Gaya HidupHOT NEWSHukumInternasionalJambiKerinci

Dicabut!!!! Gelar Ratu Bonda Saripah

ratu-kerinciKerincitime.co.id, Kerinci – Depati 4 Alam Kerinci dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Kerinci serta Kota Sungai Penuh, Senin (17/10/16) akhirnya “mencabut” gelar yang disandang Saripah Murliani, yakni DYMM (Duli Yang Maha Mulia) Tuanku Saripah Murliani Cahaya Kuasa Alam Nak Sakti Batuah Al-Haj melalui sebuah surat pernyataan.

Surat itu berbunyi: “Mengenai adanya seorang perempuan bernama Saripah Murliani yang mengaku sebagai Ratu Kesultanan Alam Kerinci Tinggi Nan Sakti, dengan ini kami menggunakan kekuasaan adat Kerinci yang melekat kepada gelar yang kami sandang membuat pernyataan sebagai berikut,” diantaranya: “(1) Kerinci tidak pernah memiliki pemerintah Kesultanan, yang ada hanya pemerintahan Sigindo, Pamuncak dan Kedepatian. (2) Tembo silsilah Tiang Bungkuk yang dipergunakan Saripah Murliani tidak sesuai/bohong/palsu. (3) Perbuatan Saripah yang mengangkat dirinya sebagai Ratu Kesultanan Kerinci adalah sebuah penipuan dan telah meresahkan sebagian besar masyarakat Kerinci.

”Surat ini ditandatangani masing-masing oleh Depati Atur Bumi (Basri Dayah), Depati Muara Langkap (Helmi Muid), Depati Rencong Telak (Bustami Ilyas) dan Depati Baing Sari (Apriding). Surat pernyataan ini juga ditandatangani oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Kerinci (Drs. H. Zainun Manaf) dan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Kota Sungai Penuh (Yahya Sudin).

Baca juga:  Bupati Monadi Safari Ramadhan di Masjid Baitul Ikhsan

Setelah pencabutan gelar Saripah Murliani oleh kekuasaan adat Kerinci ini, Saripah diharapkan tidak lagi mengaku sebagai Ratu Kesultanan Kerinci, baik di Indonesia maupun di Malaysia.

Surat ini pun ditanggapi secara hangat oleh sebagian masyarakat Kerinci terutama di media sosial. “Alhamdulillah semoga yang mengaku dirinya ratu kesultanan Kerinci dapat sadar dari kekeliruannya dan semoga Allah SWT menerima taubatnya,” tulis Indra Gunawan di akun facebooknya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kerinci, Prof. Dr. Aulia Tasman juga menyambut baik adanya surat ini. “Alhamdulillah, inilah kesepakatan adat yang ditunggu masyarakat. Terimakasih,” tulisnya di Grup facebook Kerajaan Koying, Kepemimpinan Sigindo, Pamuncak dan Depati Sakti.

Setelah surat ini keluar, warga Kerinci juga mengundang Saripah Murliani untuk datang ke Kerinci untuk menjernihkan asal-usulnya. “Bunda Saripah Murliani, kini saatnya ibu untuk menjernihkan asal-usul ibu yang sebenarnya. Yang Mulia Depati Muara Langkap sekarang telah siap menunggu kedatangan ibu, disinilah pembuktian sebenarnya,” tulis Toyak Hamdani Depati, warga desa Koto Keras Kota Sungai Penuh di akun facebooknya.

Baca juga:  Pimpin Apel Kerja, Wabup Murison Tekankan Efisiensi Anggaran

Keresahan masyarakat Kerinci terhadap aksi Saripah Murliani yang mengaku sebagai ratu kesultanan Kerinci, ternyata juga dirasakan oleh keluarga Nazatultahar bin md.dom (suami Saripah). Salah seorang keluarga Nazatultahar, sebut saja Bunga (nama samaran) kepada Lensajambi.com mengatakan, akibat hubungan Saripah dan Nazatultahar, keluarganya banyak mengalami kerugian.

Pertemuan antara Saripah dengan Nazatultahat bermula pada tahun 2009. Saat itu, orangtua/bapak Nazatultahat mengalami sakit kaki dan ibunya bertemu Liya (nama awal Saripah), Liya waktu itu dikenal sebagai tukang urut atau bomoh di Sungai Ramai Melaka. Setelah itu, ibunya mengenalkan Nazatultahat yang baru saja di PHK sebagai Engineer Motorola di Penang.

Masih menurut Bunga, ibu Nazatultahar meminta Saripah mengobati anaknya karena depresi setelah putus tunang (putus cinta) dan buang kerja (PHK). Setelah Saripah berjumpa Nazatultahar, Saripah mengaku mereka berdua adalah pasangan dari zaman dahulu dan mereka adalah keturunan raja.

Baca juga:  Bupati Monadi Hadiri RUPS Bank 9 Jambi

Singkat cerita, setelah berkenalan dan menikah dengan Saripah, musibah demi musibah mulai dialami oleh Nazatultahar dan keluarganya.

“Nazatultahar sudah diperbodoh oleh Saripah, jika bertemu dengan keluarganya, dia tak ingat, kalau di Malaysia disebut sudah diberi makan nasi kangkang.  Sejak 2011 Tengku tidak bekerja, Tengku juga menggadaikan mortgage (rumah) di Seri Kebangan untuk keperluan bisnis dan biaya kehidupan Saripah menjadi ratu. Pada Januari 2016 Saripah ingin membuat majelis anugerah untuk dapatkan uang, sebab uang simpanannya sudah habis, namun saat itu Saripah ditangkap polisi,” ujar Bunga Rabu (19/10/16).

Ditambahkan Bunga, setelah ditangkap pada Januari 2016, Saripah dan suaminya ingin membuka bisnis di Indonesia dan Jambi. Oleh karena itu, pihak keluarga Nazatultahar saat ini sedang berupaya membawanya kembali ke Malaysia.(lensajambi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button