Diduga PT Samhutani Serobot Lahan Milik Warga
Berita Sarolangun, Kerincitime.co.id – Setidaknya ratusan hektar lahan milik warga Desa Ladang Panjang Kecamatan Sarolangun diduga diserobot oleh PT Samhutani tanpa melakukan musyawarah terlebih dahulu. Padahal ratusan hektar lahan itu sudah ditanami karet oleh warga.
Saidi, salah seorang perangkat desa setempat saat dijumpai mengatakan sangat menyayangkan ulah pihak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan itu. Karena dengan peristiwa itu mengakibatkan terjadinya gejolak sosial di tengah masyarakat desanya.
” Saya sangat kesal dengan tindakan perusahaan itu. Lahan yang diserobot mereka itu sudah susah payah dikelola oleh masyarakat. Kalau seperti itu berarti PT Samhutani tidak menghargai keberadaan warga desa ini dengan main gusur seenaknya saja,” keluhnya.
“ Perusahaan telah berbuat semena-mena, mereka main gusur dengan alat berat yang mereka punya. Sepengetahuan kami desa lain yang juga perdampingan dengan lahan HTI seperti Desa Lubuk Sepuh, Kecamatan Pelawan belum digarap sebelum adanya musyawarah, tapi kenapa di desa kami, belum ada musyawarah, tetapi sudah digarap. Ada apa ini?” akuinya.
Dirinya meminta kepada perusahaan untuk bermusyawarah sebelum warga terpancing emosinya.
” Sabtu lalu ratusan warga Ladang Panjang telah mendatangi pihak PT Samhutani untuk melakukan musyawarah secepat mungkin. Jika tidak, bisa-bisa warga menjadi emosi. Kalau warga sudah emosi, kita sama tahu gimana akibatnya,” bebernya.
Sementara itu, dari anggota BPD Ladang Panjang angkat bicara.
” Saya selaku anggota BPD Desa Ladang Panjang sangat mengharapkan iktikad baik dari PT Samhutani. Dikhawatirkan kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut akan berakibat fatal dan pasti akan menyebabkan timbulnya gejolak sosial antara masyarakat dan pihak perusahaan,” jelas Rozi, Wakil Ketua BPD Ladang Panjang.
Dari pihak Samhutani membantah hal itu.
” Sebetulnya tuduhan warga itu tidak berdasar. Jika memang Samhutani menyerobot lahan, silahkan laporkan kepada pihak yang berwenang. Memang ada warga yang sudah menggarap lahan, tapi tanaman mereka yang tumbuh hanya satu-dua batang saja dan luasnya tidak seberapa, tidak sampai puluhan, apalagi ratusan hektar,” jelas Anton, pimpinan PT Samhutani.
” Kami dari pihak perusahaan juga punya iktikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini. Nanti hari Jum’at mendatang, kita sudah jadwalkan pertemuan dengan warga Ladang Panjang supaya masyarakat lebih memahami duduk persoalannya,” tandasnya.
Yan/Sat (sr28)