Dewan Desak Polres Segera Panggil Kepala BKD dan Anak Walikota
Kerincitime.co.id, Sungai Penuh – Polres Kerinci diminta tidak hanya memfokuskan pengusutan dugaan rekayasa dan manipulasi seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Sungaipenuh pada dugaan penggunaan ijazah palsu. Penyidik diminta memanggil dan memeriksa Fikar Azami, putra Walikota Sungaipenuh Asyafri Jaya Bakri (AJB).
Desakan itu muncul setelah DPRD dan penyidik memanggil dan memeriksa sejumlah pejabat BKD Sungaipenuh. Di antara yang dipanggil DPRD adalah Kepala Bidang Disiplin Zahirman dan Kabid Pengadaan, Kepangkatan, Mutasi dan Pensiun Sutrisno, bersama dua pegawai BKD lainnya, yakni Ronal Regen dan Nasran.
Sedangkan Kepala BKD Pusri Amsy dan Fikar Azami belum tersentuh. Padahal, menurut Ketua LSM Forjam Zarman Effendi, Pusri dan Fikar termasuk para pihak yang diduga terlibat kuat mengatur kecurangan pada seleksi CPNS Sungaipenuh. Karena itu, Efendi mendesak polisi mengusut tuntas dugaan keterlibatan Fikar dan Pusri.
Sejak awal, kata Efendi, dia memegang sejumlah bukti terkait keterlibatan Fikar dalam menentukan kelulusan. “Polisi harus periksa anak AJB, juga ajudannya. Sebab, keduanya memiliki peran besar dalam mengatur siapa yang lulus,” cetusnya tadi pagi.
Hal senada disampaikan Direktur LSM Gema Gugatan Rakyat (Geger) Zoni Irawan. Zoni meminta penyidik lebih serius menangani laporan masyarakat terkait indikasi kecurangan pelaksanaan CPNS, mulai dari transaksi uang, lulusnya sejumlah anak dan kerabat pejabat, indikasi ijazah palsu hingga lulusnya peserta tanpa tes tertulis.
Menurut Zoni, panitia bersama sejumlah pejabat Kota Sungaipenuh terindikasi melakukan tindak pidana sehingga harus dilakukan penyelidikan secara serius. “Fikar itu harus diseret dan diperiksa. Jangan cuma sampai pada panitia bawah saja,” tegasnya tadi pagi.
Kecurangan dalam penerimaan CPNS, menurut Zoni, sudah sangat meresahkan masyarakat kota dingin itu. Karena itu, penyelidikan oleh Polres Kerinci sangat ditunggu oleh masyarakat. “Ini kredibilitas kepolisian taruhannya. Sebab, perhatian masyarakat tertuju pada penyelesaian kasus ini,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kapolres Kerinci AKBP A Mun’im memastikan semua laporan yang berkaitan dengan indikasi pidana dalam penerimaan CPNS Sungaipenuh akan ditindaklanjuti. “Kita masih puldata (mengumpulkan data, red), maka kita panggil panitia CPNS-nya dulu,” jelasnya.
Selain memeriksa tiga panitia, penyidik Polres Kerinci juga sudah mengambil data di RSUD HA Thalib terkait dugaan peserta tes CPNS yang lulus padahal tidak mengikuti tes tertulis. Sebab, pada saat tes dilakukan, peserta yang diketahui bernama Novi Astria Yenti mengalami kecelakaan sehingga dilarikan ke rumah sakit. “Ada penyidik yang ke RSUD,” ujarnya.
Kapolres mengaku pemeriksaan terhadap panitia dilakukan bertahap, dimulai dari bawah. “Yang di bawah dulu, baru yang lain. Kita akan terus proses kasus ini untuk membuktikan kebenarannya,” tegasnya lagi.
Sementara itu, DPRD Sungaipenuh juga tidak menghentikan proses tindaklanjut terkait indikasi kecurangan dalam seleksi CPNS. Wakil Ketua Komisi I Hardizal mengatakan sudah melayangkan surat panggilan kedua untuk Kepala BKD Pusri Amsyi.
Sejumlah LSM melaporkan indikasi pidana pada seleksi penerimaan CPNS Sungaipenuh. Salah satunya terkait lulusnya Jeje Biantara, putra Kepala BKD Sungaipenuh Pusri Amsy, untuk formasi penyusun program dan evaluasi dengan kualifikasi pendidikan S-1 ekonomi manajemen. Jeje diduga menggunakan ijazah asli tapi palsu dari salah satu perguruan tinggi di Medan.
Masalah lain yang disoal adalah lulusnya sejumlah orang dekat pejabat. Di antaranya, Hendi Kurniadi (ajudan walikota), Ferdinal (ajudan wakil walikota), Badri Wijaya (ajudan Ketua DPRD), Kamsir (ajudan Kepala BKD), dan Rocky Adiantawari (anak Kabag Umum Sekretaraiat DPRD).
Ada pula temuan seorang peserta yang lulus padahal diduga tidak mengikuti tes tertulis, yakni atas nama Novi Astria Yenti, yang lulus untuk formasi guru bahasa Indonesia. Dari penelusuran Harian Jambi, saat tes tertulis digelar pada 3 November 2013, Novi mengalami kecelakaan dan dilarikan ke IGD RSUD HA Thalib.(harianjambi.com/bin)