Gerakan Rp.1000,- Untuk Renovasi Umah Empat Jenis
Kerincitime.co.id, Sungai Penuh – Forum Bersama LSM, Jurnalis, Seniman dan budayawan muda Alam Kerinci dan Sungai Penuh peduli umah empat jenis, melakukan aksi gerakan Rp. 1000 untuk merenovasi umah empat jenis yang sudah terbengkalai selama 6 tahun.
Timbulnya gerakan seribu rupiah dikarenakan belum adanya perhatian dua pemerintah daerah, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh untuk melakukan renovasi gedung tempat berkumpulnya orang adat, pemuda, kaum ibu dan ulama.
“Gerakan seribu rupiah ini merupakan wujud dari kepedulian kita terhadap pembangunan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh” ujar Martono.
Kepedulian LSM, wartawan dan budayawan terhadap umah empat jenis merupakan symbol pemersatu masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh, sebab, secara adat dan kultur masyarakat antara Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh tidak dapat dipisahkan.
“Umah empat jenis ini merupakan symbol masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh. Disinilah tempat mengajun arah membicarakan dan menelurkan berbagai ide dalam membangun Kerinci dan Sungaipenuh,” bebernya
Jhon Afriza menambahkan timbulnya gerakan seribu rupiah dikarenakan kurang perhatiannya pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, serta ormas – orsmas, seperti MUI, Lembaga Kerapatan Adat Alam Kerinci dan Kota Sungaipenuh dan organisasi lainnya.
“Kita tahu sendiri tidak ada yang bisa disalahkan kenapa Umah Empat Jenis ini terbengkalai. Namun, dengan gerakan seribu rupiah mudahan –mudahan dapat membuka mata, hati, kepedulian terhadap masyarakat Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci,” terangnya
Sebelum menggelar gerakan seribu rupiah ini, LSM, wartawan dan ormas lainnya sudah melakukan pembersihan dan gotong royong bersama TNI, Dinas Kebersihan, Sekolah dan para peduli umah empat jenis. “Secara spontan kita melaksanakan dan Alhamdulillah banyak masyarakat datang ke Umah Empat Jenis untuk bersama – bersama melakukan gotong royong,” terangnya
Dengan adanya gerakan seribu rupiah ini, para LSM, wartawan, seniman dan budayawan berharap bisa membuka mata, hati dan pikiran para orang adat Kerinci dan tokoh masyarakat, pemerintah untuk dapat bersama memfungsikan kembali umah tersebut. Apalagi, umah empat jenis merupakan symbol pemersatu masyrakat Kerinci dan Sungaipenuh di kampung halaman dan luar daerah.
Selain itu, kata dia, LSM, wartawan, seniman dan budayawan tidak membicarakan polemic soal keberadaan dana gempa yang kabarnya masih berada di Bank Jambi. “Kalau adanya dana abadi gempa yang saat ini masih berpolemik di tataran pemerintahan Kerinci tidak kita singgung. Yang jelas kami inginkan umah itu kembali difungsikan sebagai symbol pemersatu Sakti Alam Kerinci,” tegasnya (ang)