Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – PLN membebaskan listrik 100% bagi pelanggan 450KWH dan diskon 50% bagi 900KWH selama April-Juni, namun di lapangan ternyata pelanggan 1300 VH juga sangat membutuhkan potongan.
“Begitu juga cara PLN pendataan sasaran yang dilakukan dengan daftar Via WA. Banyak yang tidak terakses, sosialisasinya tidak clear bisa menjangkau penduduk yang membutuhkan.” kata Anggota Komisi VI DPR Nyoman Parta di Jakarta, dikutip dari laman Indopolitika.com, Kamis (16/4/2020).
Politisi PDI-Perjuangan menilai, ada warga miskin yang tidak melek dengan perkembangan informasi soal pengguna 450KWH mendapat keringanan tersebut.
“Sekali ini saja kita harapkan PLN dapat memerankan fungsi sebagai BUMN yg lebih bersifat spending, tidak mengedepankan profit bagi kebutuhan dalam negeri. Misal selama 3 bulan ini, bukan untuk bantuan tapi dipandang sebagai additional stimulus agar industry bisa survive, dan mereka (industry) tidak dengan segera melakukan gelombang PHK,” jelasnya
Beberapa titik yang selama ini sebagai konsumen listrik industri terbesar, pasti akan drop. Apa langkah PLN untuk mengatasi kemungkinan over suplly karena beberapa pabrik atau industri shutdown, dan kebutuhan energi akan bersifat general. Jika konsumsi industri jauh turun selama 3 bulan, langkah yg diambil seperti apa.
“Kita kan tidak ingin PLN tampil dalam rencana pembukuan dalam agenda kemenkeu ikut sumbang 110Triliun berupa insentif bebas listrik, namun nantinya dalam implementasi mungkin hanya terserap 50% atau bahkan kurang, maka rakyat miskin atau rentan miskin (dengan indikator listrik 450KWH dan 900KWH) tidak riil menerima insentif itu,” paparnya.
Dalam kesempatan ini PLN di samping membenahi data sasaran 450KWH dan 900KWH juga saya menuntut agar PLN juga memberi potongan 50% kepada pelanggan listrik 1300KWH. Karena banyak diantara mereka yang terpaksa mencari listrik 1300KWH karena dulu dibilang tidak ada lagi yang 450KWH dan yang 900KWH, Listrik 1300KWH kebanyakan mereka adalah penduduk urban yang bekerja disektor pariwisata yang sekarang terkena dampak Covid-19 paling masif.
“Terakhir, alihkan dana CSR PLN sebagai dana tanggap Covid-19 bagi area kerja masing-masing,” pungkasnya. (Irw)