juga berhasil menjadi Ketua STKIP Muhammadiyah, sampai saat ini. Selama menjadi ketua STKIP dirinya juga sering membantu mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah.

“Kadang ada yang belum ada SPP nya saya bantu boleh kuliah Ngutang, asalkan mereka bisa jadi sarjana”, beber Ahmadi.

Tidak heran, saat menjadi walikota, Ahmadi memiliki program unggulan, untuk meningkat SDM masyarakat, dan memberikan kesempatan bagi keluarga yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya kejenjang perguruan tinggi, yakni Satu Rumah Satu Sarjana.

Meskipun sejumlah karir dan jabatan yang diembannya, namun dirinya tidak pernah melupakan asal muasal dirinya, yang merupakan anak seorang petani. “Sampai sekarang pun, saya juga tidak berhenti untuk bertani,” tutup Ahmadi. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button