Kerincitime.co.id, Berita Sulawesi Tenggara – Jenderal Polisi Bintang dua itu arsitek dibalik gagasan membangun Kota Santri di Bumi Sakti Alam Kerinci. Berharap menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
Habib KH Ali Assegaf Syeh Al Jufri tertegun mendengar paparan Inspektur Jenderal Polisi Syafril Nursal. Berbicara penuh energi dan lugas, Kapolda Sulteng itu sesekali memperlihatkan sebuah buku–yang berisi tentang deskripsi Kota Santri Internasional di Kerinci–.
Pimpinan Pondok Pesantren Perguruan Alkhairat–salah satu ponpes Nahdlatul Ulama ternama–di Jawa Timur itu kian tertegun ketika Syafril Nursal membolak-balik buku yang digenggamnya tersebut. Sesekali sang kyai terlihat mengangguk–pertanda setuju–.
Ia heran. Kok ada jenderal polisi yang amat getol ingin membangun pesantren. Jarang terjadi. “Semoga Allah memudahkan langkah Bapak,”sapa ulama yang istrinya berdarah Jambi itu, dilansir Jambilink.com.
Bukan sekali dua. Saban ketemu ulama, Syafril selalu bercerita ihwal Kota Santri–yang direncakan bakal peletakan batu pertama Maret–ini. Seperti ketika menyambut lawatan sederet pengurus Imam Masjid Sulawesi Tengah, Palu, Senin 2 Maret 2020, pagi ini.
Syafril Nursal dalam obrolannya, tak sungkan meminta masukan tentang cita-cita mulianya itu. Setiap lembar masukan ia catat rapi–bukan hanya dalam ingatan melainkan dalam lembaran-lembaran kertas–. Masukan-masukan itu, secepat kilat meluncur ke Alven Stony–salah satu pengurus pembangunan kota Santri tersebut–.
“Ikhtiar beliau membangun pesantren berkelas dunia itu tidak main-main. Pak Jenderal bahkan turun langsung. Beliau selalu mensosialisasikan dengan alim ulama di manapun berada dan sekaligus mempromosikan Kota Santri Internasional di Kerinci,” kata Alven Stony, Direktur Yayasan Ummah Umul Quro.
Kota Santri International itu bakal dibangun di Desa Talang Kemulun, Kota Baru Sanggaran Agung. Masyarakat setempat antusias mendukung cita-cita mulia itu. Mereka telah menghibahkan tanahnya, lebih kurang 250 hektar untuk dijadikan lokasi Kota Santri.
Selain Pesantren Terpadu, Masjid, Asrama. Kawasan Kota Santri ini akan dibangun pula Politeknik Agrinisnis/Agrowisata. Dalam rancangannya, akan dibangun juga Rumah Singgah, Villa Syariah, dan Taman Rekreasi.
Kota Santri Internasional bakal menjadi salah satu pusat pendidikan terbesar di Indonesia. Karena selain putra daerah, para santri dirancang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Jenderal polisi itu bahkan telah mempromosikan gagasan besarnya kepada jejaring Kerinci perantauan di Luar Negeri. (Irw)