Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Adirozal Bupati Kerinci dituding lakukan pemerasan dan pungutan liar untuk biaya maju menjadi Calon Bupati Kerinci periode kedua, pungutan tersebut diminta kepada pejabat eselon yang jumlahnya bervariasi, dimana pejabat eselon II berjumlah 8 Juta Rupiah, Pejabat Eselon III berjumlah 5 Juta Rupiah, dan pejabat eselon IV berjumlah 3 Juta Rupiah. Dan sejumlah PNS di Kerinci.
Tudingan tersebut merupakan peredaran SMS dari nomor 082289853xxx, selain soal pungutan terhadap para pejabat di lingkup Pemkab Kerinci, dalam SMS itu juga disebut bahwa masyarakat sangat kecewa dengan kepemimpinan Adirozal, Adirozal dinilai tidak beretika, dan lakukan pemerasan terhadap pejabat untuk dana pilkada.
Berikut isi SMS tersebut: Ass. Pak Bupati Adirozal. Kami masyarakat kerinci sangat kecewa dengan bapak, mana beretika bapak, pemerasan pada pejabat untuk dana pilkada sangat tidak eretika. Belum apa-apa bapak sudah minta uangke pejabat dan PNS padahal belum pasti maju, PNS sudah di peras dengan tarif yang dipatok sekian, bilang sama tim bapak jangan politik kotor, cabub kami siap pakai biaya sendiri, tidak seperti bapak incumbent masak tdk punya uang. Pejabat eselon II 8 jt, eselon III 5 Jt, eselon IV 3 jt.
Terpisah Kabag Humas Kerinci Montry membatah tudingan tersebut, menurutnya informasi pungutan dan pemerasan terhadap pejabat di Kerinci itu tidak benar sama sekali, “itu tidak benar sama sekali, saya saja tidak mengalaminya sendiri, tidak ada pungutan apa-apa” ungkapnya kepada kerincitime.co.id.
Selain itu kata Kabag Humas bahwa terkait jalan renah pemetik, dana APBD Kerinci tidak akan mampu menyelesaikan jalan tersebut karena itu harus dana DAK, sementara dana DAK itu ada ketentuannya yakni dana DAK bisa dikucurkan lagi setelah 5 tahun kemudian. “Saat ini belum bisa dialokasikan dana tersebut ke jalan renah pemetik, jika dana APBD Kerinci, tidak akan sanggup” ungkapnya. (cr2)