Kerincitime.co.id, Kerinci – Mencuatnya dugaan pungli pemberkasan sertifikasi lebih dari 2000 guru yang ada di kabupaten kerinci santer terdengar sejak sepekan, dugaan modus pungli pun mulai meruak ke permukaan.
Meski pun di pintu kantor dinas pendidikan kerinci ditempelkan tidak ada pungli, namun kegiatan pungli tersebut di lakoni dengan cara yang sangat tersembunyi, bahkan sampai proses penyetoran dana tersebut di rumah salah seorang pejabat GTK dinas pendidikan Kerinci berinisial “S”.
Informasi yang dihimpun setiap sekolah memiliki perwakilan untuk mengumpul dana tersebut berjumlah Rp. 100 ribu per orang, selanjutnya diserahkan ke rumah S salah satu Kasi GTK di tanah kampung.
Selain itu ada juga stafnya inisial C yang merupakan adik istri Kabid GTK Halidi, sebagai penerima bahan pemberkasan sertifikasi guru, “kita sudah lacak informasi ini, data sudah mulai kita kumpulkan” ungkap LSM Nuansa Syafri kepada kerincitime.com.
Selain itu untuk pengambilan SK tambahan jam juga membayar Rp. 50 ribu – Rp. 100 ribu, yang tidak memiliki sertifikat labor dan pustaka diberikan SK oleh dinas pendidikan, sehingga memenuhi jam untuk sertifikasi, ini bertolak belakang dengan permen 25 dan 26 tahun 2016 tentang kepala labor.
Ditambah lagi pengusulan untuk penerima tunjangan sekolah terpencil juga dipungut biaya yang jumlahnya luar biasa, ini membuat resah bagi guru di bumi sakti alam kerinci. Kabid GTK Halidi hingga berita ini dinaikkan belum ada jawaban. (cr1)
