Aliran Bantuan Tidak Jelas, Korban Kebakaran Pasar S. Penuh Datangi Kantor BNPB
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Persatuan Pedagang Sungai Penuh bersama dengan warga yakni korban kebakaran Pasar Sungai Penuh yang terjadi pada Januari lalu yang menghanguskan puluhan rumah atau pun toko mendatangi kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BNPB) Kota Sungai Penuh kamis 22 November 2018.
Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan dan validitasi data penerima bantuan korban kebakaran dari BNPB, dimana yang mereka ketahui nilainya sebesar 915.000.000, belum lagi ditambah bantuan dari masyarakat melalui rekening BRI yang di buka oleh pihak BNPB.
Namun bantuan untuk masyarakat tersebut sama sekali tidak ada kejelasannya dan tidak pernah di publikasikan oleh pihak BNPB Kota Sungai Penuh, parahnya lagi ada data penerima bantuan abal-abal alias fiktif, hal ini di ungkapkan langsung oleh Damanhuri salah seorang korban yang tokonya habis terbakar kepada wartawan kerincitime.
“nama saya tidak termasuk ke data calon penerima bantuan di karenakan saya tidak punya sertifikat tanah sebagai syarat penerima bantuan tersebut, karena saya ngontrak, apakah saya tidak akan menerima bantuan sedangkan toko saya habis terbakar, tujuan saya bersama teman-teman kesini ingin meminta kejelasan masalah tersebut” ungkapnya.
Hal senada juga di ungkapkan Tomi Novirza yang juga korban dari kebakaran tersebut, tomi memaparkan secara detail tentang masalah ketidak jelasan dari pihak BNPB kepada warga, selama ini kata Tomi mereka hanya menerima selimut dari pihak Pemkot Sungai Penuh itu pun tidak merata, sedangkan bantuan yang lain selama ini kami belum pernah menerima dari pihak pemkot, “kebakaran yang terjadi kemaren itukan sudah termasuk bencana nasional dan kabarnya dana bantuan itu ada sebesar Rp. 915.000.000 di tambah bantuan yang di alirkan dari masyarakat kepada pihak BNPB, selain itu dari 103 yang terdata ada nama calon penerima yang abal-abal seperti namanya KASET dan AJO, ini adalah nama fiktif, dan tidak ada yang namanya kaset dan ajo, ini adalah salah satu poin yang ingin kami sampaikan kepada pihak bencal Kota Sungai Penuh” ungkapnya.
Sementara itu Kepala BNPB Kota Sungai Penuh Abrar Dani warga korban kebakaran memaparkan secara lisan tuntutan mereka, Abrar Dani menjawab tuntutan warga pertama tim BNPB akan turun langsung ke lapangan untuk memverivikasi data yang salah. Kedua Bantuan yang di alirkan masyarakat kepada BNPB sebesar 30 juta, “saya tidak tau persis hingga sekarang berapa jumlahnya” ungakpanya.
Ketiga penerima bantuan adalah yang berhak. “Kalau yang tidak punya sertifikat tanah kami tidak bisa memutuskan sekarang” ungkapnya.
Ke empat jumlah orang yang akan menerima bantuan adalah sebanyak 103 orang. “tidak bisa di tambah lagi karena anggaran 2018 tidak mencukupi” Ungkapnya.
Penulis : Soni Yoner